8 - Jealous

11 3 0
                                    

Flashback [on]

Sabtu siang itu Mahes agak terburu-buru, selain karena deadline pekerjaan cctv-nya juga karena sore nanti dia harus mengantar ibunya untuk kontrol ke rumah sakit.

Tepat pukul satu akhirnya pekerjaannya selesai. Dia rela berangkat setelah sholat subuh tadi.

"Sudah selesai mas Mahes?" tanya seseorang yang Mahes ketahui sebagai pemilik toko.

"Alhamdulillah sudah pak," jawab Mahes sembari membereskan peralatannya.

"Untuk pelunasan pembayarannya saya transfer ya?"

"Baik pak,"

Tak lama kemudian notifikasi bukti transfer masuk ke ponsel Mahes.

"Sudah masuk pak, terimakasih banyak, saya pamit dulu.." ujar Mahes ketika sudah menggendong tasnya.

"Loh itu ada makan siang mas, udah disiapin sama istri saya.."

"Terimakasih banyak pak, bukannya menolak rezeki tapi mohon maaf sekali, saya harus cepet pulang. Mau nganterin ibu saya kontrol ke rumah sakit," jawab Mahes jujur akhirnya.

"Oalah, yasudah kalau begitu mas, terimakasih banyak ya. Semoga ibunya mas Mahes lekas sehat,"

"Aamiin pak, sekali lagi terimakasih.."

"Sama-sama mas Mahes, hati-hati di jalan,"

Mahes bergegas pergi setelah bertukar salam dengan pemilik toko. Sesampainya di luar dia segera memakai jas hujannya, karena hujan turun lumayan deras.

Tapi tiba-tiba fokusnya teralihkan, seseorang dengan jas hujan warna pink di lampu merah itu... bukannya Kania? Lalu siapa laki-laki yang duduk di jok depan? Mahes menunggu, siapa tahu seseorang itu menoleh. Satu, dua, tiga. Mas Mario?!

Flashback [off]

***

"Ini ga ada yang punya cita-cita mau beli cilok Taman Pandanalas?" tanya Shiro tanpa basa basi begitu duduk di kursinya.

"Kania sih biasanya.." jawab mbak Billa.

Tanpa ba-bi-bu, Shiro langsung masuk ke command center untuk menemui Kania.

"Yak, lo ga pingin beli cilok?" tanyanya ketika berhasil membuka pintu dengan kartu akses pegawainya.

"Kalila mau mas!"

"Yang ditanya Kania bukan elu," Malik menoyor pelan kepala Kalila.

"Lo pikir nanti mbak Kania bakalan beli sama siapa?" tanya Kalila sewot.

"Iyasih.." Malik hanya nyengir karena memang nanti pasti Kania bakalan ngajak Kalila.

"Bolehhh.." jawab Kania akhirnya. "Kania bikin list di group dulu mas,"

"Awkey!" sahut Shiro lalu kembali ke meja kerjanya.

Beberapa saat kemudian..

Sipaling Cilok

Kantor mas Shiro : inpo

Udah Kania forward ke kang ciloknya, sabar🙃

Udah Kania forward ke kang ciloknya, sabar🙃

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.
You Are My LightWhere stories live. Discover now