Bab 2

12.6K 293 0
                                    

Happy reading 📖.

Humaira berlari secepat kilat, kepala nya mendonggak ke atas, menatap pagar yang berjajar kokoh di hadapan nya. Tanpa pikir panjang lagi humaira langsung berusaha memanjat pagar tersebut.

Sepertinya, keberuntungan sedang memihak pada dirinya hari ini. Humaira sudah berada di atas pagar kemudian ia melompat ke dalam lingkungan sekolah, lalu bergegas menuju kelasnya.

"Ibu, ibu. Itu apa, kok manjat pagar gitu?" tanya anak kecil itu, saat melihat humaira berhasil menaiki pagar belakang sekolah, dan turun kedalam nya.

"Emm, kayak nya itu ninja cosplay jadi pelajar sekolah deh nak, ayuk ah nak jangan diem mulu nanti kesiangan!"ucap Ibu anak tersebut menarik anaknya dan bergegas pergi dari tempat itu.

Hap..

Bughtt..

Huh! Alhamdulillah akhirnya humaira sudah berada di lingkungan sekolah sma satu bhayangkara. Buru - buru ia berlari secepat kilat untuk menuju kelasnya yang berada tidak jauh dari tempat tersebut.

Nafas nya tak teratur, jantungnya berpacu dengan cepat. Dan kakinya lemas tapi ia  harus tetap berlari membawa langkah nya menuju kelasnya, karena humaira sudah sangat terlambat.

Humaira pun masuk kedalam kelasnya, kelasnya yang sangat ricuh dan bising sekali. Tanpa membuang waktu lagi ia pun duduk di kursi nya. Menyimpan tas di bangku, lalu menidurkan wajahnya di bangku sambil mengatur nafasnya.

Seorang perempuan pun menghampiri humaira, lalu duduk di dekatnya.

"Tumben lo telat?" tanya perempuan itu, ia adalah aulia satu-satunya sahabat humaira, dari sekian banyak teman. humaira hanya percaya pada pada aulia, Ia sudah menganggap aulia seperti saudaranya kandungnya sendiri begitupun sebaliknya.

Humaira menghela nafas nya saat  pertanyaan demi Pertayaan dilayangkan aulia kepada dirinya, humaira berdecak sebal melihat tingkah laku sahabatnya ini.

"Kesiangan bangun. " jawab nya ketus. Masih setia dengan mode tiduran nya itu. Tanpa menoleh ataupun melirik ke arah aulia sama sekali, Membuat sangat empu mendengus kesal karena humaira sekarang telah mengabaikan dirinya.

Kemudian humaira bangkit dari tidurnya, dan berhamburan merangkul Aulia, membuat nya tersenyum kembali.

"Umma masak banyak tadi, katanya kamu boleh datang." ucap humaira berbisik di telinga Aulia.

"Beneran? Gratis?!" ucap nya heboh sendiri dengan mata berbinar. Humaira hanya mengangguk seraya tersenyum di balik cadar nya.

"Pasti mau lah itukan gratis hehehe, Apalagi masakan umma the best!. " ucapnya di sertai kekehan dengan mengacungkan kedua jempolnya.

Kemudian bel masuk pun berbunyi membuat kelas yang tadinya bising manjadi sepi, humaira dan aulia pun kembali ke tempat duduk mereka masing-masing.

"" 🌹""

Riuh ricuh menjadi backsound humaira dan aulia saat ini. Namun mereka hanya hening. Sibuk dengan kerjaannya masing-masing. Humaira, dengan bukunya sementara aulia dengan tidurnya.

Jam jam sekarang memang enaknya untuk tidur, saja di bandingkan belajar. Untungnya, guru pelajaran selanjutnya tak datang karena ada acara. Dan jamkos pun terjadi.

Jadi dengan santai, damai, tentram aulia bisa tidur tanpa di ganggu oleh siapa pun, kapan pun dan sepuasnya.

Tiba-tiba riuh, ricuh, dan bising menjadi hening. Semua orang yang berada di kelas menjadi diam. Sontak humaira pun mengalihkan pandangan nya itu.

"Bayi Sang Ketua Geng Motor" (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang