Episode 18: Ayo Pasukan Berkuda!

305 41 46
                                    

"Midoriya Izuku membuat penonton tercengang!" Present Mic mengumumkan saat penonton menjadi liar.

'Festival olahraga adalah kompetisi di mana kau bisa menjadi nomor satu, bahkan itu berarti kau harus mengalahkan teman-temanmu sendiri. Pahlawan modern itu tergantung pada kepopulerannya, jadi mereka harus memiliki hasrat yang lebih besar dari orang lain. Kau adalah tipe pahlawan yang ingin menolong orang lain. Karena itu aku memilihmu, tapi itu juga bisa menjadi titik lemahmu.' All Might berbisik pada dirinya sendiri sambil menatap Midoriya.

'Ternyata sia-sia saja aku mengkhawatirkannya! Gomen na! Walaupun kau harus berhenti menjadi bocah cengeng.' Dia menyeringai saat dia senang dengan pencapaian Midoriya barusan.

"Lagi... Kuso...! Kuso da...!" Bakugou mengutuk dengan marah.

"Ck!" Todoroki mendecakkan lidahnya, kesal karena dia kalah dari Midoriya.

Azizah mendudukkan dirinya ke tanah sambil menghela nafas berat. Dia kemudian mengetuk tanah sebanyak tiga kali lalu muncullah air mancur kecil dari tanah, menuangkannya pada kedua telapak tangannya dan meminum air tersebut. Pengaktifan sendiri Musim Panas karena amarahnya barusan telah membuatnya lelah. 'Aku lebih baik tidak terlalu mudah marah. Bakugou tadi cuma mendorongku hingga diriku jatuh dan kacamataku lepas. Kalau Todoroki, dia cuma membekukanku, seharusnya tidak menjadi masalah. Untungnya.., tidak ada dari mereka yang sempat membuat kacamataku hancur. Kalau hancur... Bisa-bisa nanti aku punya dendam. Dendam itu penyakit, penyakit hati, dan aku perlu memperbanyak dzikir-ku untuk menenangkannya kali ini.' Pikirnya.

.

.

.

.

.

"Dan sekarang semua peserta sudah memasuki garis finish! Kami akan mengumumkan hasilnya nanti, kerja bagus semuanya!" Present Mic berkata.

"Deku-kun, sugoi ne! Posisi pertama memang hebat! Ini menyebalkan sekali!" Uraraka memujinya.

Midoriya melindungi dirinya dengan tangannya saat pengguna quirk gravitasi nol benar-benar berada di dekatnya. "A-Aku hanya..." Jawabnya tergantung.

'Aku hanya beruntung saja! Aku hanya kebetulan bisa menggunakan hal yang kupikirkan. Keberuntunganku memang luar biasa. Itu tadi hanya lucky punch.' Pikirnya. 'Kekuatanku yang sebenarnya akan diuji setelah ini...'

"Permainan pertama Arena Kelas Satu akhirnya berakhir. Sore jaa, mari kita lihat hasilnya!" Midnight mengumumkan saat layar besar muncul di belakangnya. Layar besar menampilkan hasil pemenang dari nomor 1 hingga 43.

Tahun pertama tersentak ketika mereka melihat hasilnya.

"Alhamdulillah aman, posisi ke-4." Ucap Azizah cukup puas saat dia melihat hasil yang ditampilkan. Yah, wajar sih. Dia agak melambat di garis finish karena gang masuknya cukup sempit dan ia hampir bersentuhan dengan dua teman sekelasnya itu. Dia tidak mau terjebak diantara dua cogan itu, tidak baik untuk jiwa dan raganya.

"Cih! Posisi ke-3?!" Bakugou mendecakkan lidahnya.

"Ke-2, ya?" Todoroki juga tidak puas dengan hasilnya.

"43 peserta tercepat lolos ke babak selanjutnya." Midnight melanjutkan saat Top 43 berkumpul. "Bagi yang gagal tidak perlu khawatir! Kami sudah menyiapkan kesempatan lain agar kalian bisa bersinar juga. Kompetisi yang sebenarnya akan segera dimulai! Para mass media akan meliput kalian semua! Berjuanglah sekuat tenaga!"

"Saa, inilah permainan kedua. Aku sudah tahu permainannya sih, tapi apa ya? Permainan apa ya? Inilah permainannya..." Dia melanjutkan saat layar lebar menampilkan hasil pertempuran berikutnya.

My Dream Is To Become A Muslim HeroineWhere stories live. Discover now