DEORANTA | [25. Tergila-Gila]

Start from the beginning
                                    

30 Menit Kemudian

Deo membuka selimut yang sejak tadi merungkup tubuhnya memberikan kehangatan di malam ini yang suasananya begitu dingin. Helaan nafasnya terdengar putus asa dan sangat kesal dengan perutnya yang tak bisa di ajak kerja sama, sama sekali.

Kepalanya menoleh ke arah dara yang meringkuk di bawah selimut yang sama dengannya. Deo menghela nafasnya pelan, wajahnya mendekat ke arah dara.

"Ra aku lapar!"

Beruntungnya dara bergerak pelan dengan wajah meringis seperti menahan kesakitan. Deo semakin tak tega melihat ekspresi dara saat ini, mungkin saat ini dia merasakan nyeri di bagian bawahnya setelah dia merenggut harta berharganya.

Kedua mata dara perlahan terbuka dan menatapnya."Mau makan apa?"

Deo menggaruk kepalanya yang tak gatal, dia sedikit kebingungan menatap dara."Apa saja! Yang penting bisa di makan."

"Oh!" Gumam dara pelan seraya menguap pelan setelah bangun dari tidurnya.

"Kayaknya di dapur cuma ada mie instan saja, semua kebutuhan di dapur sudah habis dan aku belum sempat untuk berbelanja," ujarnya lagi, namun kedua matanya melotot saat dara berusaha menggerakan tubuhnya untuk bangun.

"Sakit ya?" Tanya Deo khawatir.

"Maafin aku ya! Karena aku kamu jadi begini."

Dara mengeleng."Enggak kok! Cuma sedikit nyeri aja tapi nggak terlalu berlebihan," jelasnya berusaha meyakinkan Deo, bahwa dirinya gak apa-apa.

"Gini saja ya!" Deo langsung bergerak cepat ke arahnya, pria itu membungkuk yang mampu membuat dara sedikit berfikir,ngapain sih dia kayak gini?

Namun tak di sangka Deo malah membopong tubuhnya lalu berjalan ke arah dapur, langkah Deo berhenti tepat di depan kompor.

"Ngapain?" Tanya dara saat Deo menurunkan tubuhnya di depan kompor.

Deo terkekeh geli pada dirinya sendiri."Tolong nyalain kompornya, sejak tadi aku nggak bisa," jelasnya tak berani menatap wajah dara.

Dara melongo menahan tawanya, tatap matanya langsung menatap ke arah kompor yang ternyata sudah ada teflon berisi air di atasnya. Dara tak lagi bisa menahan tawanya.

Wajah Deo terlihat memerah menahan malu.

"Masa gini nggak bisa sih?" Tanya dara menatap Deo, lalu tangannya menyalakan kompor itu dengan sekali gerakan dan kompor itu berhasil mengeluarkan api.

"Ya, namanya juga nggak bisa... Mau gimana lagi!" Deo mencoba mencari alasan yang terdengar begitu pas.

Lalu, Deo mengambil mie instan itu dan membuka kemasannya.

"Buat apa?" Tanyanya sedikit heran saat melihat Deo membuka kemasan mie instan itu.

"Di masukkan supaya cepat matang," jelas Deo yang membuat dara menepuk jidatnya pelan.

"Setidaknya tunggu dulu hingga airnya mendidih lah!"

Setelahnya dara berlalu dan duduk di kursi makan.

"Kamu mau?" Tawar Deo kepada dara.

Dara mengeleng pelan."Nggak! Aku nggak terbiasa makan tengah malam seperti ini."

"Ya nggak apa lah! Sesekali gitu, biar pernah lah."

Lagi-lagi dara mengeleng pelan.

Deo terdiam dan tak lagi membalas gelengan dara yang nantinya akan semakin memperpanjang masalah itu.

Setelah selesai, dan mie instannya sudah siap untuk di santap. Deo berjalan ke arah meja makan yang sudah ada dara yang menundukkan wajahnya di antara meja makan.

