12. TUMBAL KELAS

27 1 0
                                    

"Ada saatnya cerita humor itu berubah menjadi cerita lainnya, kamu harus waspada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada saatnya cerita humor itu berubah menjadi cerita lainnya, kamu harus waspada."

Rencana hanyalah sebuah rencana, karena pada saat kita sudah berencana semua itu memang hanyalah sebuah rencana yang tidak akan bisa terlaksana. Sesuai dengan rencana yang tidak berencana, kelas IPA 1 sedang dibuat bingung karena besok adalah hari dimana mereka harus mementaskan seni.

Minggu lalu mereka memang sudah berniat untuk membuat drama bersama, tapi dikarenakan pada saat disuruh berkumpul sepulang sekolah mereka malah pergi kerumah jeki untuk membantu menangkap kebo peliharaan bapaknya yang lepas kandang.

5 hari yang lalu...

"Guys hari ini kita latihan sekalian bikin dramanya ya"

"Aduh gimana ya hari ini gua ada meeting"

"Iya gua juga mau bantuin bapak nangkep kebo yang lepas kandang"

"Gaslah kita semua bantuin jeki nangkep kebo bapaknya aja sekalian liburan"

Kira-kira begitulah alasan kenapa mereka dibuat pusing untuk saat ini, bukannya saling introspeksi diri mereka malah saling menyalahkan yang membuat ketua kelas mereka menjadi geram.

"Faklah bukannya dapet 3 juta malah dapet hukuman nyabutin rumput" ucap langit lemas yang membuat mahluk lain di dalam kelas itu sewot berjamaah kepadanya. Pasalnya kelas yang tidak mementaskan seni akan mendapatkan hukuman berupa menyabuti rumput liar dilapangan sekolah.

"Ya elu pake nyaranin liburan disawah buat nangkep kebo jadi gagal dah 3 juta melayang" sewot jay yang membuat langit memicing kearahnya.

"Heh jadi kaga ikhlas lu pada bantuin gua? Kit heart gua dengernya njir, ku kira hubungan kita istimewa" sedih jeki dengan dramatisnya.

Dengan lemas akhirnya ketua kelas yang duduk dibangku belakang langsung mengangkat bokongnya dari kursi keramatnya dan berjalan ke depan kelas.

"Udah diem jangan berteman kalo mau gelut sok atuh maju biar modyar sekalian" ucap ketua kelas langsung membuat mereka bertiga diam ditempat.

"Oke jadi, mau nyerah atau mau lanjut?" tanya ketua kelas memandang warga-warganya dengan tatapan serius yang membuat mereka langsung duduk dengan tegap dibangkunya.

"Lanjut aja gimana tu? Kita tumbalin aja mereka bertiga tuh yang ribut mulu" usul zaki kepada pak ketu sambil menunjuk bangku langit, jeki dan jay.

"Gimana ya? Coba yang setuju angkat ketek" ucap pak ketu yang membuat ketiga orang yang menjadi kandidat tumbal itu memandang kesal kepada teman sekelasnya karena mereka semua dengan sangat tidak berperiketemanan malah mengangkat keteknya.

"Anjirlah jadi tumbal kelas" kesal langit.

"Ku kira hubungan kita istimewa ternyata tidak. Kabur aja yuk?" ajak jeki langsung memandang langit yang berada disampingnya dan jay yang berada dibangku belakang secara bergantian.

𝐀𝐌𝐁𝐈𝐋 𝐒𝐀𝐉𝐀 𝐇𝐈𝐊𝐌𝐀𝐇𝐍𝐘𝐀 [𝐄𝐍𝐃] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang