Chapter 30

19 1 2
                                    

Ayah juga tertawa kecil.

"Blaine."

"Ya?"

"Minggu depan kita akan pergi ke jamuan makan bersama Dubos dan Ketua."

"Bolehkah aku pergi juga?"

Saat aku bertanya, Isaac yang bertepuk tangan dan tertawa berteriak, "Tidak!" sekaligus.

"Nak, tahukah kamu betapa menyebalkannya pesta bangsawan?"

Aku tahu.

Aku mengangguk dalam hati, tapi mengedipkan mata seolah aku tidak tahu.

"Gereja dan permaisuri akan menunggumu, dan begitu kamu masuk, mereka akan mengejarmu dan membawamu ke gereja pusat."

"Ya, Leblaine. Jangan datang."

Bahkan Henry berkata begitu.

Tapi aku akan memisahkan gereja dari permaisuri.

Yang terpenting, aku tidak bisa tetap seperti ini selamanya.

Dubbled adalah keluarga yang kuat, dan jika mereka terlibat dalam kemalanganku di masa depan, mereka akan musnah dalam skenario terburuk.

Aku harus membangun kekuatanku.

Aku harus menjadi wanita yang kuat, dan tidak terpengaruh lagi oleh istana kekaisaran dan gereja.

Aku sudah mengerjakannya selama 5 tahun.

Aku siap untuk pergi keluar.

Aku bangkit dari kursi.

"Kalau begitu aku mungkin terpisah dari ayah dan kakak-kakak sekarang."

"Apa?"

"Aku tahu semuanya. Aku mendengar para pengikut dan pelayan berbicara."

"...."

"Karena kalian, aku tinggal di kawasan tertutup. Jika aku terus seperti ini, aku akan diabaikan oleh masyarakat. Itu buruk bagi Dubbled."

Ini memang benar.

Itu juga merupakan bagian yang paling membuatku khawatir.

"Aku ingin berpartisipasi dengan masyarakat juga."

"Kamu mengkhawatirkan hal-hal yang tidak berguna."

"...."

"Oke. Kamu bisa menghadiri jamuan makan."

"Aku senang!"

Aku segera memeluk ayah.

£££

Di taman istana kekaisaran.

Para wanita tua yang menghadiri tea party Permaisuri Dowager Masha Louerg saling bertukar salam.

"Anda terlihat lebih baik."

"Saya kira itu karena saya dipanggil oleh Permaisuri setelah sekian lama."

"Yang Mulia, mohon sering-seringlah menghubungi kami. Saya sangat sedih karena pesta musim dingin dibatalkan."

Permaisuri tersenyum sambil memegang cangkir teh.

"Saya tidak bisa menahannya karena saya tidak tahan dengan dinginnya musim dingin."

"Yang Mulia lemah terhadap hawa dingin. Bahkan di masa muda, Anda mengalami kesulitan di musim dingin."

"Pada usia ini, musim dingin semakin dingin setiap tahunnya."

Dalam suasana bersahabat, permaisuri menggulung saputangannya.

The Baby Raising A DevilWhere stories live. Discover now