PENCARIAN SEKAR

5 2 0
                                    

Selamat membaca!!

.
.
.
.
.
.
.

🧟🧟🧟🧟🧟🧟

Keesokan harinya, Tomi dan Elly pun akan merencanakan sebuah misi untuk mencari Sekar. Mereka berdua kini sudah berada di perjalanan yang sudah lumayan jauh dari vila. Seperti biasa jalanan itu masih sangat sepi dan tidak ada satu orang pun yang  ada di tempat itu.

“Tomi,” panggil Elly.

“Iya, Mbak?”

“Pengungsian masih jauh gak?” tanya Elly.

“Masih jauh, Mbak.”

“Kira kira berapa jam perjalanan?” tanya Elly lagi.

“Nah itu aku yang gak tau,” jawab Tomi.

Tomi pun tetap mengendarai motornya dengan begitu santai.

“Kapan ya kita bisa temuin Sekar?” Elly pun tidak yakin dengan semuanya.

“Kita juga gak tau keberadaan Sekar,” jawab Tomi yang juga belum yakin.

“Tapi kita harus tetap yakin Tomi,” ucap Elly yang memberikan semangat kepada Tomi.

“Iya, Mbak.” Tomi tersenyum.

Mereka masih begitu santai melewati jalan itu, karena memang tidak ada siapapun di tempat itu.

“Sekar gimana waktu nenek sama aku pergi?” tanya Elly.

“Sedih banget, dia beberapa hari selalu melamun dan menangisi kepergian nenek dan juga, Mbak.”

“Ya ampun jadi kasihan sama adik aku,” ucap Elly.

“Mbak sih, pakek acara pura pura kecelakaan segala,” ucap Tomi dengan tersenyum.

“Kalau aku gak ngelakuin itu, aku bakal terus di cari cari sama mereka Tomi,” ucap Elly.

“Tapi berat juga sih jadi Mbak,” ucap Tomi dengan tersenyum.

“Itu jalan satu satunya, aku juga sedih nenek meninggal di hari yang sama.”

“Tapi Sekar nanti kalau ketemu Mbak Elly, pasti bahagia banget,” ucap Tomi dengan tersenyum.

“Harus dong itu,” ucap Elly dengan tersenyum.

“Mbak juga pasti bahagia,” ucap Tomi dengan tersenyum.

“Pastinya dong.” Elly tersenyum. “Bahagia level 100.”

“Kebanyakan gak sih levelnya?” tanya Tomi.

“Pokoknya bahagia level tertinggi deh,” jawab Elly dengan tersenyum.

“Aku juga ikutan bahagia, Mbak.” Tomi tersenyum.

“Terima kasih ya, kamu udah banyak sekali membantu Sekar selama ini.”

“Aku justru senang kok Mbak, aku bahagia banget punya sahabat seperti Sekar.” Tomi tersenyum.

“Tapi maaf ya kalau dia banyak ngerepotin kamu,” ucap Elly.

“Aku gak kerepotan kali, Mbak.” Tomi tersenyum.

“Tapi cita citanya dari dulu masih tetap, kan?” tanya Tomi dengan tersenyum.

“Iyalah Mbak, dia pengen banget jadi perawat,” jawab Tomi.

“Aku bahagia tau gak, punya adik yang semangat banget meraih cita citanya,” ucap Elly dengan tersenyum.

“Kalau Mbak, cita citanya apa?” tanya Tomi.

zombee Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang