SAMPAI

8 2 0
                                    

Selamat membaca!!!

.
.
.
.
.
.

🧟🧟🧟🧟🧟🧟🧟

Di sore hari, Hani, Haliza dan Inah pun kini telah sampai area sekitar vila. Inah sempat mendengar pembicaraan Tomi dan juga suaminya waktu itu dan mungkin kini mereka bertiga bisa di terima dengan baik di vila itu oleh Tomi dan para kelompoknya.

“Ini tempatnya, kan?” tanya Hani.

“Iya, ini sepertinya tempat itu deh. Tapi belum pasti ini benar tempat itu atau tidak,” ucap Inah.

“Yaudah, kita coba jalan ke atas aja, siapa tau ini bener,” ucap Haliza yang mengajak mereka berdua untuk segera menghampiri vila itu.

Baru saja hendak berjalan, suara motor tiba tiba mengarahkan pandangan mereka. Yang ternyata itu adalah Tomi dan Elly yang baru saja datang. Setelah itu Tomi pun memberhentikan motornya di depan tiga wanita itu.

“Bu Inah ya?” tanya Tomi dengan tersenyum ramah.

“Eh Tomi,” jawab Inah yang senang akan kehadiran Tomi.

“Mau kemana Bu? Kok jalan kaki aja, gak sama pak Thomas?”

“Kami boleh kan tinggal di tempat kamu ini?” Bukannya menjawab, Inah justru menanyakan sesuatu.

“Boleh, Bu.” Tomi tersenyum. “Emang pengungsian yang dulu kenapa?”

“Pengungsian kita di serang oleh zombie dan semua penduduk telah berubah menjadi zombie.” Inah menghela nafas. “Hanya kita bertiga yang selamat.”

“Pak Thomas juga?”

“Iya, Tomi.”

“Yaudah Bu, kalian langsung naik ke atas aja.”

Setelah itu Tomi menjalankan motornya menuju ke vila, di ikuti oleh ketiga wanita itu di belakangnya. Mereka bertiga begitu bahagia ketika melihat beberapa orang sedang bermain di halaman vila, yang kelihatan begitu bahagia itu.

“Mereka sepertinya begitu bahagia di sini,” ucap Hani dengan tersenyum.

Ada Wati, Winda, Andi dan juga Hana di halaman itu, sedang bermain lempar lemparan bola. Hani melihat dari senyuman mereka, mereka begitu nyaman tinggal di tempat ini. Kekeluargaan di antara mereka terlihat ketika Hani melihat senyuman senyuman yang hadir di wajah mereka, mungkin setelah ini dia akan mendapatkan kekeluargaan yang sama sekali tak pernah dia dapatkan di pengungsian stadion.

Sementara Tomi kini memarkirkan motornya di halaman vila. Setelah itu mereka berdua pun turun dari motor.

“Kemana lagi kita cari Sekar?” Elly pun bingung.

“Gak tau, Mbak.” Tomi pun juga bingung.

“Kita udah cari kemana mana loh, tapi tetap aja gak ada,” ucap Elly dengan tersenyum.

“Tapi aku yakin kok Mbak, dia masih hidup,” ucap Tomi yang masih berharap.

“Sama aja Tomi, kalau kita gak bisa temuin dia,” ucap Elly.

“Iya sih,” ucap Tomi.

Wati yang menyadari kehadiran mereka bertiga pun, langsung menghampiri ketiga wanita itu.

“Hai.” Wati melambaikan ke arah mereka bertiga dengan tersenyum ramah.

“Hai juga,” ucap Hani dengan tersenyum ramah.

“Kami boleh tinggal di tempat ini, kan?” tanya Haliza.

Wati tersenyum ramah.“Dengan senang hati.”

zombee Where stories live. Discover now