19. Pisah?

200 19 6
                                    

Melihat nanon tersenyum lepas diujung sana, nyatanya membuat ohm mengurungkan niatnya untuk menghampiri sang istri.

Entah kenapa melihat nanon sebahagia itu, semakin pula membuatnya overthinking.

Jika dibandingkan dengan dokter blue, tentu saja ia merasa kurang. Lelaki itu sempurna dari segi mana pun sedangkan ohm? Entahlah. Apa mungkin karna hari ini pekerjaan sangat banyak dan menjadikannya berfikir seperti itu?


"Non, apa kau lapar?"

Nanon terlihat bingung. Ia memang lapar, tapi pikirannya sejak tadi hanya tertuju pada suaminya. Dimana ohm? Kenapa dia belum juga menyusulnya ke rumah sakit?

"Non?"

"Uh?"

"Kau mau langsung pulang?"

"Kita makan saja dulu baru pulang."

"Oke."









Tanpa sepengetahuan nanon, ohm selalu mengikuti kemana langkah kaki sang istri pergi

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Tanpa sepengetahuan nanon, ohm selalu mengikuti kemana langkah kaki sang istri pergi.

Ia hanya berani menatapnya dari kejauhan. Bukan tanpa alasan, sebagai sesama pria ohm tahu jika dokter blue memiliki perasaan lebih pada istrinya. Hanya saja, ia ingin tahu seberapa jauh nanon membuka ruang untuk dokter muda itu.





"Daritadi aku melihatmu merenung terus? Kau memikirkan sesuatu?"

Nanon menggeleng pelan.

"Kenapa tidak coba ditelpon saja? Siapa tahu dia akan menyusulmu kesini."

"Mungkin dia masih sibuk dengan pekerjaannya. Lagipula kalo dia memang berniat kesini, seharusnya dia menghubungiku kan."

Dokter blue hanya mengangguk menyetujui.

"Em.. dokter mau makan apa?"

"Steak. Kau?"

"Aku ingin spagetti."

"Spagetti?"

"Apa tidak boleh?"

"Boleh.. Mau spagetti rasa apa? Spicy jangan dulu ya."

"Hm, ebi cheese."

"Oke."









Nanon terus memandangi foto usg nya hari ini. Ia tersenyum tapi juga sedih. Harusnya ohm ada untuk menemaninya, terlebih hari ini hari pertama mereka bisa melihat utun dengan jelas.

"Mereka sangat lucu, bukan? Lebih lucu lagi kalau bayi kembarmu punya lesung pipi juga."

"Aku justru berharap utun lebih mirip dengan ohm."

"Oh ya?"

"Hm. Aku akan cemburu jika harus bersaing dengan anakku sendiri. Melihat naren diperhatikan olehnya saja sudah membuatku kesal."

UNIVERSEDove le storie prendono vita. Scoprilo ora