36. Perjanjian Kontrak

155 10 0
                                    

CUPLIKAN:

"Mas...." Panggil Najla.

Omar kembali menoleh ke arah Najla. "Kenapa, Naj? Kamu butuh sesuatu?"

"Apa kontrak perjanjian pernikahan kita masih berlaku sampai saat ini?"

Omar mengernyit. "Kenapa kamu tiba-tiba bahas itu?"

"Aku penasaran saja, Mas. Kamu ingat saat kita melakukan hubungan suami istri? Kamu bilang, kalau kamu sudah gak peduli lagi dengan kontrak pernikahan kita. Tapi, aku pikir kamu berubah pikiran lagi sejak Mba Jihan hadir kembali di sini."

Omar semakin menghadap ke arah Najla sambil bersedekap. "Apa maksud kamu tiba-tiba bahas kontrak dan bahas Jihan? Apa kehadiran Jihan mengganggu kamu?"

Najla diam.

"Ingat Najla, ini apartemenku, dan aku berhak membawa siapa saja untuk tinggal di sini selagi itu masih wajar. Karena Jihan adalah sahabatku, dan aku lebih dulu kenal Jihan daripada kamu. Jadi, kamu harus bisa memahami kondisi ini. Jihan butuh bantuan kita, dan kita harus membantunya." Omar bicara dengan suara tegas seperti memberi sebuah ultimatum untuk Najla.

Setelah itu, Omar pun beranjak dari kamar. Membuat Najla hanya bisa menghela napas dengan berat.

****

UNTUK SELENGKAPNYA HANYA HANYA BISA BACA DI WACAKU.

1. Download melalui playstore (pengguna android)
2. Buka web dari safari www.wacaku.com (pengguna iphone)
3. Ketik di pencarian: Bukan Imam Impian / penulisrahasia

Bukan Imam ImpianWhere stories live. Discover now