*15*

20.7K 1.9K 45
                                    

Happy reading

"berhenti tuan muda atau anda akan mendapatkan tembakan pada kaki anda"

mendengar seseorang mengancamnya Reynan pun menolehkan kepalanya ke belakang, seketika ia tertawa terbahak-bahak membuat Jefri, orang yang menodongkan pistol ke arahnya bingung dengan reaksi Reynan

"om yang bener aja lo, masa pake pistol mainan" ucap Reynan di sela-sela tawanya

"jangan becanda tuan muda, ini pistol asli tak ada pistol mainan di sini" ucap Jefri menatap Reynan yang masih tertawa

"lo pikir gue bodoh om? jelas-jelas itu pistol mainan" ucap Reynan

"yang ori tuh ini om" ucap Reynan mengeluarkan pistol yang serupa di balik hoodie nya

"Reynan jangan main-main" ucap Bryan saat melihat Reynan mengeluarkan pistol

tak menghiraukan ucapan Bryan, Reynan malah berjalan mendekati Jefri yang masih menodongkan pistol ke arahnya

"nih liat yang yang ori tu kek gini" ucap Reynan memperlihatkan pistolnya membuat Jefri menatap pistol yang ia pegang

"kena lo" batin Reynan senang

Saat pandangan Jefri teralihkan pada pistol yang Reynan pegang, dengan gerakan cepat Reynan langsung merebut pistol yang di pegang oleh Jefri membuat Jefri terkejut dengan tindakan tiba-tiba dari Reynan

"om tadi lo bilang ini asli kan? gue coba ya" ucap Reynan, setelah mengatakan itu ia langsung melayangkan tembakan yang mengarah pada betis kanan Jefri

"hukuman buat lo yang udah jebak gue" ucap Reynan terkekeh melihat luka tembak yang di akibatkan olehnya

Sementara itu Zergan dan anak-anaknya lumayan terkejut saat melihat tindakan Reynan

"pah Rey pergi dulu, dan jangan lupa kirim duit dong anakmu lagi kere soalnya" teriak Reynan sebelum berlari keluar

"biarkan dia pergi" ucap Steven saat melihat Javier hendak mengejarnya

"tapi bang..."

"jangan membantah" ucap Steven dingin membuat Javier tak berani membantah

***

Setelah berhasil kabur dari mansion Ravenzia, Reynan langsung menuju rumah Dika

"woy Dika" teriak Reynan sembari menendang pintu, membuat Dika yang sedang duduk santai di sofa terkejut

"sopan lo kayak gitu" ucap Dika kesal

"kagak" ucap Reynan santai sembari mendudukkan dirinya di depan Dika

"Dik mereka udah tahu" ucap Reynan menggebrak meja

"tahu apa?" tanya Dika ngegas, ia masih kesal sebenarnya tapi juga penasaran

"mereka tahu gue anaknya" ucap Reynan membuat Dika menatapnya

"kok bisa?" tanya Dika terkejut

"mereka tahu soal tes DNA itu dan yang buat gue bingung kok bisa mereka tahu" ucap Reynan membuat Dika terdiam dan berpikir

"lagian si lo terlalu anggap remeh mereka, sekarang udah terlanjur percuma lo kabur ujung-ujungnya juga mereka pasti bawa lo" ucap Dika mengomel

"anjir Dik jahat banget lo, gue gak mau tinggal sama mereka" ucap Reynan

"udah lo coba dulu aja kalo enak lo jalanin kalo gak enak lo kabur lagi aja" ucap Dika santai

"gue cukup sadar diri Dik, itu bukan hak gue"

"lah kenapa? lo anaknya lo punya hak tinggal disana"

"masalahnya gue Rendy bukan Reynan"

"Ren ini udah takdir lo, lupain semua tentang kehidupan lo dulu, lo sekarang Reynan bukan Rendy"

"tapi Dik...."

"udah nurut sama gue jangan banyak protes" ucap Dika memotong ucapan Reynan

"kenapa sih? lo kayaknya pengen banget gue tinggal disana" ucap Reynan ngegas

"soalnya kan kalo lo tinggal disana bakal banyak duit dan siapa tahu gue kecipratan" ucap Dika menaik turunkan alisnya menatap Reynan

"anjing lo" ucap Reynan melemparkan bantal sofa pada wajah Dika

"canda Rey" ucap Dika tertawa melihat wajah kesal Reynan

"gue haus" ucap Reynan tiba-tiba membuat tawa Dika terhenti dan menatap bingung ke arah Reynan yang menunduk

"haus ya minum Rey" ucap Dika

"tapi gue maunya darah lo" ucap Reynan mengangkat wajahnya lalu menyeringai menatap Dika

"lo siapa?" tanya Dika saat melihat mata Reynan, mata itu berubah menjadi warna hitam pekat

"gue haus" ucap Reynan mengulangi ucapannya

"lo siapa? lo bukan Rendy, bukan Reynan juga" ucap Dika menatap tajam orang di depannya

****

"kapan kita akan menjemputnya?" tanya Javier

"malam ini" jawab Bryan

kini mereka sedang berkumpul di ruangan khusus keluarga Ravenzia untuk membicarakan tentang penjemputan Reynan

"kau sudah menemukan keberadaannya?" tanya Zergan pada Bryan

"sudah" jawab Bryan

"dimana?" tanya Reygan penasaran

"di sebuah rumah di pinggir hutan" ucap Bryan setelah menerima laporan dari anak buahnya yang ia suruh diam-diam mengikuti Reynan

"pastikan dia terus dalam pengawasan" ucap Zergan

*
*
*
*
*

double up nih spesial malam minggu

panjang banget ya part nya😌🤣

Jangan lupa vote 🌟🌟

without identity (end)Where stories live. Discover now