3. Make a deal

242 19 2
                                    

"Ah ya ohm, kau tinggal dimana?"

"Sekitar china town."

"Mulai nanti malam kau pindah ke apartment nanon."

"Phi! Tidak bisa seperti itu dong!"

"Berhenti jadi anak yang nakal nanon. Atau kau ingin tinggal dengan orangtuamu?"

"Tidak mau!"

"Aku tahu kau hanya ingin bebas, tapi kau kelewat bebas non. Phi percaya pada ohm. Bagaimana ohm?"

"Baiklah phi. Aku tidak keberatan sama sekali." Jawab ohm.

"Ya! Lihat phi! Dia memang seorang penguntit! Kau yakin aku tinggal dengan anti fans sepertinya?"

"Nanon.. Dia manajermu sekarang. Apartment mu juga penuh cctv, kau tidak perlu khawatirkan yang tidak-tidak."

Nanon hanya menatap malas kearah ohm setelah mendengar keputusan pihak agensi.





































"Sedang apa kau?"

"Bukan urusanmu."

"Aku manajermu. Tentu apapun yang menyangkut dirimu adalah urusanku."

"Cih, sekarang kau mengakuinya?"

"Sekarang cepat tidur, ini sudah malam."

"Berisik."

"Nanon-"

"Setelah game ini berakhir, aku tidur. Puas?"

"Oke."

Ohm pun pergi kearah tv dan mencabut semua akses kabel yang terpasang.

"YAA!"

"Game sudah berakhir kan? Sekarang tidur!"

Nanon tersenyum miring dan lanjut memainkan ponselnya.

"Besok pagi kau harus ke lokasi syuting, siang hari makan bersama phi tay dan sore hari ada fan meeting di shangri-la. Kenapa kau keras kepala sekali, huh?"

Melihat nanon yang semakin membuatnya jengkel, ohm pun merampas handphone milik sang empu.

"Berani sekali kau!"

"Kenapa? Jangan samakan aku dengan manajer sebelumnya. Jika kau keras, aku akan semakin keras. Mengerti?"

"Kembalikan handphone ku sialan!"

"Ah dan satu lagi. Aku lebih tua darimu, panggil aku phi jika kau tahu sopan santun."

Kali ini justru nanon tertawa terbahak-bahak. "Apa kau bilang? Phi? Kau bahkan sama rendahnya dengan orang pinggiran sana."

"Bukankah kau dari kalangan bawah? Kerjamu saja serabutan. Dan ah ya aku tidak tahu harus menyebut tempat tinggalmu rumah atau gubuk. Lalu untuk apa aku menghormatimu?" Lanjutnya.

"Kenapa? Apa setelah merendahkan orang seperti itu kau merasa puas?"

"Cih, itu memang faktanya kan."

"Memang. Sekarang ayo tidur."

"Kalau aku tidak mau?"

Ohm menghela nafas panjang. "Kenapa kau nakal sekali, hm? Tidur nanon. Jadwalmu padat esok hari."

"Belikan aku mango sticky rice dulu."

"Kau mempermainkanku?"

"Kenapa? Aku janji akan tidur setelah makan itu."

"Besok aku akan membelikannya. Sekarang tidurlah!"

"Kalau begitu besok saja aku tidurnya."

"Oh begitu? Baiklah. Kalau sampai kau tidur, kau harus menuruti permintaanku dan berhenti jadi anak yang nakal."

UNIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang