Transmigrasi Jiwa (?)

15.6K 739 34
                                    


Bocah laki-laki itu terisak didalam sebuah lemari, ia baru saja dimasukkan paksa kedalam lemari kayu usang oleh ayahnya setelah sebelumnya mendapat pukulan dengan alasan mengganggu pemandangan sang ayah yang sedang menonton televisi. Padahal Eto, bocah laki-laki kecil itu hanya diam duduk membaca sebuah buku cerita yang dipinjamkan tetangganya di pojok ruangan, benar-benar tidak menggangu.

" Hiks..hiks.. eto takut ",

PRANG!

" AARGHH!! "

Mata bulat itu terkejut ketika dengan tiba-tiba terdengar suara pecahan kaca dan seseorang yang sedang meringis kesakitan.

Eto penasaran tapi juga takut. Jadi ia semakin mengeratkan pelukan pada dirinya.

Krieet!

Pintu lemari terbuka paksa menampilkan sosok sang ibu.

" Hiks.. ibu.. akh! " Tangan kecil dan lemah itu tertarik keluar, menyeretnya paksa dengan pegangan yang kuat membuat bocah laki-laki itu meringis kesakitan.

" I-ibu, kita mau ke mana? ", Tanya bocah itu pada yang lebih tua. Sang ibu hanya diam dan membawa Eto ke sebuah ruangan yang terdapat televisi terpasang disana.

" Mmph! " Seperti teraduk, eto menutup mulutnya mual dan kaget melihat pemandangan disana.

Diatas sofa, sang ayah terbaring tidak bernyawa dengan darah yang mengalir di kepala dan perutnya.

" Euggh " eto melihat sang ibu, baru menyadari bahwa ditangan lainnya terdapat noda darah dan sedikit luka.

" Hiks.. ibu-",

" Kau ingin menjadi sepertinya? ", Ucap wanita itu menunjuk mayat yang berada di atas sofa.

Badan kecil itu menegang, bergetar ketakutan sesekali melirik kearah mayat diatas sofa.

" Ti-tidak hiks ibu maafin Eto kalo Eto ada salah hiks" Eto bergetar ketakutan, melihat pintu keluar dan ada rasa ingin kabur, tapi teringat ia tidak memiliki keluarga lagi selain ayah dan ibunya saat ini.

Wanita itu kemudian pergi menuju sebuah ruangan dan kembali, datang membawa sebotol obat-obatan dan mengeluarkan beberapa isinya.

" Telan ini ",

Eto menatap 3 pil aneh yang diberikan ibunya, bahkan ketika ia sakit, ibunya tidak pernah memberikan obat-obatan untuk membantu nya sembuh.

" Eung.. ini apa bu? " Eto menatap ragu pada 3 pil aneh ditangan sang ibu.

" Ck! " Merasa tidak sabar, wanita itu kemudian memasukkan paksa pil aneh kedalam mulut kecil eto.

" Eunggh! "

" Telan! Jika kau tidak menelannya, akan ku bunuh kau! ", Teriak wanita itu kemudian kembali mengambil obat-obatan untuk dirinya, dan memasukkannya kedalam mulutnya.

" S-sudah eto telan, ibu juga memakan nya? Ibu, itu apa? K-kenapa..ugh! ... rasanya sesak- akh! " Bocah 10 tahun itu jatuh, memegang kepala dan dadanya yang terasa sakit. Rasanya seperti otaknya ditusuk oleh seribu jarum!

" Uhukk! " Cairan kental berwarna merah keluar dari mulut kecil itu dalam Jumlah yang tidak sedikit. Nafasnya perlahan menghilang, jantung nya yang memang sudah lemah dibuat semakin rusak oleh zat yang baru masuk.

" Ugh..." Pandangannya kabur, dalam keburaman ia melihat sosok sang ibu yang juga mengalami hal yang sama.

" I---bu "

Fate Paralel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang