08. 1000 Ships of Stars

2.6K 562 125
                                    

Mie di dalam cup, Chanyeol seruput. Menonton drama yang ia putar agar penontonnya tidak merasa bosan selama jam makan siang. Sesekali berinteraksi dengan cara mengomentari scene yang muncul. Lalu, berujar, "Guys, habis ini kita coba main game lain ya," Sumpit di tangan kembali mengaduk mie, "Professor bilang The Mortuary Assistant bagus."

[Professor hati-hati di jalan (≧∇≦)/]

[... Rekomendasi dari Professor agak lain ya.]

[Oh? Professor juga main game?]

[Loey, kau yakin mau main Mortuary?]

"Mh-hm. Ada yang pernah main game ini? Karena Professor tidak memberikan clue apa-apa. Katanya kita harus menebak nama iblis or something, sambil mengurus mayat."

[🙋 Tidak pernah main, tapi pernah melihat orang lain main.]

[^ 2]

[^ 99+]

[Aku tidak berani main, sorry Loey🙏]

Chanyeol mengangguk. At least, kalau pernah menonton orang main, penontonnya bisa memberitahu apa yang harus ia lakukan di sana. Menghabiskan makan siangnya, drama yang ia putar Chanyeol hentikan. Lalu, membuka game Mortuary yang sudah ia download.

Karakter yang ia mainkan adalah seorang wanita muda bernama Rebecca yang bekerja sebagai mortuary assistant. Trial pertama, Chanyeol lewatkan dan langsung ke chapter 1. Membuatnya benar-benar clueless bukan main tentang game ini.

[Ambil notesnya.]

[Loey, kau butuh notes dan pensil itu.]

"Kenapa?" tanya Chanyeol, "Gunanya untuk apa?"

[Karena kau bisa dirasuki. Jadi, untuk mengecek apakah kau dirasuki atau tidak, dengan notes itu.]

"Oh. Okay," angguk Chanyeol. Mengambil barang-barang yang disuruh oleh penontonnya, kemudian membuka pintu menuju kamar mayat. Dia diam sejenak. Lalu, bergumam, "Wow," pelan sambil menatap live chat.

"I ... I don't think this is a good idea," ujarnya sambil terkekeh. Tiba-tiba agak menyesal karena memilih game ini. Melihat lorong suram dengan lampu yang redup. Karakternya berjalan melewati lorong tersebut. Lalu, membuka pintu di ujung dan langsung menampilkan satu mayat yang terbaring di tengah ruangan.

"... Fuck," bisiknya, "Err ... Let's not play this game?"

[Wkwkwkwkwk! Come on, Loey! Sampai satu ending saja!]

[Professor saja sudah main, masa kau belum?]

[Ingat, Loey. Demi Professor.]

[Betul. Demi Professor. Jarang-jarang Professor merekomendasikan game.]

[^ Hahaha 🤣 kau berbicara seolah kenal dekat dengan Professor saja 🤣]

[Hyung, semangat!]

[^ Tao-er, apa kabar?]

[^ Diam kalian semua.]

[WKWKWKWKWKWKWK!]

Chanyeol mengambil napas dalam. Menguatkan mentalnya dan masuk ke dalam ruangan. Mengelilingi ruangan itu untuk mengecek apa saja yang ada di sana. Membuka komputer, lalu membuka semua laci. Clipboard yang ada, ia cek. Untuk mayat yang ini, semua sudah dikerjakan.

US [ChanBaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang