Bab 18

6.3K 146 1
                                    


Alooo gayss 💐 aku up lagi
Jan lupa vote, and komen nya.

Hidup itu memang pahit, makanya allah ciptain aku biar ada manis-manisnya.

~HumairaAl-mardiyah



Humaira melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas tersebut, terlihat di sana aulia yang tengah duduk di bangkunya.

ia pun menghampiri aulia, dan menyapa dirinya, setelah dirinya melihat aulia, hatinya merasa sedikit tenang, ingin sekali humaira bercerita tentang kehamilannya ini, tapi itu tidak mungkin.

"Aull.. Sayang.. " ucap humaira dengan merentang kan tangan nya, kearah aulia lalu memeluk erat tubuh sahabatnya ini, tapi ntah kenapa aulia tak membalas pelukan seperti biasanya.

Saat humaira menghampirinya, ia terlihat tak suka dan risih dengan keberadaan dirinya itu. Apa yang terjadi dengan sahabatnya ini, humaira hanya berfositive thinking saja, mungkin aulia memang sedang ada masalah. Jadi dirinya sedikit bad mood.

"Lepas ihk ara.. Jangan peluk-peluk.." ucap aulia dengan sedikit mendorong humaira, membuat nya terhuyung ke belakang dan hampir terjatuh mencium lantai yang keras itu.

"Ihh kok gitu sih aul kamu kenapa?.." ucap humaira merasa aneh dengan sikap sahabat nya ini, namun tidak apa. Ia pun duduk di bangkunya yang dekat aulia, dan ntah kenapa aulia malah mergeserkan bangkunya sedikit menjauh dari humaira.

"Bacot Bawel banget sih lo.. " ucapnya kemudian berdecak kesal, Dengan memukul meja sehingga menimbulkan bunyi yang sedikit nyaring, Humaira tersentak dan diam mematung.

Humaira hanya menghela nafas berat,  mungkin saja dirinya memang punya salah pada aulia, hingga dirinya bersikap demikian. Ia pun mendudukkan dirinya di kursi, dan tak lama setelah itu bel masuk pun berbunyi.

Guru pun datang dan mulai pembelajaran nya. Yaitu pembelajaran ipa, kemudian humaira membuka tasnya dan mengeluarkan alat tulisnya, sesuai dengan pelajaran nya itu.

"Baiklah siapa yang bisa mengerjakan soal di depan ini?.. " ucap guru tersebut.

Humaira dan aulia pun serempak mengacungkan jari tengah nya, membuat mereka saling tukar pandang.

"Baik humaira silahkan kedepan.. " ucap guru tersebut.

Humaira pun maju kedepan lalu mengerjakan soal tersebut dengan benar, tanpa adanya kesalahan sedikit pun. Membuat aulia mengepalkan tangannya dan menatap malas kearah humaira.

"Jawaban nya benar bagus humaira.. Anak-anak beri tepuk tangan untuknya.." ucap guru tersebut, sambil bertepuk tangan.

Semua murid yang berada di sana pun bertepuk tangan, Dan humaira pun kembali ketempat duduknya.

"Halah baru gitu juga udah di puji gue juga bisa.. " ucap aulia, membuat humaira terdiam.

                                 🐰

Kini mahen dan teman-temannya, sedang membolos di rooftop, seolah membolos adalah kegiatan yang wajib mereka lakukan, dan sudah mendarah daging.

Di anggota geng motor itu. setiap hari  mereka sekolah pasti membolos, bagi belajar itu sangat membosankan.

Apalagi pelajaran matematika, sains, dan bahasa Inggris itu adalah pelajaran yang paling mereka benci kecuali mahen.

laki-laki itu tidak membenci mata pelajaran apapun. Hanya, dia memang sedang tak ingin masuk kelas saja.

Mahen ketua geng tiger itu, mendudukkan bokongnya di sofa, dan menyandarkan tubuhnya. Dengan menghisap satu batang rokok.

"Tiga taun.. " ucap mahen, masih setia dengan rokok nya itu. Membuat para anggota geng tiger melirik ke arahnya, dan mengangguk.

