18. Tahu diri, katanya?

222 22 4
                                    

Keesokan harinya nanon pun diperbolehkan pulang.

Hari demi hari berjalan seperti biasanya. Leng yang masih mengajarkan cizzi piano, ohm yang selalu menjaga nanon, dan juga dokter blue yang ditugaskan untuk mengecek keadaan nanon 3x dalam seminggu.














Kembali ke suasana bangkok. Saat ini naren sedang bersama para pemain series terbarunya untuk pembacaan skrip (naskah).

Mereka mencoba melafalkan beberapa bagian dari skrip masing-masing didepan sutradara.

Meski hal ini baru bagi naren, tapi sang sutradara sangat menyukai keprofesionalan dirinya.

















Saat break berlangsung, naren tidak sengaja bertemu dengan chimon, mantan sahabat nanon di depan toilet.

Mereka saling canggung untuk berjalan sampai membuat chimon menjadi kesal. Pasalnya saat ia melangkah kekanan, naren juga ikut kesisinya. Begitupun sebaliknya.

"Ya! Perhatikan langkahmu!"

"Bicarakan itu pada dirimu sendiri."

"Kau memang tidak pernah berubah ya. Benar-benar mengesalkan."

"Kau punya masalah denganku?"

"Menurutmu?"

"Ada."

Chimon tersenyum miring. "Dasar sok polos."

"Apa masalahmu? Kenapa kau membenciku?"

"Cih, bipolar mu kambuh? Haha nanon.. Nanon.. Ku akui kau memang pintar berekting."

"Aku tanya serius. Apa kau juga yang menjebak nan-, menjebakku atas pembunuhan forth."

"Pembunuhan siapa? Kau membunuh orang? Haha. Gila. Ini sungguh gila."

"Menurutmu ini lucu? Jika memang kau ada masalah denganku, tidak bisakah lampiaskan saja kepadaku? Kenapa harus orang tidak bersalah kau sangkutpautkan, hah!"

"Aku? Untuk apa aku mengotori tanganku sedangkan dirimu sendiri sudah kotor? Aku tidak sebodoh itu nanon."

"Denial lah sesukamu, phuen. Begitu aku mendapatkan bukti dari kejahatanmu, akan ku pastikan untuk menjebloskanmu ke penjara!"

"Sebelum itu terjadi, aku akan lebih dulu membuat karir mu semakin hancur. Kau tahu kan bagaimana respon wartawan dan orang-orang saat berita ini muncul?"

"Silahkan. Jika kau lakukan itu, bukan hanya karirku saja yang hancur. Tapi karir semua orang termasuk dirimu juga ikut hancur. Kau juga tahu kan, kita sedang menjalani projek besar? Apa kau bersedia bertanggung jawab atas kerugian orang lain? Terlebih disini ada bright yang memiliki pengikut lebih dari 18 juta orang."

"Kau! (Chimon berusaha menahan amarahnya)."

"Apa?" Sahut naren mengangkat alisnya satu.

"Karirku sudah hancur saat memiliki teman egois sepertimu. Dan jika disuruh pilih, aku bahkan tidak sudi untuk mengenalmu."

"Aku? Haha." Tawa naren.

"Kau tidak ingat bagaimana dulu kau selalu mengambil kesempatan dariku? Cih, bukan hanya itu saja. Apa kau juga lupa saat aku hampir tenggelam dan kau hanya berdiam diri melihatku disana?! Dan lebih munafiknya lagi, besoknya kau mengambil peran utama itu yang kau tahu sendiri peran itu sudah diberikan padaku!"

"Uh?"

"Sebenarnya yang jahat itu kau bukan aku! Kau sudah merusak kepercayaan dan karirku, sialan!"

"Tunggu. Apa kejadian itu 7 tahun yang lalu?"

UNIVERSEWhere stories live. Discover now