Bab 29

5.2K 128 2
                                    


Mahen berjalan ke arah humaira, dengan menatap awas sekitar nya. Untuk memastikan bahwa teman- teman humaira benar-benar sudah pulang.

Hap!..

Mahen memeluk humaira dengan erat, dirinya sangat rindu sekali dengan istrinya ini, walau baru dua hari saja tidak bertemu, itu membuatnya khawatir.

"Ihh ba pengap tau.. " ucap humaira, dengan sedikit mendorong dada bidang mahen, laki-laki ini, sudah tahu dirinya sedang hamil malah memeluk dengan erat, ia tak berfikir bahwa dirinya akan kesulitan untuk bernafas.

"Aku kangen kamu bubu.. "Ucap mahen dengan suara seraknya berbisik di telinga humaira dengan sensual.

"Hah?.. " ucap humaira dengan gugup. Baru pertama kali humaira mendengar kata aku dari mulut mahen, apalagi saat dengan bersama dirinya. Itu terdengar sedikit aneh.

"Isshh mendingan baba mandi dulu deh bau tau.. Aku buatin makanan dulu.. " ucap humaira berlalu pergi kedapur meninggalkan mahen yang berdiri dan tersenyum smirik, menatap punggung istrinya yang mulai menjauh dari pandangannya itu.

Sementara di dapur, humaira langsung saja memasak untuk suaminya itu, pasti laki-laki itu sudah lapar. Namun ia sedikit marah pada suaminya itu, karena dalam dua hari itu tidak mengabari dirinya.

                                   💐

Husein menatap jijik perempuan di hadapan nya ini, sebenarnya dirinya tidak ingin ikut dalam acara tabligh akbar ini, apalagi melihat perempuan itu, yang tak lain adalah ustadzah hana, yang selalu di bangga kan oleh umma, dan abinya ini.

Jika saja dirinya tak ada jadwal hadroh dan ceramah, pastinya ia memilih untuk berdiam diri di rumah atau bersantai di markas geng Atlas, melihat ustadzah munafik itu membuat nya mual.

Dan ia risih melihat perempuan itu yang sedari tadi mengekori dirinya, seperti parasit saja. Husein berhenti secara mendadak, membuat hana menubruk tubuh tegap nya itu.

Husein pun membalikkan badannya. "kenapa Anda mengekori saya sedari tadi?.. " ucapnya dengan datar.

"Emang gak boleh?.. Kita kan calon suami istri.. " ucap hana, dengan wajah di imut- imut kan.

"Ck. Wajahmu itu mirip anjing atau lebih tepatnya seperti jalang yang sedang menggoda.. " ucap husein dengan berbisik di telinga hana, membuatnya mematung di tempat dan terkejut, lalu ia pun menetralkan kembali wajahnya sebelum ada yang melihat.

"A- pa maksudmu.. " ucap hana dengan terbata. Seolah ia membenarkan perkataan husein, dengan ekpresi wajahnya yang seperti itu.

"Jangan berlaga tidak tahu hana! Jika umma dan abi tahu.. Saya yakin mereka akan mengusir dirimu dari pesantren.. " ucap husein dengan datar, setelah nya ia berlalu pergi meninggalkan hana yang masih mematung di tempat. Dengan mengepalkan tangannya itu.

'Apapun yang terjadi dan bagaimana pun caranya.. Seorang hana harus menjadi istri dari seorang husein hahaha.. ' batin hana, menyeringai kemudian ia pergi menghampiri umma hafsoh yang sedang berbicara dengan tamu yang lainnya itu.

                                  💐

Di sebuah ruangan yang megah dan mewah terlihat seorang laki-laki tampan yang masih saja memejamkan matanya, tak mau membuka nya, itu egois!. Bau semerbak obat tercium di tempat itu, dan beberapa perawat sedang berjaga di sana menjaga laki-laki itu.

Tiba-tiba tangan yang sudah lama bergerak dengan infusan yang menempel, mengangkat ke atas. Seketika perawat yang sedang berjaga
Disana langsung menghubungi dokter.

Dan tak lama setelah itu, dokter datang untuk memeriksa keadaannya laki-laki itu.

Tak hanya tangan, perlahan mata dengan bulu mata yang lentik itu terbuka menampilkan manik biru cerah yang meneduhkan, dan menenangkan itu.

"Tu-an mu- da sudah bangun!.. " ucap dokter itu dengan antusias sekaligus merasa haru.

"Eughh.. " leguh laki-laki itu, berusaha bangkit dengan kepala di pegang, dan berdenyut sakit itu.

"Dimana dia... " ucapnya, sembari melihat ke sekeliling tempat itu, namun nihil sosok yang ia cari tidak berada di sini.

Tak lama setelah itu, datanglah pria paruh baya memakai tongkat di tangannya, dan beberapa pengawal yang terus mengekori dirinya. Pria tua itu tersenyum, melihat cucunya yang sudah bangun.

Sudah dua tahun laki-laki itu koma, dan akhirnya ia terbangun juga, ia terlihat masih sangat linglung, dan merasa aneh dengan keadaan sekitar nya.

"Kakek?.. " ucap laki-laki itu.

"Ya! Ini aku akhirnya kau bangun nak!.. " ucapnya terharu dengan memeluk tubuh cucunya itu.

"Di-a dimana kek? Kenapa aku tidak melihat nya?... " ucap laki-laki itu.

"Kau masih menghawatirkan perempuan itu?!. Ck. Kau lupa dia yang membuat mu begini lupakan dia!.. Ingatlah anak dan istrimu.. " ucap kakeknya itu dengan menggebu.

"Dia bukan anak kandungku kek! Perempuan murahan kesayangan mu yang membuat ku seperti ini.. Jika dia tak gegabah mung__" ucapan nya terpotong.

"Jaga ucapan mu!.. Cucu kurang asem.." ucap kake tua itu.

"Baiklah aku akan mencarinya sendiri!!.. " ucap laki-laki itu dengan nekat, dan beranjak dari ranjang nya itu.

'Ra i'm comeback baby girls?! I miss you!.. ' batin laki-laki itu, melangkahkan kakinya keluar, dari ruangan megah itu.






Yuhu aku up lagi nih yawwww..
Jan lupa vote komen dan sharenya.. 💐🥝Sekian Terima takdir.. 🐰🍒🫐 ..

💆‍♀️(。>‿‿<。

Maaf dikit dulu ya..! 💐

&quot;Bayi Sang Ketua Geng Motor&quot; (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang