Reina

544 57 3
                                    

Balik lagi ke masa yang sekarang, kini Eto tengah bergulat kecil di ruang keluarga dengan beberapa mainan barunya yang berserakan di lantai.

Disebelahnya tampak Zoey yang berbaring di salah satu sofa sambil melihat kearah Eto, Zoey terlihat lelah menunggu adiknya itu untuk bermain bersamanya.

Awalnya karna bosan, Zoey ingin mengajak Eto untuk bermain game online bersamanya, namun Eto meminta Zoey untuk menunggu nya sebentar karna ia ingin menyelesaikan mainannya.

Dan ini sudah hampir satu jam dari Eto meminta Zoey untuk menunggu.

" Huhuhu..masih lama ya, dek? Kak Zoey nunggu lama banget loh ini", akhirnya Zoey menyuarakan kebosanannya.

Eto terlihat sibuk dengan robot kecil ditangan kirinya dan sebuah obeng ditangan kanannya.

" Bentar kak, ini dikit lagi selesai ", mulutnya mengoceh namun pandangannya tidak terlepas dari robot kecil ditangan nya.

Zoey menghela nafas lesu. Pasalnya, semua anggota keluarga Knightley sedang sibuk dan ia ditinggal berdua dengan adiknya yang juga sedang sibuk merakit robot kecil buatannya.

Ah.. Zoey hampir melupakan kehadiran Harley.

Sebenarnya, Zoey awalnya ikut-ikutan tidak suka Harley seperti yang Aurora lakukan. Namun ternyata semakin ia mengenal Harley, robot keren itu sangat terampil, hebat, dan pintar. Harley bahkan terkadang mengajari Zoey tentang ilmu-ilmu IT lainnya yang belum Zoey pahami.

Zoey yang memang menyukai teknologi pun langsung menerima kehadiran Harley di Knightley. Walaupun sepertinya kedua saudara nya yang lain masih menolak kehadiran Harley.

" Jadi! ", seru Eto girang ketika robot kecil buatannya akhirnya selesai ia rakit.

Eto menunjukkan robot kecil yang didominasi bentuk bulat itu pada Zoey.

" Kakak, lihat! ", seru Eto sambil menunjukkan robot bulat kecil di tangan kirinya.

Zoey merubah posisinya menjadi duduk, " daritadi juga kak Zoey liatin kok, bagus bagus! Pinter banget adek kakak! ", Zoey mengusak kepala Eto membuat sang empu tersenyum senang.

" Ayo! Sekarang kita main game!! ", zoey masih tidak menyerah untuk mengajak adiknya ini bermain game bersamanya.

Kemudian adik kakak itu mulai berjalan bersama setelah sang adik menyetujui perkataan sang kakak.

Eto sudah bisa berjalan omong-omong. Walaupun tidak bisa langsung berlari tapi setidaknya bocah itu sudah sangat senang ketika menyadari dirinya dapat berjalan bebas kembali.

Dan juga, Eto mulai menunjukkan kemampuannya dalam menciptakan robot yang dimana ia dapatkan saat ia bersama papa Julian dahulu.

Karna memang pada dasarnya Eto memiliki tubuh yang lemah sejak kecil, jadi Eto yang tidak bisa bermain bebas diluar rumah seperti anak-anak lain seusianya, hanya bisa melihat dan mempelajari apa yang dilakukan papanya, yaitu membuat robot. Terkadang Eto kecil juga bermain dengan robot-robot ciptaan papanya. Saat melihat hal itu, Julian pun mulai mengajari Eto cara merakit robot kecil dari yang mudah sampai ke yang susah. Sehingga Eto sudah mahir dan terbiasa.

Keira dan Adam tidak mempermasalahkan kemampuan Eto tersebut. Mereka bahkan mendukung hobi baru si kecil yang sangat mirip dengan Julian.

Adam bahkan kagum dengan kemampuan Eto yang baru muncul ini, namun Adam tidak heran. Mengingat Eto adalah anak kandung dari sahabatnya. Si jenius gila yang mengatakan akan menciptakan robot manusia untuk melindungi kekasih tercantik nya saat mereka masih menduduki bangku SMA dahulu.

Adam tidak menyangka saja bahwa sahabatnya itu benar-benar menciptakan robot canggih serba bisa yang 99% mirip dengan manusia asli untuk melindungi keluarga kecilnya.

Fate Paralel Where stories live. Discover now