04. Part Time Girl

Mulai dari awal
                                    

Siswi tersebut pun hanya bergumam pelan, mengiyakan saran Mamanya, meskipun ia belum memiliki rencana akan pergi kemana.

["Ya udah Kak gitu aja. Kakak hati-hati ya"]

"Iya" jawabnya singkat, terlihat lemas sekali malah.

["Lemes banget sih Kak kaya orang putus asa gitu. Awas ya, jangan nekat lompat dari jembatan cuma karena bosen loh Kak"]

Siswi tersebut mengerutkan keningnya dalam-dalam saat mendengar perkataan Mamanya yang menurutnya kelewatan, "ya enggak lah, Ma. Masa bunuh diri sih" gerutunya yang dibalas kekehan pelan dari sosok di seberang sana. Mama pun langsung meminta maaf setelahnya kemudian Mama segera memutuskan sambungan telepon karena katanya ada pertemuan penting bersama dengan klien-nya.

Siswi tersebut menghela napasnya panjang, lalu ia kembali melanjutkan langkahnya menyusuri area trotoar yang nantinya mengarah ke rumahnya. Sudah lama sekali rasanya dia tidak berjalan kaki seperti ini karena terlalu sering diantar jemput oleh orangtuanya, pun ketika orangtuanya sedang sibuk ia memang terbiasa memesan taksi atau diantarkan dengan temannya yang lain yang selalu membicarakan soal uang. Membosankan!

"Lah, sejak kapan ada toko ini?!" Gumamnya terkejut saat dia melihat sebuah toko yang seingatnya adalah toko bunga, kini sudah berubah menjadi percetakan. Ah, sepertinya memang sudah lama sekali dia tidak memperhatikan sekitarnya dan terlalu fokus dengan circle tidak sehat di sekolahnya.

Siswi tersebut kembali melanjutkan langkahnya. Dia menatap jauh ke depan sana, lalu manik matanya menangkap presensi seorang wanita dengan rambut dikuncir jatuh ke belakang dan poni yang menutupi kedua alisnya. Wanita itu memakai sebuah apron berwarna oranye yang begitu menyilaukan mata. Sepenglihatannya sih wanita itu sedang sibuk menempelkan sesuatu di jendela sebuah kafe yang berukuran tidak begitu besar.

Ini sebenarnya bukan kali pertama ia melihat wanita itu. Saat SMP pun dia sering melihatnya di sekitar kafe tersebut . Yang ia tahu, wanita itu bekerja di kafe tersebut yang dulu seingatnya hanya sebatas coffee shop. Namun meskipun ia beberapa kali melewati kafe itu, ia tidak pernah sedikitpun memiliki keinginan untuk masuk ke dalam sana. Sederhana saja, karena kala itu hanya tersedia menu kopi dan ia tidak menyukai yang namanya kopi.

Tapi sepertinya sekarang coffee shop itu tidak hanya menyediakan kopi. Namanya saja sudah berubah, pasti menunya pun berubah kan.

Siswi tersebut berjalan melewati wanita tersebut dengan menyempatkan diri untuk melirik sekilas ke arah kertas yang wanita itu tempel di jendela kafe. Sedikit penasaran sepertinya.

'Oh lowongan kerja part time' batinnya, tepat setelah dia melewati kafe tersebut.

"Eh?"

Langkah siswi tersebut terhenti seketika. Dia menolehkan kepalanya ke belakang, ke arah wanita tadi yang sudah kembali masuk ke dalam kafe. Wanita itu membalik papan bertuliskan 'Open' menjadi 'Closed' pada pintu kafe tersebut, kemudian ia menghilang dari pandangannya.

Siswi tersebut pun langsung putar balik kemudian melangkahkan kakinya sampai dia berdiri di depan kertas yang menempel di jendela kafe tersebut. Tentu saja untuk melihatnya lebih jelas lagi.


~~~°°°~~~

LOWONGAN KERJA PART-TIME

( Sebagai Pelayan Kafe )

*Kualifikasi*
- Wanita
- Min 15 -25 tahun
- Menarik perhatian bos saat wawancara
- Jujur, baik hati dan tidak sombong
- Murah senyum
- Sangat sabar

Attakai CaféTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang