Acting Ciara

3.8K 471 5
                                    

" kak Zoey marah? ", Eto menatap zoey takut. Tangan kecilnya merogoh saku celananya yang kosong dan menghela nafas sedih.

Ia kehabisan yupi untuk menyogok Zoey agar tidak marah padanya.

Ingatkan Eto untuk membeli lebih banyak yupi!

Btw, sebenarnya tadi eto membawa banyak sekali yupi, tapi sudah ia makan dan bagikan kepada teman-temannya.

" Nggak kok, eum, adek kenal makhluk itu darimana? ", Tanya Zoey balik.

" Makhluk? Eung.. Nathan? ",

" Yaah- itudeh pokoknya" ,

" Nathan itu temen sekelas Eto, dia baik kok ", jelas Eto ketika melihat raut Zoey yang kesal mendengar jawaban Eto.

Zoey memegang kedua pundak Eto, " baik? Gaada anggota Marvis yang baik. Mereka semua gila . Jangan pernah deket-deket sama Nathan itu lagi, oke! " ,

"E-eum..iya..", cicit Eto pelan.

Kalo Eto inget-inget cerita di novel sih, memang permasalahan antara keluarga Knightley dan keluarga Marvis itu bukan permasalahan sederhana dan sudah sejak zaman dahulu.

Jadi pada zaman dahulu, Knightley dan Marvis itu bersahabat. Kedua keluarga tersebut menjadi penguasa dunia bawah, tidak ada yang dapat menandingi. Knightley yang terkenal dengan senjata mematikan nya, dan Marvis yang terkenal dengan kekejaman nya.

Hingga, pada saat itu mobil yang ditumpangi oleh nyonya di keluarga Knightley dinyatakan hilang saat hendak menghadiri sebuah acara.

Kasus tersebut sempat menggemparkan dunia, pasalnya, pada kasus tersebut semua bukti yang ada mengarah pada keluarga Marvis.

Ditambah, sebulan kemudian, ditemukan sebuah box yang hanyut di lautan,berisi potongan manusia. Dimana potongan tersebut dikenali memiliki mata biru khas keluarga Knightley.

Pada salah satu potongan tersebut juga terdapat lambang ' M ' mengerikan khas keluarga Marvis.

Selanjutnya adalah Knightley yang menyatakan permusuhan pada Marvis.

Peperangan pun terjadi. Tumpah darah tidak bisa dielakkan lagi. Hingga akhirnya kedua orang yang dulunya bersahabat itu saling bantai satu sama lain.

Kedua pihak sama-sama dirugikan akibat peperangan. Banyak orang kesayangan mereka yang mati. Hal itulah yang menjadi dendam keduanya hingga saat ini.

" Zoey! Boleh bantu bagian sini nggak? ", Seorang wanita cantik memanggil kearah zoey.

" Oke, bentar, ", jawab Zoey pada wanita itu. Kemudian Zoey menatap Eto.

" Kak Zoey mau lanjut bantu-bantu dulu, kalo Eto mau pulang, telfon ora pake hp kakak, ya. ", Zoey memberikan ponselnya pada Eto.

Eto memang tidak memiliki ponsel. Kalo bisa dibilang sih, belum. Karna tidak ada yang kepikiran untuk memberikan bocah itu sebuah ponsel. Apalagi selama ini Eto hanya menonton TV atau memainkan game dari ponsel Aurora atau Zoey saja.

" Oh iya, bang langit ada dibagian sana tuh, kalo eto nyariin " tambah zoey sebelum kemudian ia kembali pada pekerjaan nya membantu mendekor aula.

" Hmm... ", Eto melirik pada ponsel zoey, ia kepikiran untuk main game.

Sebenarnya eto mau keliling-keliling liat orang kerja seperti rencananya pada awalnya. Tapi dirinya lelah kesana kemari, jadi ia memutuskan untuk duduk memainkan game di salah satu kursi di pinggir aula. Yang posisinya tidak menggangu pekerjaan yang lainnya.

" Eto! ", Sapa ancia kemudian duduk disebelah Eto.

Si bocah hanya tersenyum pada ancia dan kembali fokus pada layar didepannya.

Fate Paralel Where stories live. Discover now