Episode 4: Baru Mulai, Sudah Diminta Untuk Latihan

631 81 14
                                    

Keesokan harinya, kelas 1-A memulai pelajaran normal seperti Bahasa Inggris dipelajari di pagi hari. Kemudian mereka makan dikantin utama, dimana mereka bisa membeli makanan bintang lima dengan harga kaki lima.

Namun, tidak dengan seorang muslimah yang sedang memakan bekal nasi gorengnya sendirian di rooftop. Dia menikmati angin sejuk musim semi yang berhembus pelan sambil menikmati rasa lezat dari mahakaryanya sendiri.

Tiba-tiba, tak berselang lama seseorang muncul di depan pintu rooftop. Manik mata emerald milik Azizah bertemu manik mata bright red milik seorang pemuda, mereka saling bertatapan, pemuda itu masih meloading otak dan...

"APA YANG KAU LAKUKAN DISINI, MATA EMPAT BERJILBAB?!" Teriak pemuda itu yang tak lain adalah...

'Ugh... Si granat berjalan ternyata.' batin Azizah sambil menghela napas pasrah dengan kedatangan orang tersebut.

"Gangguin orang yang lagi enak-enaknya makan aja.." gumamnya yang ternyata tertangkap oleh telinga tajamnya Bakugou.

"APA KAU BILANG?!" Amarah Bakugou meledak-ledak, mendekat kearah gadis berjilbab itu.

"Eh, bukan apa-apa. Aku cuma makan bentou ku disini. Hehe~" jawab Azizah dengan tawa kecil yang dibuat-buatnya.

"Kamu sendiri mau apa ke sini? Tidak mau ke kantin untuk makan siang juga?" Tanyanya mencoba berkomunikasi dengannya.

"Cih, terserah aku mau apa, itu bukan urusanmu." Jawab Bakugou ketus yang berhasil menusuk niatnya.

'Ya Allah, aku cuma nanya aja gak boleh ya.' celetuk Azizah dalam hatinya karena harus berhadapan dengan orang judes seperti Bakugou itu. Dia pun memperhatikan Bakugou yang sedang berdiri memandang jauh ke langit.

"Nee, apa kamu mau mencoba nasi goreng buatanku?" Tanya Azizah yang dengan sekejap kembali ramah.

"Huh?" Bakugou mengalihkan perhatiannya dari langit ke arah muslimah berkacamata yang duduk lesehan tak jauh darinya.

"Aku punya dua bentou di sini dan tadinya aku ingin membagikannya kepada Tsuyu dan Mina tapi mereka sudah makan di kantin jadi... Ini untukmu saja." Ucap Azizah untuk memperjelasnya sambil menyodongkan kotak makan siang yang satunya kepada Bakugou.

"Heh, aku tidak butuh sampah itu." Jawab Katsuki acuh tak acuh.

"Hm, benarkah? Kalau begitu kenapa tidak makan ke kantin saja?" Azizah mencoba meneliti.

"Aku sedang tidak mau makan." Jawab Bakugou sambil menghadap ke arah yang lain.

"Eh... Yang benar tidak mau? Nasi gorengnya enak banget lho. Mubazir nanti." Tanggap Azizah sambil membuka kotak makan siang itu yang mengeluarkan aroma lezat dari nasi goreng yang menggoda perut siapa saja yang menciumnya.

'Aromanya benar-benar menggoda untuk makan, tapi...' batin Bakugou berusaha keras menahan tangannya agar tidak menerimanya.

"Beneran gak mau?" Tawar Azizah sekali lagi dengan smirk di wajahnya begitu menyadari Bakugou yang secara tidak sadar melirik sambil menelan ludah di tenggorokannya. "Terimalah, anggap saja ini sebagai rasa hormat dariku."

Bakugou pun menyerah dan menerima kotak bentou itu dengan wajah kesal yang dibuat-buatnya. Kemudian, dia duduk di samping Azizah tapi dengan jarak 1 meter darinya.

Begitu membuka kotak makan siang itu, aroma sedap nasi goreng menyelinap ke hidungnya. Lidahnya sudah tidak sabar untuk menikmati rasa lezatnya. Dia sudah bersiap untuk menyendok makanannya ketika...

"Kau mau sambal pedas?" Azizah menyodongkan sesaset kecil sambal terasi kepadanya. Bakugou cuma menatapnya. "Kujamin, pedasnya nikmat."

Bakugou tanpa penolakan menerima sesaset sambal terasi itu dan merobeknya, sambal itu berwarna merah begitu dia menuangkannya di atas nasi gorengnya.

My Dream Is To Become A Muslim HeroineМесто, где живут истории. Откройте их для себя