18.SENYUMAN

16 0 0
                                    

"Aku tidak menyalahkan siapapun karena meninggalkanku, karena aku juga berfikir untuk meninggalkanmu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku tidak menyalahkan siapapun karena meninggalkanku, karena aku juga berfikir untuk meninggalkanmu."

Dengan menggendong jingga ala bridal style, langit pun membawa sang kekasih ke unit kesehatan sekolah yang tak kala lain adalah uks. Setelah sampai di uks, langit pun menurunkan badan jingga ke kasur dengan hati-hati.

"Sebentar aku ambil kotak pt3k dulu" ucap langit mencoba untuk tenang sambil mencari kotak pt3k yang tersimpan dilaci uks.

Jingga yang melihat langit begitu menghawatirkan dirinya pun tersenyum sampai membuat langit yang telah menemukan kotak pt3k itu berjalan kearahnya menggelengkan kepala melihat tingkah sang kekasih.

"Kamu tuh ya, senyam senyum. Coba sini deketan biar aku obatin" ucap langit duduk disamping jingga menyuruhnya untuk menghadapnya.

"Sakit ga? Liat nih sampe berdarah. Lain kali hati-hati jangan luka, nanti kalo luka lagi aku nangis guling jempalitan salto" bawel langit sambil membersihkan darah yang berada dikening jingga menggunakan kapas dan tentunya dengan cairan pembersih luka agar luka itu tidak infeksi.

"Iya, ga sakit kok. Tadi cuma kaget aja" balas jingga membuat langit memandang dirinya dengan ekspresi tengil.

"Ga sakit apaan? Liat tuh bibirnya melengkang melengkung kaya kabel listrik. Aduduh jangan dicubit dong sayang" ucap langit yang langsung mendapatkan cubitan gemas pada perutnya membuatnya bergoyang seperti ulat bulu.

"Ya kamu nyebelin"

"Nyebelin gini kamu juga cinta" jawab langit dengan serius tanpa mengalihkan pandangannya dari luka jingga untuk ia obati. Sampai pada akhirnya datanglah tiga orang yang tidak diundang memasuki uks dengan sangat rusuh. Lebih tepatnya yang satu rusuh dan yang duanya lagi menahan si satu itu agar tidak memberontak dan lepas dari pegangannya.

"AWAS AJA NANTI GUA COLOK ITU MATA YANG MELOTOT TADI!! WOI LEPASIN WOI DIKIRA APAAN DITAHAN BEGINI!!"

"YA ELU SALAH SENDIRI TANTRUM KAYA MONYET LEPAS KANDANG"

"ASLI LU CEWE APA BANTENG SI ANJIR KUAT BENER"

"WOII BISA DIEM GA? KALO MAU RIBUT NOH DIKEBUN MARGASATWA AJA" teriak langit akan keributan yang disebabkan oleh dista, jeki dan jay.

Dista yang ditahan oleh kedua anak lelaki itu agar tidak kembali tantrum seperti halnya pada saat dikantin 5 menit lalu itu membuatnya kesal tak tertolong.

5 menit lalu dikantin...

Setelah kepergian jingga dari area kantin dengan digendong oleh langit. Dista dan kedua teman langit pun langsung membereskan kekacauan yang disebabkan oleh pecahan mangkuk bakso dilantai sana, sampai pada akhirnya dista mendengar decakan kesal dari bangku sebelah.

"Cih, ratu drama" decak wanita itu memandang jingga yang digendong oleh langit membuat dista menyeritkan keningnya dan kembali ke jaringan 4G mengingat bahwa wanita ini adalah sosok yang menjulurkan kakinya.

"Woi kedengeran" ucap dista membuat wanita itu memandangnya.

"Kedengeran apa? Kamu ngomong sama aku?" tunjuk wanita itu kepada diri sendiri ketika melihat dista memandangi dirinya.

"BUKAN! YA JELAS SAMA ELU LAH, LU SENGAJA KAN BIKIN JINGGA JATUH!?!" emosi dista berteriak membuat mereka menjadi pusat tontonan warga kantin dan tentunya kedua teman langit itu dibuat kaget oleh teriakan salah satu member pembersih pecahan mangkuk.

"Jangan asal nuduh kalo ga punya bukti" ucap wanita itu berdiri dari mejanya dan mengajak teman-temannya untuk pergi meninggalkan dista yang sudah ditahan oleh kedua teman langit.

"WOI JELAS JELAS GUA LIAT LU SENGAJA!!HEH MAU KEMANA LU!?! AWAS YA GUA TANDAIN LU ADELIA!!!" teriak dista melihat kepergian dari wanita yang sempat ia intip name tagnya.

