25 - Gambaran Masa Depan

11 4 0
                                    

"Makasih ya mbak.."

Kania menoleh lalu tersenyum kepada Mahes.

"Sampai kapan mas Mahes mau panggil Kania mbak?" pertanyaan Kania berhasil membuat Mahes salah tingkah.

Laki-laki itu tertawa pelan, "nah terus apa dong? dek Kania gitu?"

"Kok aneh ya mas?" Kania ikut tertawa.

"Iya kan? Kalau mau manggil nama doang belum terbiasa mbak,"

"Nanti lama-lama juga terbiasa kok mas.."

Mahes mengangguk, "gimana caranya ngasih tau anak-anak kantor mbak?" tanya Mahes tiba-tiba.

"Soal kita berdua?" Kania malah balik bertanya.

"Iya.."

"Bukannya anak infra udah pada tau ya mas?"

"Mereka cuma tau aku ngelamar mbak Kania, mereka belum tau kalau lamaran aku diterima,"

Kania hanya meringis.

"Anak-anak command center gimana?"

"Ya cepat atau lambat mereka pasti tau sih mas, kan sekarang Kania pakai cincin.." Kania menunjukkan cincin di jari manis tangan kirinya.

"Kenapa bisa pas gitu ya? Padahal cuma pake feeling," ujar Mahes yang Kania pikir mirip sebuah gombalan.

Kania tertawa pelan, "Lucu sih mas.. kok mas Mahes bisa tau selera Kania?"

"Feeling mbak.."

"Dasar cowok, udah keliatan nih gombalnya!" Kania berdecak pelan. Kemudian keduanya tertawa.

"Dua bulan... itu cepet apa lama mas?" pertanyaan Kania membuat Mahes mengernyitkan keningnya.

"Tergantung sih mbak.."

"Maksudnya?" tanya Kania lagi, dia belum mengerti dengan jawaban Mahes.

"Ya kalau ditunggu-tunggu biasanya lama, tapi kalau dinikmati ya rasanya cepet aja.."

"Ternyata kejutan dari Allah itu ngga pernah main-main ya mas?"

"Aku juga ngga pernah nyangka mbak prosesnya bakal secepet ini.."

"Apalagi Kania mas, mana pernah Kania punya pikiran bakalan nikah lebih cepet dari Kalila? Secara pernikahan Kalila udah direncanain bahkan sejak beberapa bulan yang lalu. Nah kita?"

"Banyak berdoa mbak, semoga Allah kasih mudah semuanya.."

"Aamiin.. janji buat sama-sama sehidup sesurga ya mas?"

"In syaa Allah mbak.."

Akhirnya, Kania dan Mahes bisa menghembuskan napas lega. Ya setidaknya sampai beberapa hari kedepan sebelum mereka disibukkan dengan persiapan pernikahan mereka yang rencana akan dilaksanan dua bulan lagi, tepatnya satu minggu sebelum Ramadhan.

"Alhamdulillah ya mbak nanti puasa udah ada yang bangunin sahur,"

Kania tertawa mendengar ucapan Mahes.

"Oh Kania jadi alarm sahur nih ceritanya?" Kania pura-pura cemberut.

"Ngga gitu maksudnya.."

"Tapi selama ini Kania kalau sahur ya tinggal sahur aja mas, bunda yang nyiapin semuanya.." Kania meringis. Sedangkan Mahes hanya menghela napas pasrah.

"Nanti gitu juga ngga papa mbak, biar aku yang nyiapin.."

"Eh ngga bisa dong! Kania juga mau dapet pahala kali mas.."

"Pahala ngga cuma didapet dari nyiapin sahur suami mbak, banyak cara yang lain.."

"Hehe.." lagi-lagi gadis itu hanya meringis.

You Are My LightWhere stories live. Discover now