Episode 14: Satu-satunya... Harapan?

310 43 16
                                    

"Aku tidak... bisa melakukan apa-apa..." Ucap Midoriya menundukkan kepalanya ke tanah, sementara tubuhnya tertelungkup dengan kedua kaki yang patah karena kendali Quirknya yang tidak stabil saat ingin menyelamatkan All Might.

"Itu tidak benar." Sahut pelan All Might masih berusaha mempertahankan wujud kekarnya walaupun asap terus keluar.

"Kalau bukan karena Musim Semi Azizah dan juga beberapa detik yang kau buat... Aku akan terbunuh. Kau menyelamatkanku lagi."

"All Might... Aku... Syukurlah kau baik-baik saja...!" Ucap syukur Midoriya dengan air mata bahagianya.

.

.

.

"Ya ampun..." Gumam Snipe, salah satu staf guru di UA.

"Tak kusangka kita membiarkan mereka setelah mereka masuk tanpa izin dan membuat kerusakan seperti ini." Ucap Midnight setelah beberapa saat penjahat itu kabur.

"Mereka memanfaatkan saat kita tak berjaga, ya? Yang lebih penting, kita harus memastikan para murid aman." Ucap Nezu begitu diturunkan dari pundaknya Flad King.

Midnight dan Snipe mengangguk.

"Sensei!"

Midnight, Snipe, Vlad King, kepala sekolah Nezu dan murid-murid yang lain bersamaan menoleh kearah suara itu.

"Kero? Shoji-kun..." Gumam Asui.

"Todoroki-kun..." Ucap Yaoyorozu.

"Dan Bakugou yang..." Gumam Kirishima.

"Menggendong Azizah?!" Sahut semuanya berseru bersamaan terkejut akan pemandangan ini.

"Kyaa~! Kawaii~! Masa muda~!" Pekik Midnight ber-fangirl ria.

Katsuki mengacuhkan perkataan mereka dan hanya berjalan lurus menuju Recovery Girl yang selesai memeriksa Eraserhead dan No.13 dan meletakkan mereka diatas tandu.

"Recovery Girl! T-tolong..." Ucap Bakugou sedikit bergetar tidak sanggup untuk melanjutkan kalimatnya dan menunduk menatap lekat wajah pucat berkacamata itu.

"Letakkan dia di tandu itu." Ucap Recovery Girl menunjuk tandu kosong disebelah No.13, segera Katsuki dengan pelan menaruh Azizah diatasnya.

Setelah itu Recovery Girl memeriksa Azizah, dari memeriksa mata, denyut nadi, dan suhu tubuh.

"Tidak usah cemas, ia hanya sedikit memaksakan diri dengan Quirknya, dia akan kembali sehat dengan istirahat yang cukup di ruang perawatan." Ucapnya setelah memeriksa kondisi Azizah.

Itu membantu Bakugou menghela nafas lega dengan tatapan mata yang melembut.

"Sok..ka... Yokatta..." Gumam Bakugou diam-diam membentuk senyum lega yang sangat kecil.

Recovery Girl melihat itu terdiam dan berpikir.

.

.

.

Sebuah portal terbuka dalam sebuah ruangan gelap, mengeluarkan pria bersurai biru muda yang terbaring di lantai.

"Itte... Aku ditembak di kedua lengan dan kedua kaki... Kita kalah telak... Bahkan Nomu dikalahkan! Ugh- Semua bawahan dikalahkan dalam sekejap. Anak-anak itu kuat... Pelan-pelan... Simbol Perdamaian sehat-sehat saja... Kau salah, Sensei! Itu sakit, Rubah bodoh!" Ucap protes Shigaraki saat Flux mengeluarkan peluru-peluru yang ada padanya.

"Makanya diam, Kakek! Jangan hanya bisa protes pada Master diselingi padaku juga!" Seru Flux termakan amarahnya pada Tomura.

"Apa kau bila-"

My Dream Is To Become A Muslim HeroineWhere stories live. Discover now