05.HM = HARI MINGGU

63 3 0
                                    

"Sayur apa yang bersinar? Terong

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sayur apa yang bersinar? Terong. Kenapa? Karena setelah gelap terbitlah terong."

Seperti halnya kita harus menjaga lisan. Bagaimana tidak setelah langit berkata;

"Capek sekolah pengin nyari duit aja" ucap langit yang sedang disuruh ibu nya untuk belajar karena telah berani mencampuri urusannya dalam menonton sinetron. Yang dengan sangat laknatnya langsung ditangkap oleh bapak santoso ketika mendengar ucapannya itu untuk digiring ke empang lele miliknya.

Sesuai yang langit mau, bapak santoso akan menyuruh langit untuk bekerja diempangnya hari ini. Bukan berniat untuk membolos sekolah, ini adalah hari minggu. Hari dimana bangku sekolah menjadi lebar jadi kalau mau leluasa disekolah silahkan berangkat ketika hari minggu.

Langit yang sudah berada didepan kolam lele itu pun bingung harus melakukan apa.

"Yah, ini langit harus apa?"

"Cukur kumis lele"

"Heh yakali dicukur dikira tukang cukur" sewot langit setelah mendengar jawaban yang sangat tidak masuk akal dari ayahnya. Bapak santoso yang mendengar balasan langit pun hanya tersenyum tengil sampai pada akhirnya dia berjalan kearah anaknya sambil membawa sebuah ember.

"Nih kasih makan" ucap bapak santoso yang ternyata membawa ember berisi pakan lele. Langit pun langsung menerima ember yang berisi pakan tersebut.

"Gajinya 2 kali lipat loh soalnya ini kan hari yang mulia jadi ayah harus tanggung jawab" ucap langit sambil menaburkan pakan lele itu ke kolam yang langsung menjadi bahan rebutan.

"Halah udah yang bener kasih makan lele nya, abis itu jangan lupa bersihin itu daun - daun yang ada diempang sama nanti jangan lupa lele nya dimandiin dikasih bedak. Ayah mau futsalan dulu sama temen bhay" pamit bapak santoso langsung kabur menggunakan motor kesayangannya itu secara berbirit birit yang membuat langit menatap tidak percaya kepada ayahnya. Nasi sudah menjadi bubur, langit pun akhirnya benar - benar bekerja karena percuma dia kabur jarak rumah dan empang milik ayahnya ini sangat jauh dari rumahnya. Ditambah lagi dia berangkat kesini dibonceng oleh ayahnya. Jadi, tidak ada pilihan lain selain menunggu ayahnya ini menjemput.

Dengan posisi masih memberi makan lele langit pun dibuat kaget akan kehadiran seorang kakek - kakek berkumis yang tersenyum dari seberang kolam.

"Astagfirullah apa itu" ucap langit merinding setelah melihat senyuman kakek itu, yang pada dasarnya dia tidak merasakan kehadiran orang selain dirinya. Sampai pada akhirnya dia pun terkejut karena orang yang membuatnya merinding itu sudah berada disebelahnya.

"Anaknya bapak santoso ya?" tanya orang itu yang membuat langit hampir tercebur ke kolam lele dikarenakan saking kagetnya.

"Astagfirullah kaget iya" kaget langit sambil mengusap dadanya yang setelahnya merasa aman karena orang disebelahnya ini masih menapak pada tanah.

𝐀𝐌𝐁𝐈𝐋 𝐒𝐀𝐉𝐀 𝐇𝐈𝐊𝐌𝐀𝐇𝐍𝐘𝐀 [𝐄𝐍𝐃] ✓Where stories live. Discover now