Dan dia tak ingin memanggil dara yang mungkin saat ini sudah tertidur karena tak kuat dengan rasa kantuknya.

Deo menyantap makanan itu dengan lahap karena rasa laparnya yang begitu menggebu-gebu.

Mendengar suara dentingan sendok dengan piring, dara mendongak. Betapa terkejutnya saat melihat piring Deo yang berisi mie instan dengan kuah yang lumayan banyak.

"Bukankah ini mie instan goreng ya, Kok kamu beri kuah Yo?"

"Banyak lagi!"

Deo hanya terdiam dan melanjutkan memakan mie itu tanpa memperdulikan ocehan dara yang membuatnya semakin malu di depan dara.

"Yo!"

"Yo!"

"Apa?" Deo membalasnya santai seperti tak terjadi apa-apa.

"Kenapa seperti ini?" Tanya dara lagi saat tak kunjung mendengar jawaban dari Deo.

"Ya nggak apa-apa! Aku suka kok,"balas Deo apa adanya."Enak sekali loh ini."

"Kamu mau coba? Mie instan buatan ku ini." Deo menyodorkan sesendok mie."Jarang-jarang loh ya kamu bisa merasakan mie buatan ku khusus." Kekeh Deo pada dirinya sendiri.

"Bukan gitu! Kamu masaknya juga kepepet, coba tadi di rumah kamu... Pasti kamu teriak-teriak gak jelas pada asisten rumah tangga kamu."

"Iya juga sih," aku Deo setelah mendengar tuduhan dara yang memang benar adanya.

"Ngomong-ngomong kamu punya pakaian yang aku pakai ini dari mana?" Tanya deo pada dara yang terdiam.

"Milik pacar kamu ya?" Tanyanya penasaran saat tak ada balasan dari dara.

Dara mengeleng."Enggak! Aku nggak punya pacar."

"Kenapa?"

Terlihat deo semakin penasaran dengan jawaban dara yang membuat hatinya semakin berbunga-bunga, karena masih ada kesempatan untuk memiliki dara seutuhnya.

"Dia tinggalkan aku saat mama dan papa kecelakaan, padahal kami berdua sudah saling kenal cukup lama dan hubungan kami sudah hampir lima tahunan lebih... Tapi, nyatanya dia pergi meninggalkan ku di saat aku sangat membutuhkannya di saat masa-masa pelikku."

Dara menghembuskan nafasnya pelan."Ya nggak apa sih! Karena kejadian itu bisa membuatku tahu sikap aslinya seperti apa, mungkin dia hanya ingin aku berada di atas namun pergi saat aku gak punya apa-apa."

"Memang sih, sebelum putus dia ngajak aku menikah... Tapi aku nggak mau karena aku juga nggak mungkin menikah di saat kedua orang tua ku berjuang mati-matian dengan beberapa bantuan medis di tubuhnya," lanjutnya lagi dengan suara seraknya."Sedangkan aku malah bersenang-senang menikah dengannya."

"Jadi kalian baru putus?" Tanya deo semakin penasaran.

Dara mengangguk.

"Apa saat itu kamu sudah ketemu dengan ku?"

Dara kembali menganguk."Iya."

"Apa dia cinta pertama kamu? Terlihat kamu masih memiliki perasaan pada pria itu."

Ada sedikit rasa tak suka dari pertanyaan yang di berikan Deo kepada dara.

Gimana part ini?

Sudah ku kebut hingga jari ku rasanya nano-nano.

Berikan tanggapan di part ini.

Dan jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya.

Supaya part depan segera muncul di beranda kalian.

Karena part depan nantinya akan di update dengan jangka waktu yang cukup lama karena ada beberapa urusan untuk 3 hari ke depan.

Tapi kalau pembaca ku terlihat begitu antusias, mungkin saya akan meluangkan sedikit waktu untuk mengupdate part depan dengan cepat.

Jadi jangan lupa komen sebanyak-banyaknya ya 😊

Terima kasih 🙏🙏

DEORANTAWhere stories live. Discover now