12. Keputusan

208 15 4
                                    

Pagi ini menjadi pagi yang menyedihkan bagi ohm dan warga phuket

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi ini menjadi pagi yang menyedihkan bagi ohm dan warga phuket. Forth adalah sosok ceria yang sangat hangat, tapi sepertinya semesta lebih menginginkannya.






















"Tapi non?"

"Aku datang bukan untuk berdiskusi. Pilihanku akan tetap sama."

"Kau yakin?"

"Hm, jangan beritahu siapa pun."

Jimmy nampak terdiam sesaat sebelum akhirnya menyetujui.




































3 hari pun berlalu, dan sampai kini ohm maupun nanon tidak lagi bersama. Bahkan ohm masih setia dan tinggal di kampung halamannya itu.

























 Bahkan ohm masih setia dan tinggal di kampung halamannya itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ohm, kau bisa sakit jika seperti ini terus."

"Aku tidak akan membiarkannya lolos, paman." Ucap ohm masih memejamkan matanya.

"Paman paham. Tapi kau sudah seperti ini sejak 3 hari lalu. Apa kau tidak kasihan dengan forth, hm?"

"Forth.. (Masih dengan posisi yang sama, ohm mulai membuka matanya dan tetesan air mata pun perlahan terjatuh lalu menghapusnya). Aku bersumpah akan membuat orang itu menyesal. Mata dibayar mata, maka nyawa pun sama. Bukankah begitu, paman?"

"Ohm, paman tidak pernah mengajarimu menjadi pembunuh ya."

Ohm tersenyum miring. "Bukan aku. Tapi hukum yang akan melakukannya."

(Meskipun dia kekasihku sendiri). Tambahnya dalam hati.




























*tok tok tok

"Masuk."

Seorang sekretaris pun datang menghampiri ibunya nanon.

"Maaf nyonya, ada tamu ingin bertemu dengan anda."

"Kau tahu aku tidak menerima tamu tanpa janji terlebih dulu, kan?"

UNIVERSEWhere stories live. Discover now