Dan Aryan pun setuju setuju saja akan hal itu, toh itu lebih baik dari pada ia tak di perbolehkan memasak.

Jika kalian bertanya di mana keluarga nya yang lain, maka jawabannya adalah...

Mereka sedang mengurus markas dan perusahaan keluarga, sebenarnya Aryan ingin ikut tapi tak di perbolehkan.

Karena mereka bilang mereka sudah cukup untuk mengurus semua hal itu, jadi Aryan hanya pasrah pasrah saja dengan keputusan keluarga nya itu.

_______________

Malam harinya~~

Aryan sedang menikmati pemandangan bintang dari balkon kamar nya sendiri.

Padahal Aryan tau bahwa diri nya mudah terserang flu jika berada terlalu lama di hawa yang dingin.

Tapi malam ini Aryan ingin menikmati bintang malam yang indah itu, karena katanya orang yang sudah meninggal akan menjadi bintang di langit malam itu.

Aryan rindu dengan mommy nya, jadi ia hanya bisa melepas rindu nya itu dengan memandang bintang malam itu.

"Mom, lihat mereka semua sudah berubah, Aryan senang sekali mommy.

Akhirnya kesabaran Aryan membuahkan hasil yang manis, Aryan janji akan menjaga

mereka semua dengan nyawa Aryan sendiri" Ucap Aryan sendu sambil terus menatap bintang di langit malam itu.

Tanpa di sadari Aryan, ada kedua abangnya di ambang pintu itu, dan mereka tentu juga mendengar segala keluh kesah Aryan itu.

Mereka sangat sedih mendengar hal itu, tapi mereka juga bangga karena Aryan adalah bagian dari keluarga mereka sendiri.

Tapi saat mendengar Aryan ingin melindungi mereka, mereka tentu senang tapi juga bersamaan dengan hal itu.

Mereka semua membuat janji dalam diri mereka sendiri, yaitu mereka tidak akan membiarkan bahaya apapun mendekati Aryan.

Jika ada yang ingin menyakiti Aryan maka jangan harap bisa melihat matahari lagi untuk ke esokan hari nya.

Setelah merenung mereka pun tersadar dari lamunan mereka, dan baru sadar jika Aryan tak memakai baju yang tebal.

Padahal Aryan sedang ada di balkon dengan angin yang dingin tapi kenapa dia memakai pakaian tipis.

Hal itu tentu saja mengundang amarah juga ke khawatiran mereka, dengan segera Vana mengambil selimut.

Sedangkan Vanca sudah lebih dulu pergi menuju arah balkon tempat Aryan berada.

"Sedang melamun hm?" Tanya Vanca pada Aryan.

Aryan sontak terkejut dan langsung menoleh ke belakang, dan yang ia lihat adalah abangnya yang sedang menatapnya datar.

Glup

Aryan susah payah untuk menelan saliva nya sendiri, bagaimana ia lupa jika pintu masuk kamarnya itu tidak ia kunci.

"Bodoh Aryan, kenapa kau tidak mengunci pintu itu dulu. Mana mereka berdua menemukan aku sedang ada di balkon

Ditambah aku menggunakan pakaian tipis lagi, astaga ya Tuhan selamatkan aku dari kedua singa ini huhu!! 😭😭"

Batin Aryan menjerit sejak tadi merutuki kebodohan nya sendiri, mana keduanya sedang memandang dirinya tajam pula.

Walaupun Vana memakaikan selimut di tubuh Aryan dengan lembut tapi tatapan tajam itu tak lepas dari matanya.

"Kenapa di sini hm? Kau tau cuaca nya sedang dingin kan?" Tanya Vana.

"Kenapa diam saja hm?" Tanya Vanca lagi.

"E.. Ehh abang, hehe abang berdua kenapa di sini?" Tanya Aryan tanpa menjawab pertanyaan kedua abang nya itu.

"Jangan mengalihkan pembicaraan Aryan, sedang apa kau di sini?" Tanya Vana lagi.

Tentu mereka sudah tau alasan nya tapi mereka juga ingin mendengar kebenaran dari mulut adik nereka ini.

"Kau tau kan Aryan, kau mudah terserang flu, jadi kenapa kau tak memakai pakaian tebal jika ingin ke balkon hah?" Tegas Vanca.

"Maaf abang, Aryan hanya sedang rindu dengan mommy, jadi Aryan ingin melihat bintang malam ini" Lirih Aryan.

"Hhh, sudah lah kau tak perlu minta maaf, tapi kau harus janji jika kau akan memakai pakaian tebal jika ke balkon ok?" Sahut Vana.

"Baik abang" Jawab Aryan.

"Sudah lah, sekarang kau istirahat jangan kebanyakan melamun hm" Ujar Vanca sambil mengusap surai Aryan lembut.

Setelah itu pun mereka membawa Aryan ke kasur dan menemani Aryan sampai sudah tertidur lelap.

Setelah Aryan ter lelap, Vana pun memakaikan selimut pada Aryan sebatas dada sedangkan Vanca menstabilkan suhu kamar tersebut.

Setelah memastikan Aryan sudah nyaman dan ter lelap, mereka berdua pun meninggalkan kamar Aryan dan kembali ke kamar mereka sendiri.

_____________________________

Gimana suka ngk chapter ini? Semoga suka ya😄

Maaf jika di chapter ini kurang dialog dari keluarga nya Aryan....

Setelah ini author bakal lanjut kan ke cerita BoBoiBoy, semoga suka ya cerita BoBoiBoy itu.

Maaf jika kurang memuaskan ok, selamat menikmati semua~~

Dahhh..

Assalamualaikum wr.wb

Lost SmileWhere stories live. Discover now