"kenapa? lo harusnya seneng bisa balik ke raga lo" ucap menatap Reynan

"gak bang, gue gak seharusnya kembali karna yang menyelesaikan masalah di hidup gue bang Rendy bukan gue" ucap Reynan menggeleng

"ini takdir Rey" ucap Dika

"engga bang, seharusnya dulu gue singkirin mereka tapi gue terlalu pengecut buat lakuin itu" ucap Reynan

"maksud lo?" tanya Dika

"sebenarnya gue udah tahu faktanya dari dulu tapi gue gak berani jujur karna mereka selalu ngancem gue bakal celakain abang-abang gue kalau gue jujur"

"dan lo takut?" tanya Dika yang di angguki Reynan

"kenapa? mana Reynan yang gue kenal, lo takut cuman karna ancaman begituan?" tanya Dika tak percaya

"bang lo tahu kan bang Reygan pernah ngalamin kecelakaan setelah lulus SMP?"

"ya gue tahu"

"itu ulah mereka bang, mereka lakuin itu karna gue nekat mau jujur kalo gue anggota keluarga Ravenzia, mereka bener-bener celakain abang gue gimana gue gak takut bang?, gue juga gak bisa cegah perbuatan mereka karna gue gak punya kekuasaan apa-apa dibanding mereka" ucap Reynan mulai menangis menatap Dika

"kenapa lo gak cerita sama gue?"

"mereka tahu lo bang, mereka juga ancem gue buat gak cerita sama lo, gue emang pengecut bang" ucap Reynan menundukkan kepalanya lagi sembari terisak

Dika berdiri dari duduknya lalu memeluk Reynan yang terisak

"udah semuanya udah berlalu, lo gak perlu merasa bersalah terus sama si Rendy, dia juga ikhlas bantu lo" ucap Dika mengelus punggung Reynan untuk menenangkannya

"tapi dia hampir bunuh diri karna gue bang"

"lo tahu?" tanya Dika menunduk menatap Reynan yang masih terisak di pelukannya

"gue tahu bang, semuanya gue tahu" ucap Reynan mengangguk.

*

Malam harinya di ruangan Reynan sudah terdapat ayah dan abang-abangnya sementara Dika, ia pamit pergi ke kantin untuk mengisi perutnya

"Rey gimana udah baikan?" tanya Zergan mengelus rambut Reynan

"baik pah makasih ya" ucap Reynan tersenyum

"untuk?" tanya Zergan

"semuanya" jawab Reynan memeluk Zergan, akhirnya impiannya untuk memeluk laki-laki yang ia sebut papah ini tercapai, dulu Reynan hanya bisa menatapnya dari kejauhan karna tidak berani mendekat tapi sekarang ia bebas, dan ini semua berkat Rendy

"sama-sama" ucap Zergan membalas pelukan Reynan

"ehem kita gak di ajak nih" ucap Javier berdehem bymembuat Reynan menoleh dan tersenyum

"sini" ucap Reynan menyuruh mereka mendekat dan langsung di lakukan oleh keempat abangnya

Zergan tersenyum, hatinya menghangatkan melihat putra-putranya saling menyayangi

without identity (end)Where stories live. Discover now