10

1.5K 31 0
                                    

Sebuah dokumen baru saja sampai ke tangan Max. Pria ini dengan cepat menyalakan iPad miliknya, lalu membuka dokumen itu. Dalam dokumen itu terlihat jelas semua informasi tentang Kai, seseorang yang Hera inginkan kematiannya. Max membaca semua informasi itu sampai habis, lalu setelahnya tersenyum.

   Max kira, Kai adalah orang yang berpengaruh atau mungkin anak dari seseorang yang berpengaruh, tapi ternyata tidak. Kai hanya seorang berandalan kecil yang terlibat dalam sebuah kelompok gangster kecil. Posisi Kai hanyalah anak buah rendahan yang jika mati pun tidak akan mempengaruhi kelompok. Lucunya adalah Kai bersikap seolah dirinya adalah orang yang besar, padahal dia tidak lebih dari seekor tikus kecil yang tidak berguna.

   "Kenapa kau ingin dia mati? Aku membutuhkan alasan yang jelas." Max sempat menanyakan itu pada Hera, lalu dengan wajah takutnya Hera menceritakan apa yang Kai lakukan padanya.

   Mendengar cerita itu membuat Max begitu ingin mencekik Kai saat itu juga. Max merasa sangat marah ketika membayangkan bagaimana Kai mempermalukan Hera, apalagi Kai bukan tersangka tunggal, ada orang lain, tapi Hera begitu trauma sampai tidak ingin menceritakannya. Tidak masalah jika Hera tidak mau bercerita, sebab Max bisa mencari info detailnya dengan bantuan orang-orangnya.

   "Kai? Siapa dia?" lalu Bobby datang dan langsung membaca dokumen di iPad Max.

   Max yang baru menyadari kehadiran Bobby langsung mematikan iPadnya dan menoleh pada pria itu dengan tatapan agak kesal. Walau Max kadang tidak menghargai privasi orang lain, tapi ia tidak suka jika orang lain tidak menghargai privasinya.

   "Ini urusan pribadiku, jadi jangan ikut campur," ucap Max.

   Bobby duduk bersama Max di dekat kolam renang, lalu mengedarkan pandangannya ke segala arah. Bobby tidak begitu ingin tahu tentang urusan pribadi Max, entah siapa Kai dan apakah dia akan dibunuh atau tidak sama sekali bukan urusannya, yang ingin ia ketahui adalah seperti apa wajah dari jaminan yang telah membuat Max menjadi seperti anjing gila.

   "Apa yang kau cari?" tanya Max yang menyadari kalau Bobby sepertinya sedang mencari sesuatu yang begitu menarik di rumahnya.

   "Dimana jaminan itu? Aku penasaran seperti apa dia. Cepat tunjukkan padaku!" Bobby terlihat begitu bersemangat.

   Max berdecak dan setelahnya berkata, "Itu bukan urusanmu, jadi urus saja urusanmu. Bukankah kau selalu tertarik pada Yura? Aku sudah memberikannya padamu, maka nikmatilah."

   Bobby tampak tertawa pelan karena sangat lucu baginya ketika melihat Max yang begitu menjaga sang jaminan sampai tidak mau memperkenalkannya pada orang lain. Sial, Bobby menjadi semakin penasaran.

   "Sebelumnya, aku memang penasaran dengan Yura, tapi setelah beberapa kali bersamanya, aku merasa bosan dengannya. Dia sama sekali tidak menarik lagi. Ayo bawa jaminan itu ke sini, aku hanya ingin melihatnya. Cepat lakukan!" Bobby tetap bersikeras ingin wanita baru yang menarik perhatiannya.

   Melihat Bobby yang begitu bersikeras membuat Max akhirnya meminta anak buahnya untuk membawa Hera ke sini. Ini hanya akan menjadi pertemuan singkat, agar Bobby cepat pergi dari rumahnya. Kadang, Max benci karena memiliki sahabat seperti Bobby, sebab pria itu seolah selalu menginginkan apapun yang ia miliki. Sikap yang Bobby tunjukkan padanya membuat Max sangat kesal.

   Tidak butuh waktu lama, anak buah Max kini telah datang bersama Hera yang salah satu pipinya terlihat diperban. Bobby pun seketika bangkit dan mendekat pada Hera, lalu menatap lekat wajahnya. Cukup menarik, pikir Bobby, terutama ketika ia melihat ke dalam mata Hera. Kedua mata itu seolah menyimpan segala hal menarik dalam dirinya yang tersembunyi dengan baik dan mungkin itu yang membuat Max sangat tertarik pada Hera.

Gadis Jaminan Tuan Max [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang