Episode 11: Bersambung Terus

319 49 9
                                    

"Azizah... Tapi, akan sangat memalukan sekali bagi Ketua Kelas meninggalkan teman-temannya..." Ucap Iida berusaha menolak gagasan itu karena mengkhawatirkan teman-temannya.

"Gunakanlah Quirkmu untuk menyelamatkan teman-temanmu!" Pinta No. 13 pada Iida yang mengejutkan mereka dan sekarang seluruh perhatian beralih ke No. 13.

"Sensei..." Gumam Iida dengan wajah terkejut, namun sejurus kemudian wajahnya menampakkan keseriusan.

"Wakil Ketua." Panggil No. 13, yang dipanggil pun segera menghadap ke arah beliau. "Apa kamu yakin rencanamu ini akan berhasil?" Tanya beliau memeriksa.

"Kita harus melawan balik. Jangan biarkan para penjahat itu berpikir kita lemah dan tak berguna untuk bisa menyelamatkan orang lain, jika menyelamatkan diri dari sini saja tidak mampu." Jawab Azizah dengan keyakinan, menunggu balasan dari sang guru.

.

.

.

"Hah? Apa yang kau katakan tadi, Kurogiri? Kau tidak bisa mengisap mereka?! Apa gunanya kau sebagai pengguna Warp Gate kalau tidak bisa mengisap mereka!" Seru kesal Shigaraki sambil menggaruk-garuk lehernya.

"Apa yang mereka lakukan padamu sehingga kau tidak bisa mengisap mereka?" Tanya Flux yang berdiri disebelah Shigaraki juga bingung pada Kurogiri.

"Mereka menggunakan semacam pelindung tak kasatmata sehingga aku tidak bisa menggunakan Warp-ku pada mereka, namun anehnya, walaupun kasatmata aku tetap tidak bisa memahami apapun yang mereka bicarakan di dalam sana." Jelas Kurogiri menjawab.

"Huh?" Keduanya menatap bingung ke arah Kurogiri, kecuali untuk Flux yang memakai topeng rubahnya.

"Siapa yang membuat pelindung itu?" Tanya Flux.

"Kurasa seorang murid berjilbab, menggunakan semacam kubus kecil untuk menciptakan pelindung itu." Jawab Kurogiri.

"Berjilbab..." Gumam Flux.

"UA menerima murid yang religius, hah? Aku tidak bisa habis pikir." Ucap Shigaraki sarkas.

'Islam ya... Sepertinya akan merepotkan.' batin Flux memandang sekilas ke tempat para murid, sementara Kurogiri terlihat sudah kembali ke tempatnya bersama para murid.

"Aku akan jalan-jalan sebentar, kau saja yang urus Eraserhead." Ucap Flux mulai berjalan menjauh.

"Kau tidak ingin ikut dalam pertunjukannya?" Tanya Shigaraki, melirik ke arah Aizawa yang masih bertarung dengan kelompoknya dan kembali menatap Flux.

"Tidak, terima kasih, tapi aku akan tetap menontonnya dari jauh." Jawab Flux tanpa menoleh dengan kakinya terus melangkah entah kemana.

.

.

.

"Yosh, ayo lakukan!" Seru Azizah. "Bismillahirrahmanirrahim." Bisiknya, dan menekan tanda keluar.

Sebagian dari mereka terdorong keluar dari dinding pelindung. Lebih tepatnya, Azizah, No. 13, Iida, Shouji, Sero, Uraraka, dan Satou.

"Ho, kalian nekat keluar dari pelindung kalian? Bodohnya, kali ini aku benar-benar akan mengisap kalian!" Seru Kurogiri menyerang.

No. 13 berada didepan, membuka ujung jari dari kostum astronotnya dan menggunakan Quirknya, "Black Hole!" Serunya dengan ujung jarinya menyerap serangan Kurogiri.

"Black Hole yang mengisap segala sesuatu dan mengubahnya menjadi debu. Naruhodo. Quirk yang menakjubkan. Tapi, No. 13, kau adalah pahlawan yang bekerja untuk menyelamatkan orang-orang dari bencana. Ternyata..." Jedanya, membuat sebuah portal besar di depannya. "... Pengalaman bertarungmu memang jauh lebih sedikit dari pahlawan kebanyakan." Selesainya memunculkan portal yang sama pada belakang sang pahlawan.

My Dream Is To Become A Muslim HeroineWhere stories live. Discover now