BERHARAP

7 4 0
                                    

Selamat membaca!!!

.
.
.
.
.
.

🧟🧟🧟🧟🧟🧟

Beberapa saat setelah itu Romeo pun terbangun, dia ketiduran menunggu orang orang itu pergi. Namun dia tidak melihat Sekar di kamar itu sehingga membuat dia khawatir. Romeo pun langsung berdiri karena khawatir dengan keadaan wanita itu.

Dia membuka pintu kamar yang kini sudah tidak terkunci. Dia berjalan perlahan keluar dari kamarnya, dia memanggil manggil nama Sekar.

"Sekar," panggilnya.

"Apa Romeo?" sautan Sekar dari ruang tamu.

Kemudian dia pun berjalan perlahan menuju ke ruang tamu untuk menemui Sekar.

"Kamu kenapa Sekar?" tanya Romeo.

"Gak kenapa kenapa lah Romeo," jawab Sekar santai.

"Kok kelihatan murung gitu?" tanya Romeo dengan tersenyum.

"Kamu ketiduran tadi, aku jadi kesepian tau gak," ucap Sekar dengan tersenyum.

"Yah maaf dong, aku ngantuk banget tadi." Kemudian Romeo pun duduk di samping Sekar.

"Kalau aku gak mau maafin gimana?" Sekar tersenyum.

"Ya gak boleh," jawab Romeo dengan tersenyum.

"Tapi untungnya, aku mau maafin," ucap Sekar dengan tersenyum.

"Bagus dong." Romeo tersenyum.

"Mereka udah pergi Romeo," ucap Sekar.

"Serius?" tanya Romeo.

"Iya, mereka udah pergi sekarang," jawab Sekar yakin.

Setelah itu Romeo pun berdiri, kemudian dia berjalan perlahan menuju ke jendela. Dia melihat keadaan luar dari jendela, namun di luar sudah tidak ada mobil mereka.

"Iya, udah gak ada mereka," ucap Romeo dengan tersenyum.

Kemudian Romeo pun kembali duduk di samping Sekar.

"Kita kemana habis ini?" tanya Sekar penasaran.

"Terserah kamu aja," jawab Romeo dengan tersenyum.

"Kita ke The Stadion aja gimana?" tanya Sekar yang ingin mencari Tomi di pengungsian itu.

"Mau apa kesana?" Romeo heran.

"Mungkin aja Tomi sama Hana ada di sana," jawab Sekar dengan berharap.

Romeo tersenyum. "Yaudah kalau itu keinginan kamu, kita pergi kesana. Dan mudah mudahan mereka berdua ada di sana."

"Iya, Romeo."

EGSATO

Setelah beberapa saat perjalan, mereka pun telah sampai di The Stadion, pengungsian yang ada di samping stadion. Penduduk di pengungsian itu memang begitu banyak, sehingga membuat pengungsian itu tampak begitu kumuh dan lumayan kotor.

Karena mengetahui keberadaan Romeo, Thomas pun menghampiri Romeo dan juga Sekar yang baru saja datang.

"Tuan Romeo, ada apa anda kemari?" tanya Thomas dengan tersenyum ramah.

"Aku mencari seseorang di sini," ucap Romeo dengan tersenyum.

"Siapa?"

"Teman teman dia, seorang pria dan juga seorang wanita," ucap Romeo.

"Siapa nama orang itu, Tuan?" tanya Thomas.

zombee Where stories live. Discover now