"Nah jadi begitu, ya udah lah kita seret aja si banteng ini biar kaga ngerusuh dikantin" jelas jeki yang sudah duduk berjejer-jejer bersama teman pembersih mangkok dikasur uks sebelah kasur jingga.

"Banteng banteng beneran gua seruduk mampus lu" galak dista kepada jeki yang hanya dibalas dengan tatapan tengil.

"Lu yakin teng, cewe itu sengaja bikin jingga jatuh?" tanya langit kepada dista yang membuat jay yang duduk disebelah dista itu langsung menahannya agar tidak menyeruduk temannya.

"Teng teng teng nama gua dista woi!"

"Jay tahan jay, mbahayani" suruh jeki agar temannya itu bisa menahan dista dengan kuat.

"Njir lama lama jadi pawang banteng gua kalo begini caranya" keluh jay menahan dista yang sudah tidak tantrum lagi.

"Kamu kenal cewe itu beb?" tanya langit memandang jingga yang duduk disampingnya.

"Ga kok, aku ga kenal yang namanya adelia" jawab jingga teringat perkataan sang ibu ketika pagi hari melarangnya untuk tidak sok kenal kepada adiknya.

"Yang bener? Kalo ada apa-apa langsung bilang ke aku aja oke?" tulus langit memandang jingga lembut sampai membuat ketiga okum yang duduk disebrang kasur sana hanya bisa menahan mual ketika melihat kebucinan manusia-manusia didepannya.


........

Setelah pulang sekolah dengan diantar oleh langit akhirnya jingga pun telah sampai di dalam rumah barunya. Dengan perut lapar karena belum terisi oleh apapun akhirnya jingga pun melangkahkan kakinya ke dapur setelah berganti baju dan mandi karena terkena kuah bakso sangat membuat badannya tidak nyaman.

Ketika jingga sudah berada didapur ternyata disana tidak terdapat bahan makanan atau pun makanan lainnya. Dengan langkah lemas jingga pun kembali ke kamarnya. Sampai pada akhirnya ketika ia berniat menggantung hoodie yang langit pinjamkan tiba-tiba saja hoodie itu menjatuhkan sebuah uang berwarna biru dari kantongnya.

Setelah membeli nasi goreng menggunakan uang yang berada dikantong hoodie tapi sebelum itu jingga sudah bilang kepada sang kekasihnya untuk meminjamnya, akhirnya ia pun telah siap untuk makan.

Dengan duduk dikursi ruang makan jingga pun mengambil piring untuk alas nasi gorengnya.  Tetapi pada saat ia akan menyuapkan nasi goreng ke mulutnya tiba-tiba saja datanglah seseorang yang membuatnya kaget menarik piring nasi gorengnya.

"Wih nasi goreng, kebetulan lagi laper nih" ucap lia setelah mengambil nasi goreng itu dan membawanya pergi tanpa meminta izin kepada pemiliknya.

"Lia, tadi kamu sengaja bikin aku jatuh?" tanya jingga kepada lia yang masih bisa di dengar oleh lia dan membuatnya berhenti untuk pergi membawa nasi goreng itu kekamarnya.

"Kalo iya kenapa?" jawab lia dengan nada mengejek memandang jingga menghela nafas kasar.

"Jangan begitu, dan bisa tolong kalau mau ngambil sesuatu dari orang lain itu izin dulu? Ga sopan soalnya" ucap jingga membuat lia memandang nasi goreng yang ada ditangannya itu dengan tatapan sulit untuk diartikan sampai pada akhirnya ia berjalan ke arah jingga dan mengembalikan nasi goreng itu dengan kasar.

"Cuma nasi goreng aja pelit banget sih amit-amit" sinis lia.

"Ada apa li?" tanya bu ayu yang baru saja kembali dari luar melihat anak-anaknya sedang ribut diruang makan.

"Itu mah si jingga, orang lia cuma mau minta nasi goreng malahan ga dibolehin" adu lia kepada sang ibu.

"Kamu mau nasi goreng? Yuk kita beli aja" ucap bu ayu memandang anaknya lebih tepatnya anak tirinya. Karena sebenarnya lia adalah anak bawaan dari suaminya yang ia nikahi ketika menyandang gelar duda anak satu. Untuk memiliki anak lagi itu mereka tidak bisa melakukannya karena setelah melahirkan jingga ia tidak bisa mengandung lagi karena terjadi sesuatu pada rahimnya.

Dengan bergandengan tangan, mereka pun pergi meninggalkan jingga yang memandang mereka dengan tatapan sulit untuk diartikan.

TBC.

𝐀𝐌𝐁𝐈𝐋 𝐒𝐀𝐉𝐀 𝐇𝐈𝐊𝐌𝐀𝐇𝐍𝐘𝐀 [𝐄𝐍𝐃] ✓Where stories live. Discover now