Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
LINK PEMESANAN NOVEL DIA RAZI ADA DI BIO AKU YAA, JUGAA BISA CEK DI IG.
SELAMAT MEMBACA, SEMOGA SUKA AAMIIN.
30. HOW'S YOUR DAYS?
Ada rindu yang hidup pada sebuah diam.
***
Beberapa bulan setelah Ilusi pindah, SMA ANDROMEDA semakin terlihat begitu kosong untuk Razi. Laki-laki itu merasa bahwa sudah tidak ada yang spesial di sekolah ini selain kewajibannya, untuk menuntut ilmu. Perubahan sifat dan kelakuan Razi juga terlihat, dan benar tebakan Bobby kemarin, bahwa "SMANDA akan semakin dingin."
Sekarang, Razi sudah memasuki kelas XI. Yang di mana, setiap harinya, laki-laki itu selalu berharap agar waktu berjalan dengan cepat, secepat takdir membawanya ke Bogor, semoga.
"Zi, gila, banyak banget tuh adek kelas yang nanyain lo," Bara memberitahu Razi, yang saat ini duduk bersamanya di depan kelas. Tadi, saat di Kantin, banyak yang menanyakan Razi kepadanya.
Kelas X, saat ini sudah meramaikan SMA ANDROMEDA beberapa bulan yang lalu memang. Tapi, Razi tidak peduli. Tidak peduli dengan perkataan Bara juga.
"Katanya, kak Razi udah ada pacar atau belum?" sambung Alaska memperdengarkan pertanyaan klasik itu. "Sekepo itu, gila."
"—Padahal gue udah PD, akan di tanyain," kata Alaska. Memasang wajah-wajah kecewanya.
"Bilang aja, Razi itu udah punya pacar," lanjut Bobby.
"Walah, berbohong toh?" Alaska menaikkan alisnya.
"Supaya mereka berhenti kepo, Supaya mereka sadar, bahwa yang dikejarnya, nggak akan pernah bisa digapainya," terang Bobby. "Teman lo ini," tunjuk Bobby pada Razi, "Adalah makhluk hidup yang paling senang sendirian."
Membicarakan Razi dan para pengagumnya di SMA ANDROMEDA memang tidak akan ada penyelesaiannya. Razi juga heran, seharusnya wajah datarnya sudah cukup menjadi jawaban untuk mereka, bahwa Razi tidak senang digilai seperti ini.
