Chapter 73

19 3 1
                                    

Hampir mustahil bagi orang-orang ini untuk berkumpul pada waktu seperti ini, hanya secara kebetulan, kecuali mereka berada pada waktu atau hari lain.

Aku bertanya kepada mereka sambil mengerutkan kening.

"Apa? Kenapa kalian tiba-tiba ada disini?"

Hayton Vallua tetap terbatuk-batuk dengan canggung dan tetap diam seperti Adrian. Lionel adalah orang pertama yang membuka mulutnya.

"Karena hari ini adalah hari memberi bunga."

"Bunga? ...ah."

Baru kemudian aku menganggukkan kepalaku.

Jadi begitu. Hari ini adalah harinya.

Ada hari-hari ketika bunga diberikan kepada seseorang yang kita hargai atau seseorang yang kita sukai.

Artinya mereka ingin jadi lebih spesial kepada orang yang mereka beri bunga di masa depan.

Rasanya seperti suap...

Kalau dipikir-pikir, Adrian, Hayton, dan Lionel semuanya membawa buket bunga.

Untuk sesaat, aku merasakan perasaan tidak menyenangkan.

"Jangan bilang..."

Ekspresi wajah ketiga orang itu berubah saat aku membuka mataku lebar-lebar.

Hayton berbalik, Lionel tersipu, dan Adrian menatapku dengan tatapan redup.

"...Aku ingin minta sesuatu!"

"...."

"...."

"...."

Aku menghela nafas keras-keras dan melipat tanganku.

"Aku tidak tahu apa itu, tapi jangan menakutiku!"

"...."

"...."

"...."

"Aku tidak akan memperlakukan bunga sebagai suap. Jika kalian menginginkan sesuatu, kalian harus membayarnya. Perasaan? Aku tidak bisa melihatnya."

Mereka mengangguk dan menghela nafas setelah aku mengatakan itu.

"Aku takut karena aku penasaran apakah kalian menyukaiku. Aku tidak ingin merasa tidak nyaman. Wanita lain manapun pasti akan salah paham juga."

Saat aku tertawa, ekspresi Lionel menjadi sedih.

"Jika aku menyukai kakak, bolehkah aku terus bertemu dengan kakak?"

"Tentu saja! Lionel adalah satu-satunya putra Grand Duke, Adrian adalah Pangeran, dan Hayton... Aku hanya tidak menyukaimu."

"Kenapa kamu hanya membenciku!"

"Kamu menyembunyikan bom dalam pertempuran virtual. Kamu mencoba membunuhku dengan berpura-pura itu adalah sebuah kesalahan, kan?"

"...."

Hayton berpaling dari tatapanku. Dia bergumam, "Itu karena ayahku... Aku tidak ingin melakukannya juga..."

Anehnya ketiganya diam. Aku menjadi gugup lagi dan mundur beberapa langkah.

"Jangan bilang kalian sangat menyukaiku...!"

Astaga! Aku berteriak dalam hati karena ngeri seperti yang dikatakan 3 orang secara bersamaan.

"Kau gila? Kenapa aku harus menyukaimu!"

"Ti-tidak, nona..."

"Aku mampir ke sebuah toko dan mendengar kamu ada disini."

The Baby Raising A DevilWhere stories live. Discover now