Happy reading
Reynan tiba di sekolah dan melangkah dengan lesu menuju kelasnya, setelah tiba di kelas ia melemparkan tasnya ke atas mejanya lalu ia duduk di kursi
Tak lama ketiga temannya datang dan langsung menghampiri Reynan
"lemes amat bro" ucap Kevin
"muka lo bonyok kenapa?" tanya Beni
"gue di keroyok kemarin" ucap Reynan
"sama siapa?" tanya Zidan
"salah satu musuh gue lah" jawab Reynan
"bolos kuy, hari ini ada pelajaran matematika" ucap Kevin membuat Reynan beranjak dari duduknya
"rooftop?" tanya Zidan di angguki Reynan
Mereka berempat berjalan ke arah rooftop untuk membolos dan merokok
"mau gue pesenin kopi gak? biar lo seger" ucap Kevin pada Reynan yang di angguki Reynan sebagai jawaban
"sekalian sama gue lah" ucap Beni
"lo mau?" tanya Kevin yang di angguki Beni
"beli sendiri" ucap Kevin lalu melangkah pergi menuju kantin
"sialan lo" ucap Beni menyusul
Kini di rooftop hanya tinggal Reynan dan Zidan
"lo punya musuh ternyata" ucap Zidan membuat Reynan menoleh
"punya lah gue gak sebaik itu" ucap Reynan kembali memandangi langit
"tapi yang gue denger lo anak baik di sekolah dulu" ucap Zidan membuat Reynan kembali menatapnya
"lo cari tahu tentang gue?" tanya Reynan dengan nada tak suka
"gue cuman penasaran" ucap Zidan santai sembari menghembuskan asap rokoknya
"gue bukan orang penting" ucap Reynan
Tak ada lagi percakapan di antara mereka, Reynan yang memandangi langit dan Zidan yang seperti sedang memikirkan sesuatu
"woy Rey nih kopinya jangan lupa bayar" teriak Kevin dari arah pintu dan menyerahkan segelas kopi pada Reynan
"lo yang beli lo yang bayar lah" ucap Reynan meminum kopi yang Kevin berikan
"tapi kan lo yang minum, jarak kantin dari sini jauh" ucap Kevin
"gue gak nyuruh lo beli kopi, lo sendiri yang nawarin" ucap Reynan
"ck nyesel gue nawarin lo" ucap Kevin membuat Reynan tertawa
"bercanda gue" ucap Reynan menyerahkan uang seratus ribu pada Kevin
"gue gak ada kembalian" ucap Kevin
"buat lo" ucap Reynan membuat Kevin tersenyum
"nah kaya gini nih temen yang berguna" ucap Kevin mengambil uang yang Reynan berikan
"tahu gitu gue aja yang beliin" ucap Beni membuat Reynan dan Kevin tertawa
***
Disisi lain sepasang kekasih sedang memadu cinta di sebuah ruangan
"kapan kau membawa anak itu?" tanya si wanita setelah mereka menyelesaikan aktifitasnya
"sebentar lagi, sebentar lagi kau akan menyiksanya sepuas yang kau mau" ucap si pria tersenyum
"benarkah? aku sangat bahagia mendengar aku sudah tak sabar membalasnya" ucap si wanita
"benar sayang, kau akan segera membalas apa yang pernah dia lakukan padamu" ucap si pria memeluk wanitanya
"akan ku pastikan dia akan pergi dari dunia ini setelah itu aku akan kembali mendapatkan semua yang ku dapatkan dulu" ucap si wanita senang membalas pelukan prianya
Pria itu mendekatkan wajah mereka hingga sedikit lagi bibirnya menyentuh bibir wanitanya jika suara panggilan dari ponselnya tak mengganggunya, dengan terpaksa pria itu mengambil ponselnya
"siapa?" tanya si wanita
Pria itu memperlihatkan ponselnya yang menampilkan nama si penelpon
"ck! dia selalu mengganggu "
***
Sepulang sekolah Reynan terlihat kesal saat akan pulang ban motornya malah bocor
"kenapa Rey?" tanya Zidan saat melihat temannya itu belum pulang dan terlihat kesal
"ban gue bocor" jawab Reynan
"ikut kita nongki aja Rey, nanti pulangnya gue anter deh" ucap Beni membuat Reynan berpikir
"udah lama juga nih gue gak nongkrong" batin Reynan
"ayo lah udah lama juga gue gak nongkrong" ucap Reynan menyetujui ajakan Beni
"motor lo?" tanya Kevin
"biarin aja nanti gue suruh orang buat ambil" ucap Reynan yang di angguki mereka
Reynan pergi ke sebuah cafe yang terlihat sepi, Reynan mengedikan bahunya acuh mungkin mereka memang suka cafe dengan suasana seperti ini
"lo mau pesen apa Rey?" tanya Kevin
"samain aja" jawab Reynan
Mereka pun memesan makanan, Reynan tak memilih sendiri terserah mereka saja akan memesankan apa untuknya asal jangan makanan hijau seperti tadi pagi, selain itu ia bisa memakan apapun karna Reynan tak punya alergi terhadap makanan
Sembari menunggu makanan datang mereka mengobrolkan banyak hal, Reynan sesekali menanggapi saat mereka bertanya, sekitar 15 menit menunggu akhirnya makanan pun telah tiba
Reynan menatap sebuah Jus alpukat di hadapannya, ia kira mereka memesan kopi atau teh ternyata jus, ini juga salahnya yang tidak memesan makanannya sendiri
"kenapa Rey, lo gak suka?" tanya Beni saat melihat Reynan menatap jus itu dan tidak meminumnya
"gue kira lo pesen kopi atau teh ternyata jus" ucap Reynan
"pesen lagi aja kalo lo mau kopi" ucap Zidan
"gausah lama" ucap Reynan mulai meminum jus alpukat itu
"kenapa Rey?" tanya Kevin saat melihat wajah Reynan seperti menahan sesuatu
"perut gue sakit" ucap Reynan meremas perutnya, tak hanya itu kepalanya juga pusing dan pandangan memburam
"bodoh sudah ku peringatkan jangan terlalu mempercayai orang-orang di sekelilingmu" ucap Renald terdengar saat Reynan berusaha menjaga kesadarannya
Reynan merasakan sesuatu naik dari perutnya dan tak lama ia memuntahkan darah.
*
*
*
*
*
Jangan lupa vote 🌟🌟
YOU ARE READING
without identity (end)
AdventureRendy Nugraha, seorang buronan yang bunuh diri karena tidak ingin di penjara bukannya ke alam baka ia malah terbangun ditubuh seorang pemuda yang identitasnya tidak jelas. Tertarik? baca yuk Not BL Cerita murni pemikiran sendiri start : 6 November 2...