'Kok humaira kek orang hamil ya? Biasanya ia kan gak suka nasgor kalo udah siang gini.' batin Aulia, lalu kembali menyantap makanan nya itu.

"Aduh, ical  Aulia aku kebelet pipis nih. Aku ke wc dulu ya." ucap humaira.

"Mau aku antelin gak?" ucap ical.

"Gak usah, aduh udah gak tahan nih." ucap humaira, berjalan dengan cepat menuju wc.

Setelah sampai di wc, humaira pun langsung saja membung hajatnya lalu kembali lagi menuju kantin, tapi sebelum ia pergi dari wc ada seorang perempuan bermasker yang menghalangi jalannya.

"Maaf mbak permisi." ucap humaira, namun perempuan itu terus menghalangi humaira, dan mulai menyudutkan humaira.

"Mau apa lo? Jangan ganggu gue!" ucap humaira dengan nada sinis, dan menepis kasar tangan perempuan tersebut.

"Gue gak ganggu lo, cuma gue mau nyampein sesuatu sama lo. Gue tau lo lagi hamil kan?" ucap perempuan tersebut, membuat humaira tertegun.

"Apa maksud lo! Jangan menyebar berita hoax!" ucap humaira berusaha biasa saja.

"Hoax? Lo mau bukti gue punya buktinya." ucap perempuan itu, lalu merogoh  kantong bajunya dan mengeluarkan HP miliknya.

"Ini buktinya masih mau ngeles lo humaira al-mardiyah." ucap perempuan itu, dengan penekanan di setiap katanya.

"Lo mau apa?" ucap humaira to the point.

Perempuan itu nampak berfikir sejenak, lalu membuka maskernya dan tersenyum ke arah humaira, membuat humaira membeku di tempat.

"Bujuk kakak lo, buat nikah sama gue." ucap perempuan itu.

"Gue udah duga, lo munafik lo memanfaatkan kedudukan lo demi keegoisan lo hana!" ucap humaira pada hana, atau yang sering di sebut ustadzah hana itu.

"Apa untung nya buat gue?" ucap humaira dengan menaikkan alisnya.

"Keuntungannya, gue gak akan sebar berita ini dan jaga rahasia lo yang lain kalo lo itu yang nge bun_." ucap hana, dengan tersenyum smirik ke arah humaira, humaira pun merasa bingung bagaimana dia bisa masuk kedalam sekolah ini. Padahal hana sudah lulus sekolah.

"Stop hana! Pergi lo." ucap humaira merasa geram dengan hana tersebut, kemudian hana pergi meninggal humaira di wc tersebut.

'Ya allah astagfirullah cobaan apalagi ini? Humaira gak kuat." batin humaira, lalu kembali ke kelasnya karena dari tadi bel sudah berbunyi.


""🌹""

Setelah sampai di kelas pun humaira langsung duduk di kursinya, untung saja guru belum masuk untuk mengisi mata pelajaran kedua.

'Humaira kenapa ya? Kok gue rasa dia kayak sedih gitu apa gue tanya aja, ishh apaan sih kok gue peduli sama dia masa bodo deh. Ehh, tapi kasian juga.' batin Aulia, kemudian ia menghampiri humaira.

"Ra lo kenapa? Kok kayak bad mood gitu." ucap Aulia, nampak acuh tapi dirinya masih penasaran.

Tanpa aba-aba humaira langsung memeluk Aulia, dan menangis di pelukan nya membuat Aulia panik.

"Ra lo kenapa, astaga jangan bikin gue panik." ucapnya.

"Hiks.. Hikss.. Aul aku takut." isak humaira.

"Takut apa? Lo bilang sama gue siapa yang bikin lo takut?" ucap Aulia.

"Aulia.. Eumn aku gak papa kok, cuma aku minta kamu jangan jauhin aku lagi ya, kita kayak dulu lagi aja?" ucap humaira, Aulia pun langsung merenggang kan pelukan nya dan berdiri membelakangi humaira.

"Maaf, humaira gue gak bisa. Gue udah terlanjur kecewa sama lo." ucap Aulia, lalu pergi meninggalkan humaira di sana. Humaira hanya bisa diam, dan mengelap air matanya.

Dan bertepatan dengan itu, guru pun datang dan memulai pelajaran nya.





Vote, komen and share nya 🦉🌹🌹















"Bayi Sang Ketua Geng Motor" (Tahap Revisi) Where stories live. Discover now