Prihal Durian hidup

3.6K 472 5
                                    

Selama pelajaran, Eto tidak fokus. Ia berusaha untuk positive thinking pada Nathan. Bisa saja kan, Nathan aslinya tidak seperti di novel.

Ingat, bagaimana novel menceritakan tentang karakter Aurora, Zoey, dan langit?

Kalo dipikir-pikir, bisa aja Nathan ngebunuh Eto waktu di rooftop tadi. Tapi yang dilakukan oleh pemilik manik matahari itu malah menyuruh nya berbaring disampingnya. Menemaninya tidur.

Hmm...

Sepertinya ia tidak harus berpikir negatif tentang karakter Nathan. Karna sejauh ini, Dimata eto, nathan adalah good boy. Hehe

Omong-omong tentang Nathan, Sudah hampir pulang dan laki-laki itu belum balik ke kelas.

Eto kan jadi gelisah galau merana. Takutnya Nathan emang ga jahat, tapi karna eto tinggalin, dia jadi marah dan benci Eto, gimana?

Akhirnya mendekati waktu pulang, Eto izin keluar sebentar oleh guru yang ngajar.

Setelah mendapat izin, Eto buru-buru ke rooftop. Menatap lelah anak tangga yang harus ia lewati untuk sampai ke tujuan.

Eto membuka pintu rooftop pelan. Dikantong nya udah ada permen yupi 3 biji, jaga-jaga kalo Nathan ngamuk, ia mau suap pake tu yupi biar Nathan nya nggak ngamuk.

Sangat pintar.

" Eh? Kok nggak ada? " Beo Eto saat melihat tempat tersembunyi yang ada kasurnya itu kosong. Tidak ada Nathan disana.

" Humm.. apa Eto balik aja ya? Hemm jangan deh, nanti kalo Nathan balik terus Eto nya pergi, kan gabisa minta maaf. Padahal dah bawa yupi juga.." bibir eto cemberut, " tapi karna sudah terlanjur di rooftop, mending duduk bentar deh "

Eto mendudukkan dirinya pada pinggiran kasur empuk disana. Kasurnya sangat bersih dan wangi, juga nyaman. Walaupun itu terlihat seperti kasur bekas tapi eto santuy aja.

" Eumm kayaknya rebahan dikit nggak papa deh, hehehe ", Eto merebahkan dirinya dan lansung meregangkan badannya,

" Huuu nyaman bangett hihi ", eto menatap langit cerah diatasnya. Mengingat betapa serunya sekolah nya hari ini.

Walaupun mungkin ada nefa jelek yang berusaha merusak hari indahnya, tapi ternyata teman-teman kelasnya yang lain menerimanya dan berteman dengan dirinya.

Eto senang akan hal itu.

Aah- eto ingat. Hari ini selain saat pagi tadi, ia tidak melihat kakak-kakaknya.

Oke. Ingatkan Eto untuk meminta maaf pada kakak-kakaknya nanti.

Angin sepoi-sepoi ditambah kenyamanan dari kasur membuat Eto mengantuk.

Perlahan manik zamrud itu terpejam dan mulai tenggelam dalam dunia mimpi.

π÷×π×÷

Eto terbangun merasakan tenggorokan nya sedikit kering.

Mata zamrud itu terbuka, menatap asing plafon ruangan diatasnya.

Menyadari dirinya tidak sendirian, eto menggerakkan kepalanya melihat kearah seseorang yang memangku kepalanya saat tidur.

" Abang? ", Panggil Eto dengan suara serak.

" Hm? " Langit menaruh berkas yang ia baca keatas nakas disamping kirinya, menatap penuh wajah Eto.

" Nng haus..", rengek Eto membuat langit membantu Eto untuk duduk dan memberikan nya sebotol air mineral.

Gluk! Gluk! Gluk!

Eto meneguk rakus air di pegangan nya.

" Pelan - pelan ", titah langit.

" Fwah! Hehehe Eto haus soalnya hihi ", langit mengelus Surai lembut adiknya.

Fate Paralel Where stories live. Discover now