Part 06

9 2 0
                                    

"Eunghhh..." Erangan kecil itu membuat seseorang yang setengah tertidur lantas terbangun. Ia cekatan mengambil segelas air putih. Butuh waktu beberapa detik hingga yang ada di ranjang sepenuhnya sadar. Dahaga ditenggorokannya terpuaskan oleh beberapa teguk air yang mengalir cepat.

Aluna menatap sekitarnya, asing. Lagi-lagi dia bangun dengan tatapan kebingunga. Terlebih lagi pada seragam yang melekat ditubuhnya dan seseorang yang menatap datar padanya.

"Sagara?"

"Apa kau baik-baik saja?" Walau terdengar cuek, ada sedikit kehawatiran terselip disana.

Aluna menggeleng. Ia memegang kepalanya, pusing mendera disana. Terlebih lagi tubuhnya sama-sama merasakan sakit. Ada beberapa lecetan tergores dilututnya. Aluna mencoba mengingat lagi mengapa dia berakhir disini.

Saat dia menemui sosok Devano di 2013 Aluna mendadak pingsan dan tersadar di tahun 2023. Lantas dia mengetahui kondisinya koma selama beberapa minggu dan sempat menjalani kehidupan normal setelah belasan hari. Lantas dia kembali ke tahun 2013 saat terakhir kali yang dia ingat, dia bersama Devano.

Astaga!

Apa semua ini ada kaitannya dengan Devano? Mengapa dia datang lagi ke tahun 2013? Apa yang sebenarnya harus Aluna lakukan disini?

"Heii Na?"

"Huh?"

"Kita kerumah sakit." Sagara memutuskan sepihak. Dia hendak mengangkat tubuh Aluna untuk dibawakannya kerumah sakit demi mendapat pengecekan dan perawatan lebih baik.

"Aku tidak apa-apa Sagara."

"Kau yakin?" Sagara menatap sangsi. Aluna menarik Sagara untuk kembali duduk.

"Sagara.."

"Apa?"

"Apa kau mengenal De—"

"SHEN!!!"

Demi apapun yang sedang terjadi diluar sana, suara pintu yang terbentur keras disusul teriakan kencang membuat jantung Aluna berdegup dua kali lipat.

"Kau tidak apa-apa?!" Aska membolak-balikkan tubuh Aluna. Ia mengecek apa ada yang salah dengan temannya itu. Sebenarnya Aska sudah mau menemui Aluna setelah Aluna dibawakan ke UKS. Hanya saja dia harus menjalani hukuman upacara selama dua puluh menit terlebih dahulu baru boleh diizinkan kembali kekelas. Apa Aska memilih masuk kelas? Tidak! Pemuda itu langsung berlari menuju UKS dengan nafas ngos-ngosan dan keringat yang bercucuran.

"Jika kau sakit kenapa sekolah? Kenapa tidak izin masuk saja?!"

Baiklah.. Jika begini terus Aluna benar-benar bisa dinyatakan sakit dan dibawa kerumah sakit saat Aska terus merecokinya dan membolak balikkan tubuhnya.

Sagara bergerak pelan kedepan. Ia menatap lempeng, menepis tangan Aska dari Aluna. "Kau bisa membuatnya kembali pingsan." Peringatinya langsung membuat Aska berhenti. Ia menyengir tanpa dosa.

"Aku baik-baik saja Aska. Cuman sedikit pusing." Apa ini efek yang Aluna terima karena pergi ke masa lalu dan balik kemasa depan?

Mungkin saja...

"Apa kau lapar?"

"Tidak. Aku cuman ingin istirahat sebentar?"

Sagara berdiri. Ia beranjak meninggalkan Aluna tanpa sepatah kata. Aluna menatap punggung itu yang berjalan beberapa langkah keluar namun kembali masuk dan menarik Aska yang sedang melamun.

"Keluar Aska."

"Jika dia pingsan lagi gimana? Jika dia—"

Seolah tuli, Sagara tetap menarik Aska keluar. Lebih terlihat seperti menyeret anak anjing..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IF WE MEET AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang