Episode 3: Cuma Test

674 109 13
                                    

"Aku tidak menyadari ada murid itu sebelumnya dikelas kita!" Laki-laki pirang dengan petir hitam berkomentar.

"Aku juga." Gadis pink bertanduk mengangguk setuju bersama beberapa murid lainnya.

"Hebat juga ya, kamu bisa membuat beberapa dari mereka tidak menyadari keberadaanmu selama dikelas." Aizawa juga ikut berkomentar.

"Gadis dari Indonesia ya.." cowok berambut warna merah dan putih bergumam pelan sedikit penasaran.

"Bebas menggunakan Quirk.." lirih Bakugou menatap tajam.

"Tolong jangan terlalu menatap ke arahku karena aku tidak begitu suka ditatap sekarang." Jawab Azizah berusaha menghindari kontak mata sambil berjalan ke dalam lingkaran pelempar yang satunya lagi. "Ah! Kalian sebaiknya menjaga mata dan mulut kalian dari debu, karena ini akan sedikit berangin."

Azizah menarik nafas dalam-dalam kemudian mengeluarkannya. Dia mengaktifkan mode fokusnya, muncul simbol daun di pergelangan tangannya. Muslimah itu melempar bola itu bersamaan dengan angin kencang yang lewat dari belakang mereka. Bola itu melambung sangat tinggi dan mendarat sangat jauh kemudian menghilang dari pandangan mata.

'248 kilometer/km.'

"HEE!!" Para murid terkaget-kaget.

"Yey! Rekor baru! Alhamdulillah!" Azizah berseru pelan dalam hati.

"Dia luar biasa!"

"Cuma dengan angin lewat?!"

"Quirk apa yang dia miliki? Apa sangat kuat? Apa kelemahannya? Apa angin yang kencang tadi Quirknya? Atau masih ada lagi?...Baca selengkapnya." mulailah cowok brokoli bergumam panjang x lebar x tinggi saking semangatnya.

"Baiklah, sudah cukup soal perkenalannya. Nanti kita lanjutkan. Demonstrasi sudah selesai kita mulai tesnya." tegur Aizawa membuat perhatian mereka kembali lagi pada sang wali kelas. Azizah mengikuti kemana guru dan teman-teman sekelasnya berjalan menuju tempat tes pertama.

.

Tes Pertama - Lari 50m

Azizah melawan gadis mirip katak bernama Asui Tsuyu. Dia melakukan pemanasan kecil sebelum memulai dan membaca basmalah.

'Bersedia... Siap... Mulai!'

Azizah dengan cepat berlari tapi hampir tidak bersuara mendahului Tsuyu, dan hasilnya...

4.20 detik

"4.20 detik? Kayaknya aku kebanyakan makan deh akhir-akhir ini. Oke lah, aku bakal puasa Senin Kamis dan berlatih seperti biasanya dirumah." Gumam Azizah pelan dan sambil sedikit meregangkan kakinya.

'Seperti yang diinformasikan kepada kami oleh guru-gurunya, dia memang cepat. Seperti angin, hampir tidak bersuara.' Aizawa memperhatikan sambil mencatat skor murid-muridnya.

"Itu sungguh cepat, Azizah-chan. Aku kagum dengan kemampuan quirkmu." Gadis katak itu mendekat kearahnya.

"A-Arigatou, namun sebenarnya aku tidak menggunakan quirkku saat berlari tadi." Pengakuannya membuat teman-teman sekelasnya bahkan Aizawa tercengang mendengarkan.

"Kenapa kamu tidak menggunakannya? Lalu bagaimana kamu bisa lari begitu cepat, kero?" Tanyanya semakin penasaran.

"Yah, sebenarnya quirkku adalah Season tidak memiliki kemampuan dalam hal kecepatan maupun kelincahan. Jadi, aku berlatih bela diri dengan guruku dan kecepatanku meningkat sedikit demi sedikit dengan mengejar maling ataupun monyet selama beberapa tahun ini." Jelas Azizah kepadanya. "Karena itulah kecepatan dan kelincahanku sekarang berhasil di atas rata-rata."

My Dream Is To Become A Muslim HeroineWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu