*44*

15.1K 1.7K 68
                                    

Happy reading

Keesokan harinya Reynan terbangun dari tidurnya dan mencium bau amis dari tubuhnya, saat membuka mata seketika matanya melotot saat melihat pakaiannya

"anjir minimal ganti baju dulu Renald bangsat" ucap Reynan kesal, bagaimana tidak kesal ia terbangun dengan baju yang di penuhi oleh darah bahkan mengenai seprai kasurnya 

Reynan beranjak dari kasurnya dan segera menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, sekitar beberapa menit Reynan keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit bagian bawah tubuhnya, ia segera melangkah menuju lemari dan mengambil pakaiannya

"udah siang ternyata" ucap Reynan setelah memakai pakaiannya dan melihat jam sudah menunjukkan pukul 11 siang

Reynan melewatkan sarapan bersama karna terlalu malas untuk bangun dari tidurnya padahal sedari tadi para maid terus mengetuk pintunya dan memintanya turun untuk sarapan

Reynan keluar dari kamarnya dan melangkah menuju dapur untuk mengisi perutnya

"Rey baru bangun lo?" tanya Javier saat melihat Reynan berjalan menuruni tangga

"iya" jawab Reynan mengangguk

"sini gabung" ucap Javier melambaikan tangannya mengisyaratkan Reynan untuk bergabung

"bentar gue makan dulu laper" ucap Reynan lalu kembali melanjutkan langkahnya menuju dapur

Setelah selesai mengisi perutnya Reynan bergabung dengan Reygan, Javier dan sepupu kembarnya

"papah bang Bryan dan bang Steven kemana?" tanya Reynan, bukannya sekarang hari minggu kenapa mereka tidak berada di mansion

"bang Bryan tadi dapet telpon darurat dari rumah sakit kalo papah sama bang Steven gatau kemana mungkin kerja" jawab Javier

"di hari minggu tetep kerja?" tanya Reynan heran karna biasanya sesibuk apapun mereka jika di hari minggu pasti akan beristirahat

"mungkin ada meeting dadakan" ucap Reygan membuat Reynan mengangguk

"Rey" panggil Alvero lalu melemparkan sebuah black card pada Reynan dan langsung ditangkap dengan mudah oleh Reynan

"maksudnya apa bang?" tanya Reynan mengangkat black card itu dengan bingung

"bayaran buat mu ah tidak Renald karna sudah membunuh bajingan itu" ucap Alvero membuat Reynan tersenyum senang dan memasukan kartu itu ke dalam sakunya

"bajingan gitu juga bokap lo bang" ucap Reynan terkekeh

Reynan beranjak dari duduknya dan pamit pergi pada mereka untuk mencari Dika, ia teringat sesuatu dan ingin menanyakannya pada Dika

"ada apa gerangan tuan muda mencari saya?" tanya Dika menghampiri Reynan ke taman belakang sesuai perintahnya di telpon tadi

"gak cocok lo ngomong gitu" ucap Reynan membuat Dika mendengus

"terus lo mau ngapain nyuruh gue kesini tumben, biasanya juga ngusir" ucap Dika sinis

"gue mau nanya sesuatu sama lo" ucap Reynan serius

"nanya apaan?" tanya Dika ikut serius

"lo tahu keluarga Nugraha?" tanya Reynan

"lo kenapa nanyain keluarga itu" tanya Dika penuh selidik

"gue cuman penasaran aja, tadi gue gak sengaja baca artikel lama tentang keluarga Nugraha, marga mereka itu sama kayak nama belakang gue dulu Rendy Nugraha" jawab Reynan

"ohh gue kira apaan, saran gue Rey lo jangan macem-macem deh keluarga Nugraha itu setara sama keluarga lo meskipun sekarang semua bisnis keluarga itu di pimpin sama sekretaris tuan Nugraha"

without identity (end)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu