Bab 19

5.8K 138 4
                                    

Allooo gayss😋
Yuhu i'm comeback💐🐰
Makasih dah mau baca cerita we!.



Humaira kini berada di wc, karena ia merasa pusing dan sempat mual, dirinya masih terfikir dengan ucapan mahen tadi, Atlas? Devan ia rasa nama itu tak aneh lagi bagi dirinya.

Huh sudahlah mendingan sekarang ia tanyakan saja pada anggota Atlas siapa tahu, ada sedikit informasi mengenai orang itu.

Humaira mengambil ponselnya, lalu menekan aplikasi  telpon dan menekan kembali log nama, dan mulai memanggil.

Tak perlu waktu lama akhirnya panggilan tersebut, tersambung.

"Halo.. Ada apa Queen?.. " ucap seseorang di seberang sana.

"Salam dulu kali.. "

"Ehh iya lupa.. Assalamu'alaikum Queen ada yang perlu gue bantu.. "

" waalaikum salam Tolong cariin seseorang yang bernama devan dan apa hubungan nya dengan geng tiger.. " ucap humaira.

"Baik Queen di tunggu.. "

"Gue tunggu lima menit!!.. Wasalam mualaikum.." ucap humaira, langsung mematikan panggilan tersebut, tanpa mendengar jawaban dari angggota Atlas tersebut.

Ting..

Tak sampai lima menit, tiba-tiba handphone nya berbunyi, ia membuka nya terlihat di sana pesan dari anggota Atlas mengirim pesan padanya.

Humaira pun membuka room chat tersebut, menampilkan sebuah foto dan data- data dari seorang devan. Matanya membola sempurna, mulutnya melongo menjadi huruf 'o'. Astaga benarkah ini!.

"Dia?! Ntar gue kayak kenal siapa ya?sstt.. kepala gue sakit lagi.. " ucap humaira dengan memegangi kepala nya yang berdenyut itu.

                                     🐰

Mahen melangkahkan kakinya dengan tergesa-gesa, fikiran nya kacau. Nafas nya memburu, jantungnya beroacu dengan cepat, ia pun naik ke motornya dan memacunya dengan kecepatan diatas rata-rata.

Mahen sangat khawatir saat mendapat telpon dari momy dina, ibunya kanya. jika kanya mencoba untuk melukai dirinya lagi. Itu membuat mahen sangat khawatir. Ia tak ingin sesuatu terjadi pada kanya.

Cukup devan yang pergi jangan ada, karena sebelum devan menghembuskan nafas terakhir nya. Ia berpesan kepada mahen agar dirinya selalu menjaga kanya, bahkan sampai dinikahi pun itu yang di sampai kan devan untuknya.

Mahen memang sempat berfikir untuk menikahi kanya saat dirinya masih lajang, tapi sekarang ia sudah memiliki humaira, dan sepertinya dirinya sudah menaruh rasa pada humaira.

Mahen menghentikan motornya, lalu masuk kedalam bangunan megah bak istana, yaitu mansion utama dari keluarga kanya, hanya beberapa orang terpilih yang bisa masuk kedalam mansion tersebut, salah satunya mahen.

Mahen berlari ke tempat yang ia tuju. Terlihat disana  ada momy dina yang dari tadi sudah menunggu dirinya, dengan kania yang menangis berada di dekapan nya itu.

"Mom dimana kanya nyah?.. "

"Hikss.. Hikss.. Dia di dalam mahen.. " ucap mommy, dengan air mata yang mengalir deras, sudah lebih dari sepuluh orang yang membujuk kanya untuk tidak melakukan hal yang aneh.

Namun nihil tak ada satu pun yang ia dengar, semoga jika mahen yang membujuknya ia mau mengurungkan niatnya tersebut.

Mahen pun membuka pintu tersebut, ia menghela nafas, lalu tersenyum manis pada kanya. Terlihat kanya yang sudah sangat kacau, bajunya sangat lusuh, rambutnya berantakan serta beberapa luka sayatan di bagian tubuhnya.

"Bayi Sang Ketua Geng Motor" (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang