5. Promosi Film

261 21 4
                                    

Sesuai dengan jadwal, akhirnya nanon dan para kru yang bertugas telah selesai merampungkan pembuatan film.

Kini ohm menemani nanon dan racha untuk mempromosikan film mereka di salah satu mall besar di bangkok.

Meski racha memiliki manajer sendiri, namun ohm juga menjaga gadis itu sama seperti ia menjaga nanon.

"Jauh-jauh dari kekasihku."

Ohm mengetyitkan dahinya bingung.

"Jangan dekat-dekat dengan racha."

"Ah.. Maksudmu kekasih shipper agensi?"

"Terserah! Intinya jauhi dia!"

"Kau cemburu padaku atau padanya?"

"Ai sat, aku normal!"


























Setiap hari nanon dan racha disibukkan dengan promosi film ke berbagai kota. Jika ditanya lelah atau tidak, tentu mereka kelelahan. Tapi melihat antusias para penggemar membuat mereka kembali bersemangat.
























Seperti saat ini setelah seharian bekerja, malam harinya nanon gelisah dan tidak bisa tidur. Terlebih esok hari, ia harus berpindah kota untuk melanjutkan promosi film nya.

"Kenapa?"

Nanon hanya diam tak menjawab.

"Tidak bisa tidur?"

"Diamlah."

"Aku akan tidur di sofa kalau begitu."

Baru saja hendak pindah, nanon sudah lebih dulu menyela.

"Kenapa? Kau tak mau tidur denganku?"

"Justru aku pikir kau tidak bisa tidur karna ada aku."

"Badanku pegal, semuanya terasa sakit dan aku tidak bisa tidur."

Ohm mengangguk paham, lalu kembali ke tempat tidurnya.

"Kemarilah."

"Kau mau apa?"

"Mau dipijat tidak?"

"Bisa?"

"Jika tidak, untuk apa aku menawarkan?"

Nanon masih diam tak bergerak.

"Tidak mau? Ya sudah."

"Kau beneran bisa?"

"Aku sering memijat nenekku. Dia bilang pijatanku yang paling enak."

"Cih, awas saja jika tubuhku tambah sakit."

"Jadi intinya mau di pijat tidak? Jika tidak, aku ingin tidur."

Perlahan nanon pun mendekat kearah ohm. Jujur saja, sebenarnya ia gengsi tapi tubuhnya benar-benar terasa remuk sekarang.

"Buka bajumu."

"Ya! Apa-apaan kau ini!"

"Kenapa? Kau bilang kau normal."

"Tetap saja. Untuk apa membuka baju?"

"Bagaimana aku bisa memijatmu jika tidak diberi olive oil."

"Olive oil?"

"Sebenarnya pakai minyak apapun bisa, tapi olive oil bagus untuk merilex kan tubuhmu."

"Apa kau begini juga dengan nenekmu?"

"Tidak."

"Lalu kenapa-"

"Aku hitung sampai 3 atau tidak jadi saja."

UNIVERSEWhere stories live. Discover now