21. Sinar Mentari Pagi

1.1K 211 16
                                    

Di mata Baekhyun, mereka berdua memiliki kesamaan. Mereka tidak malu untuk mengakui bahwa mereka sama-sama serakah akan kehangatan tubuh satu sama lain. Dulu keduanya hanya bisa melakukan hal ini di hotel, sebab Chanyeol yang tinggal bersama seorang roomate, serta Baekhyun yang masih serumah dengan orang tua.

Masuk kamar hotel, aktivitas langsung dimulai. Pakaian dilucuti satu persatu. Berserak di lantai tak dipedulikan. Lampu kamar masih padam, namun gorden jendela terbuka lebar.

Kondisi remang-remang menaikkan hasrat yang sedari tadi ditahan. Telapak tangan Baekhyun sibuk meraba tubuh sempurna kekasihnya. Merasakan tiap bagian berotot. Mendorong pria itu untuk berbaring dan duduk di atas perut berbentuk. Lidah menjilat bibir yang terasa kering.

Menunduk untuk cium mesra bibir tebalnya. Saling menggoda satu sama lain dengan gigitan dan lidah. Membiarkan tubuhnya balik ditindih tanpa membiarkan sedikitpun jarak di antara mereka.

Berat tubuh yang menimpa memunculkan rasa aman di lubuk hati. Sesekali, bisa merasakan kontraksi otot yang terjadi. Juga, detak jantung yang menggila sebab naiknya gairah ke ujung kepala.

Napas sedikit tersentak. Merasakan bibir tebal yang sibuk memuja tiap jengkal kulit putih selembut sutera. Menanam bercak kemerahan layaknya strawberry yang mekar di tengah limpahan susu. Kontras dengan warna kulitnya yang dijaga dengan baik. Tak lupa, menggigit tiap titik beauty mark yang ia hafal letaknya di mana.

Jari-jari menyusup masuk ke sela rambut putih. Meraih belakang kepala yang terus turun ke bawah dan menariknya pelan ke atas. Dua bibir kembali saling sentuh. Bunyi saling kecup dan kecipak basah liur ketika lidah saling menjerat terdengar.

Paha sekal diremas gemas. Membuat daging lembutnya tumpah di sela-sela jemari. Menutupi tato nama yang terukir di sana. Dibawa naik untuk melingkari pinggang kuat.

"Chanyeol ..."

Baekhyun terengah.

"Hmm?"

Berat suara mengalun halus di samping kuping. Menggigit daun telinga dengan main-main. Lalu, mengecup basah indra pendengaran tersebut.

"Baby~" bisiknya. Membiarkan Baekhyun memeluk tubuhnya erat. Menekan dahi yang mulai berkeringat ke pundak lebarnya ketika bagian bawah mulai dimainkan hingga ke titik terdalam. Mempersiapkan daerah itu untuk menghadapi hal yang lebih menakjubkan.

Tarikan napas tajam terdengar. Kemudian, kepala terhentak ke belakang membenam di bantal. Merasakan kenikmatan memenuhi otak seperti kembang api yang meletup-letup. Mendongak memamerkan leher cantiknya yang menegang. Bibir tipis membuka dan sepasang mata mulai diliputi kabut nafsu.

"Cantiknya Baekhyunku."

Luar biasa cantik ketika otak pintar tidak bisa bekerja dengan baik sebab diperbudak oleh berahi. Chanyeol merasa, dia punya kontrol penuh tiap mereka melaksanakan ini. Memperlakukan tubuh Baekhyun sesuka yang ia mau. Meninggalkan jejak telapak tangan di pinggul dan paha akibat cengkraman.

Tak henti bergumul hingga dini hari tiba. Memuaskan dahaga akan cinta kasih Baekhyun yang ia ambil tanpa sisa. Beristirahat sampai pagi datang dan matahari mengintip malu. Sinar keemasan jatuh menyelimuti keduanya dengan rasa hangat.

Ketika Baekhyun bangun, raut lelah tak menghilang dari wajah. Sedikit berkantung mata sebab kurang tidur, lalu berbalik menatap wajah Chanyeol. Pegal di sekujur tubuh membuat ia tak lagi bergerak. Diam di posisi itu selama beberapa waktu hingga akhirnya memutuskan untuk membangunkan si kekasih.

"Chanyeol," suara serak keluar. Menatap ke sekeliling untuk melihat jam berapa. Penunjuk ke arah sembilan membuat ia agak merasa tenang.

Lengan berotot bergerak. Telapak hangat mengusap pelan perut lembut Baekhyun. Setelah itu, beranjak untuk duduk dan diam lagi.

Mereka saling tatap.

"Bilang ke penontonmu kalau hari ini kau telat," ujar Baekhyun.

Menurut, Chanyeol turun dari ranjang untuk mengambil ponsel yang tergeletak di lantai. Kemudian, kembali mendudukkan diri di pinggiran. Membuka kunci ponsel untuk masuk ke sosial media.

Iseng, jemari lentik menyentuh dagunya. Bergerak pelan untuk menggelitik manja rahang bawah Chanyeol, seolah tengah menggoda anak kucing kecil.

Senyum bahagia Chanyeol mengembang seperti bunga. Disinari mentari pagi yang membuat sosoknya tampak semakin lembut penuh kasih sayang. Meraih pergelangan tangan tersebut untuk mengecup ringan telapaknya yang nakal. Lalu, menunduk dan mengecup dahinya juga.

"Sarapan di dekat kampusku mau?"

Ibu jari bergerak di atas layar mengetik kata demi kata. Dua alis Chanyeol naik ke atas, "Tidak pulang dulu?"

"Tidak sempat."

"Sempat kalau sekarang."

"Menurutmu membersihkan tubuhku sebentar?"

Chanyeol terkekeh, "Kan ku bantu."

"Bantu mengotori, iya."

Tawa sontak mengalun dari yang lebih muda. Satu tangan bergerak mengusak rambut Baekhyun yang halus.

"Okay. Aku menurut saja."

Bersambung.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 22 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

US [ChanBaek]Where stories live. Discover now