10. ADONAN SENANG YANG AKAN KECEWA

53.5K 4.1K 6.2K
                                    

Selamat bacaa, semoga sukaa, Aamiin.

10. ADONAN SENANG YANG AKAN KECEWA

Dan, aku mengerti arti keindahan saat melihatmu.
**

"Tim basket SMANDA putri latihannya rutin banget, ya? Salut gue," kata Aruna ketika melihat cuplikan story instagram dari akun resmi SMA ANDROMEDA.

Aruna - perempuan itu mengikat rambutnya satu, ia memakai setelan baju kaos dengan jaket kulit yang ada di luarannya. Di leher Aruna ada sebuah kalung bertuliskan nama kecilnya. Kulitnya putih bersih, dengan kerangka wajah tegas seperti Angkasa.

"Yakin menang nggak nanti?" tanya Razi kepada perempuan itu.

"Nggak mau sombong," jawab Aruna. "Gue nggak bisa memprediksi takdir."

Keduanya sekarang ada di Markas SATROVA BESAR, sama-sama berteduh ketika hujan deras. Kebetulan yang akhirnya membawa mereka berbincang seperti ini. Razi baru saja akan pulang ke rumah, sedangkan Aruna ingin ke rumah teman, kerja kelompok katanya.

Aruna lalu menatap Razi di antara remangnya suasana hujan sore hari kala itu, "Siapa jagoannya di tim basket SMANDA putri, Razi?"

"Semua jagoan."

Aruna selalu tertarik mengajak laki-laki yang ada di depannya untuk bicara. Ya, karena ia tahu bahwa Razi punya sedikit kata, dan Aruna ingin laki-laki itu punya banyak kata jika dengannya.

"Haha, maksud gue yang paling jago, yang mainnya rapi dan bagus banget?"

"Ilusi."

Alis Aruna naik, "Siapa dia?"

"Seangkatan, baru gabung basket," kata Razi.

"Oh, tapi, nanti lo datang ke pertandingan itu kan?" tanya Aruna.

"Datang."

Aruna tepuk tangan, antusias, "Wah, jangan lupa dukung gue, ya, ya?!"

Razi mengangguk. Kapan gue nggak dukung lo, Aruna?

Aruna ikut mengangguk senang, senyumnya lalu mekar. Cantik sekali. Matanya yang lentik berbinar.

Perbincangan keduanya kemudian berlanjut, membahas komik, membahas serial terbaru, membahas game, dan banyak lainnya yang membuatnya keduanya selalu punya topik untuk memperpanjang obrolan. Tentang kenapa Razi betah berbicara dengan Aruna, karena Razi merasa jalan pikirannya dengan Aruna hampir sama. Sejauh ini, perempuan yang paling nyambung menurutnya, adalah Aruna Naura Terra.

"Razi, jadi, udah ada berapa banyak perempuan yang lo tolak?" tanya Aruna iseng.

Angkasa sering menceritakan Aruna tentang Razi, ketika ia bertanya perihal Razi. Bagaimana laki-laki itu di sekolah, dan di tongkorongan SATROVA BESAR. Jadi, Aruna pun sangat tahu, kalau Razi punya banyak penggemar, dan sejauh ini, belum ada kabar terkait 'pujaan hati' laki-laki itu.

"10? 20? 30? atau 100?" tebak Aruna.

Razi menggeleng, ia tersenyum kecil. Aruna terlalu hiperbola. Razi tidak merasa begitu diidolakan sebenarnya oleh jumlah yang sebanyak itu.

"Lo nolak banyak hati karena menjaga satu hati, ya?"

"Nggak," jawab Razi.

"Terus?"

"Gue nolak banyak hati, karena gue belum ketemu sama hati yang harus gue jaga, Run."

Belum ketemu.

"—Lagi pula, masih terlalu dini, untuk pusing soal cinta, masih terlalu dini untuk segala konsekuensi rasa." Seperti patah hati, kecewa, cemburu, dan banyak lainnya yang merugikan.

DIA RAZIWhere stories live. Discover now