".. Kematian Devan.. Oleh geng Atlas!.. " ucap Nanda dengan mengepalkan tangannya. Sorot matanya berubah jadi kebencian saat mendengar nama geng Atlas tersebut.

"..Dan tiga tahun ini kita juga.. Belum bisa memastikan jika geng Atlas memang yang menyerang dan membakar markas kita.. " sahut Bima.

"Terus kenapa kita gak serang balik aja geng Atlas itu?.. " ucap Gilang, dengan menyilangkan tangan nya di dada.

"..Karena gue gak yakin jika husein yang menyuruh geng nya untuk menyerang secara tiba-tiba.. Karena dia koma selama dua bulan waktu itu.. " ucap mahen. Membuang putung batang rokoknya ke sembarang arah.

"Mungkin mereka berinisiatif ? Atau pun.. Karena anggota kita yang menyakibkan husein kecelakaan.." ucap Nanda, sambil memakan beberapa cemilan yang berada di depan nya itu.

"Gak mungkin mereka bersikap gegabah seperti itu .. Kecuali jika pemimpin Atlas ada dua.." ucap mahen, dengan mengetuk ngetuk dagunya menggunkan jari telunjuk nya, seolah sedang berfikir.

"Maksud lo?.. " ucap Gilang. Merasa kebingungan dengan apa yang di katakan oleh ketuanya tersebut.

"Nanti juga lo ngerti.. " ucap mahen seraya berdiri dari duduknya, kemudian pergi meninggalkan para temannya tersebut, membuat mereka berdecak kesal.

Kebiasaan sekali ia membuat anggota kebingungan, karena dirinya yang selalu berbicara Setengah-setengah.

Di detik berikutnya, mereka juga ikut pergi dari tempat itu dan menyusul kemana perginya mahen.

Tak mereka ketahui dari tadi ada seorang perempuan yang sedang mendengarkan ucapan mereka, gadis itu adalah humaira.

Bang husein? Atlas dan kak devan?... Batin humaira, Setelah itu ia pun pergi meninggalkan tempat tersebut.


                                             🐰

Humaira melangkah kan kakinya menuju kantin, seorang diri. Karena aulia yang tak mau menemaninya, ntah kenapa dia jadi berubah humaira tak mengerti dengan sikap nya yang sekarang. Aulia malah pergi dengan teman barunya.

Humaira memesan dan mengantri untuk mendapatkan makanan nya. Ia memesan nasi goreng, dan es teh. Setelah selesai ia pun duduk di kursi meja yang berada paling pojok.

Humaira mulai menyantap makanan nya, seperti biasa rasanya enak. Tapi, makan tanpa aulia rasanya sedikit hambar. Biasanya ada orang yang menghibur dirinya. Apalagi ia sekarang sedang bad mood.

"Emm aul kok berubah ya kenapa?.." ucapnya, bukan nya memakan makanan nya humaira malah memainkannya. Sambil melamun.

Tiba-tiba terlihat lah aulia dengan teman barunya, ia nampak bahagia, lebih dari saat dengan dirinya, hati humaira sakit melihat itu semua, mengapa ada apa ini? Pertama bayinya yang membuat nya sedih. Sekarang aulia, ck! Dunia gak adil.

"Astagfirullah sakit ya allah.. Mengapa aulia berubah?.. " ucapnya. Kemudian ia pergi meninggalkan tempat itu.

Sementara di bangku lain, terlihat aulia yang termenung sedih, sebenarnya ia tak ingin bersikap begini kepada humaira, tapi ia terlanjur sakit hati.

"Woii ul kenapa lo?.. " ucap aza, teman baru aulia

"Ehh gue keinget humaira.. "

"Udahlah jangan pikirin dia lagi.. Inget lo harus dapetin rehan, jangan sampai di ambil oleh si humaira.. " ucap nayla.

"Emm iya.. "










Double uppp gayssss... 🥳🥳💐💐maaf ya author udah lama gak uppp biasa kouta nya gak bisa di ajak serius berjanda mulu gaysss...🤣😭😭🥰💗

"Bayi Sang Ketua Geng Motor" (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang