2

15 4 6
                                    

JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALO KALIAN UDAH BACA CERITA INI!

VOTE DAN KOMEN KALIAN SANGAT BERARTI!

AKHIR-AKHIR INI AKU LAGI MOOD BANGET NULIS NYA HAHA

BANTU FOLLOW NYA JUGA!

[●○●]

"Shit!"

Saskia memegang sudut bibirnya yang mengeluarkan darah segar dari sana.

"Mau lo apaan sih!?"

Saskia berusaha berdiri dari tempatnya terjatuh.

"Gue cuma-" Dina berjongkok menyesuaikan tingginya lalu mengangkat wajah Saskia agar menatapnya. "Mau jadi anak Papa satu-satunya."

"Lo cuma numpang!" sarkas Saskia.

Dina melepaskan tangannya dengan kasar dari wajah Saskia.

"Well, lo sendiri yang minta gue buat lakuin ini, jadi.." Dina berdiri dari tempat nya. "Tunggu tanggal main gue, Saskia." Lanjutnya lalu pergi meninggalkan Saskia sendirian di taman belakang.

"Lo perlu ingat, kekuasaan ga selalu berpihak sama lo, sialan!" gumam Saskia. Ia merogoh saku rok nya dan mengambil handphone yang terselip di sana.

"Ken.." lirih Saskia begitu telepon nya terhubung dengan cowok itu.

"Lo kenapa?" tanya Kenzo langsung.

Tak berniat menjawab pertanyaan dari Kenzo. Saskia langsung mengalihkan pembicaraan.

"Bisa jemput gue di taman belakang sekarang?"

"Lo ngapain di sana?" Suara Kenzo terdengar tidak jelas, karena Ia sedang berlari menuruni tangga menuju taman belakang.

"Tunggu gue."

"Lo ga usah lari-larian, gue gapapa," ucap Saskia pelan. Saskia terdengar kesulitan bernapas membuat Kenzo menambah kecepatan lari nya.

"Sa, lo tunggu gue disana!"

Tak ada lagi sahutan dari gadis itu.

"Sa?" tanya Kenzo saat sampai di taman belakang. Ia tak melihat Saskia di sana.

"Ken.." Kenzo menoleh ke kanan dan kiri mencari asal suara itu.

"Lo kenapa gini!?" teriak Kenzo histeris karena melihat luka di wajah dan tubuh Saskia.

"Kita ke UKS sekarang!" ucapnya sembari mengangkat tubuh ringkih Saskia bersamanya.

"Sial, dikunci" Kenzo memutar arah ke parkiran menuju motornya.

"Sa, bertahan."

Kenzo menahan tubuh Saskia dengan tangan kirinya agar tak jatuh.

Ia melajukan motornya dengan kecepatan sedang menuju rumah sakit terdekat di sana.

"Dok!" panggil Kenzo saat ia sampai di lobby rumah sakit.

"Tolong tangani dia!" ucapnya saat dokter bersama beberapa perawat perempuan yang membawa brankar sedang berlari ke arahnya.

Smara Jumantara [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang