Episode 7: Berita Di Dalam Paket

448 61 3
                                    

Semua mata pelajaran hari itu telah selesai, dan Azizah dalam perjalanannya pulang ke rumah. Dia sudah berada di sekitar komplek rumahnya.

'Semoga pil yang kuberikan pada Midoriya dapat membantunya cepat sembuh. Aku bahkan memberikannya secarik kertas berisi catatan berapa butir meminum pil dan menulis nomor hpku jika dia butuh sesuatu.' Pikir Azizah begitu kakinya sudah sampai di halaman rumahnya, matanya terfokus pada sebuah kotak kecil yang berada tepat di depan pintu rumahnya.

"Paket? Aku tidak pernah memesan apapun dari online. Apakah dari orang tuaku? Tapi, aku baru saja mendapatkannya dari mereka beberapa hari yang lalu. Jadi, ini dari siapa?" Mendekat, Azizah memeriksa paket itu, melihat nama penerima benar dirinya dan terkejut begitu melihat nama pengirimnya.

Muslimah itu berdiri dan meraih sesuatu dari dalam kotak posnya. Dua buah surat keluar sekaligus di dalamnya. Segera Azizah membawa kedua surat dan paket kecil itu kedalam rumahnya, dan langsung ke kamarnya.

Azizah berjalan ke meja belajarnya, menaruh tasnya di gantungan dekat meja dan menaruh paket dan kedua surat itu di atas meja.

"Ok. Aku sangat penasaran dengan isi paketnya tapi... Lebih baik terakhir aja." Ucap Azizah meraih salah satu diantara dua surat setelah melakukan cap cip cup dan duduk di kursinya membuka surat pertama.



📨Untuk Azizah

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh ya ukhti. Bagaimana kabarmu selama ini? Semoga baik-baik saja. Kita tidak bisa sering bertemu lagi ya sejak aku bersekolah di I-Island dan kau bersekolah di UA, Jepang.

Disini banyak barang menarik yang bisa dilihat dan digunakan pahlawan dan alhamdulillah beberapa barang ciptaanku juga dipamerkan disana seperti yang kuberikan kepadamu berupa kacamata peretas, polpen serbaguna, baju anti peluru, kubus evakuasi dan banyak lagi. Dan apa kau tahu? Di I-Island memiliki sistem keamanan yang sangat canggih dan ketat, jadi kau tidak perlu khawatir karena aku aman kok disini.

Oh iya, dan juga aku berhasil mendapatkan teman baru namanya Melissa, dia sebenarnya tidak punya quirk tapi dia orang yang baik dan ramah, dia selalu ikut membantuku dalam penemuanku dan aku juga ikut membantunya. Waktu yang kami habiskan bersama sangat menyenangkan!

Kuharap kita segera bertemu lagi suatu saat dan aku akan dengan senang hati memperkenalkan kalian. Dan jika memungkinkan aku juga ingin kau memperkenalkan teman-teman barumu padaku. Aku menanti surat balasan darimu. Semoga sehat selalu! Aku akan selalu mendo'akan kesuksesanmu di sana! Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

❤️ Dari Noor Hanifah



Ujung bibirnya terangkat begitu selesai membaca surat dari temannya, Hanifah.

"Thanks, Hanifah." Gumam Azizah mencoba menahan airmatanya karena merasa terharu, bangga dan beruntung bisa mendapatkan teman seperti dia. "Aku akan segera mengirim surat balasan padamu."

Setelah memasukkannya kembali kedalam amplop, sekarang amplop kedua yang dia buka, dan ternyata isinya berupa note kecil

Zah, kau langsung ja buka paketnya nang kaya kau mambuka kado diriku 'waktu tuh', aku kulir nulis di sini. Barelaan lah (⁠・⁠∀⁠・⁠). Kawanmu nah Nabil.

"Ya Allah, dasar Nabil ni." Azizah terkikik kecil diakhir kemudian meraih paket kecil itu.

Azizah mulai meraba setiap sisi dan sudutnya. Merasa ada yang menggembung kecil di salah satu sudut, ia pun menekan dan menarik ujung itu dengan cepat seperti bungkusan tipis, meninggalkan lapisan pertama yang seperti paket itu berubah menjadi pelindung tak kasatmata yang mengelilinginya dan yang berada diatas mejanya sekarang adalah kubus hitam yang melayang dan berputar pelan.

My Dream Is To Become A Muslim HeroineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang