05. He's The One Who's Calling Me Daddy

2.7K 580 168
                                    

Semenjak Baekhyun masuk ke kamera hari itu, setiap kali Chanyeol live, kolom live chatnya selalu dipenuhi dengan pertanyaan :

[Si husband mana?]

[Sudah pulang kerja beluum?]

[Loey, husbandnya manaaa?]

[Mau lihat versi very sexynya husbandmu seperti apa sih?]

[Iya, iya, versi maturenya sekalian juga boleh!]

[HALOOO SUAMINYA LOEY HARAP MUNCUL!]

[Btw, emang kalian sungguhan sudah menikah?]

[Tapi, kemarin bilangnya 'not a girlfriend but a boyfriend'?]

[^ Tapi habis itu kan dia bilangnya 'I'm a man with a husband'.]

[JADI SUDAH MENIKAH APA BELUM?!]

[Maaf, aku penonton baru. Ini ada apa ya?]

Pertanyaan-pertanyaan yang tak pernah Chanyeol gubris sama sekali. Tingkah Tao ketika main bersamanya pun menjadi aneh. Anak itu biasa berkicau ini itu, tapi belakangan ini malah jadi pendiam. Chanyeol tuh bingung.

Kemudian, setelah menyelesaikan match yang entah keberapa kali, satu notifikasi muncul di bawah layar komputernya. Dari aplikasi chatting yang tersambung dengan ponsel. Nama kontak 'Baby 💛' menarik perhatian semua.

Berhubung penontonnya juga sudah tahu siapa itu Baekhyun, jadi Chanyeol sudah tidak terlalu peduli dan langsung membuka room chat mereka.

'Baby 💛

- Little Anchor
- Bisa tolong lihatkan, di atas meja ruang kerjaku ada map warna biru tidak ya?
- Kalau ada, tolong kirimkan ke tempat kerjaku boleh?'

[... Ku rasa mata suamimu ada yang salah.]

[Walau aku tidak pernah bertemu langsung dengan Loey, tapi ku rasa Loey tidak 'Little' sama sekali.]

[Guys, ingat! Cinta itu buta!]

Sebenarnya, sebelum ini Baekhyun jarang sekali mengirim pesan di luar jam makan siang, makan malam, atau ketika Chanyeol selesai streaming. Tapi, berhubung sekarang mereka satu rumah, Baekhyun jadi lebih sering bertanya mengenai barang-barang yang pria itu lupa bawa, ada di rumah atau tidak.

Pesan tersebut hanya Chanyeol balas dengan 'Okay'. Dia pamit sebentar dengan penontonnya untuk pergi ke ruang kerja Baekhyun. Melangkah masuk dengan hati-hati agar tidak menginjak lembar-lembar penelitian yang berhamparan di lantai. Lalu, mengambil map warna biru yang tergeletak di atas meja. Memastikan tidak ada map biru lain di sana. Setelah itu, kembali ke kamar. Duduk di kursi gamingnya dan mengambil ponsel untuk memesan kurir. Selesai melakukan hal yang Baekhyun suruh, tatapan mata tertuju ke layar komputer.

Pesan baru dari Baekhyun.

'Baby 💛

- Mau makan malam apa?

Hyung, mau apa? -

- Hari ini selesai streamingnya tetap jam 9?

Kenapa? -

- Mau masakanmu.

Pulang awal? -

- Iya. Jam 7.

Okay. Nanti aku minta izin biar selesai jam 7. -

- Mau belanja bareng?

Iya. -'

Ruang obrolan langsung Chanyeol tutup, "Streamingku hari ini sampai jam tujuh ya, Guys," ujarnya. Tapi, yang menjadi fokus utama para penontonnya malah hal lain.

[HYUUNGGG 👀]

[BEDA BERAPA TAHUN?]

[Older uke? 👀]

[^ Ternyata yang uke itu Loey.]

[^ JENG JENG JENG JEEENG!!]

[... Kalian kenapa merusak fantasiku sih?]

[Tapi ... Uke Loey ...]

[Tolong jangan memulai aliran sesat di sini 🙏]

[WAIT! WAIT! Lebih tua dari Loey ✔️, Lebih mapan dari Loey ✔️, dewasa dan sexy ✔️, JANGAN-JANGAN SUGAR DADDY?!]

[!!!!!]

[YANG DI ATAS! BETUL JUGA!]

Chanyeol berdecak, "Enak saja! He's the one who's calling me Daddy, okay? Dan separuh dari rumah ini juga punyaku!"

Walau memang Baekhyun lebih mapan dan uangnya lebih banyak, tapi setidaknya Chanyeol bisa menghidupi diri sendiri. Rumah ini pun mereka belinya berdua. Dibagi setengah-setengah.

[Dilihat dari separuh wajahnya kemarin, sepertinya beda umur mereka tidak terlalu jauh?]

[Mungkin 2-3 tahun lebih tua?]

[Btw, suamimu bisa main game tidak?]

[IYA! Kalau bisa main, kenapa tidak main bareng saja?!]

Melihat tidak ada yang peduli dengan ucapannya, Chanyeol pasrah, "Dia sibuk."

Jangankan untuk main game, memberi perhatian ke Chanyeol saja akhir-akhir ini susah sekali. Setidaknya, Chanyeol masih bersyukur karena dia tidak ditinggal pergi keluar kota ketika pindahan kemarin. Hari pertama hidup bersama, Baekhyun masih pulang ke rumah walaupun pulangnya dekat tengah malam.

[Suamimu sungguhan sibuk atau kaunya yang tidak mau berbagi dengan kami?]

[Betul. Loey, berbagi itu indah.]

[Tidak perlu berbagi orangnya sungguhan, berbagi momen saja juga tidak apa-apa.]

[Buktikan kalau bukan kau yang memanggilnya Daddy.]

[Benar. Kami tidak percaya kalau dia bukan sugar daddymu.]

[Kami tunggu pembuktiannya ya Loey.]

[Selain pembuktian, kami juga butuh klarifikasi dari suamimu ya Loey.]

[Betul. Ditunggu pembuktian dan klarifikasinya 🙏]

Chanyeol melengos, "Sesuka kalian saja," gerutunya. Beranjak dari duduk, karena kurir yang akan mengantar map biru Baekhyun sudah datang.

Bersambung.

US [ChanBaek]Where stories live. Discover now