Never Let Her Go

3.2K 128 0
                                    

Dion pov's

"Baik aku akan segera ke kantor sekarang!"

Aku bergegas menuju lift, sebenarnya aku benar-benar tidak rela jika harus pergi sekarang, entah ada apa yang terus memaksaku agar aku tetap di lantai paling atas mall yang paling bersejarah dalam hidupku ini.

Aku menekan tombol lift menuju lantai paling bawah, akan tetapi sedikit lagi saat pintu lift akan tertutup aku melihat wanita yang begitu familiar didalam hidupku sedang menelfon dan berjalan menuju lift.

Aku terlambat untuk menekan tombol cancel lift, aku terus menekan tombol tersebut secepat yang kubisa, aku lalu keluar lift, lalu berlari menuju tangga darurat menuju lantai paling atas.

Aku sangat yakin itu dia, gadis yang kucintai selama ini, aku yakin itu ya sangat yakin. Ade.

Aku terengah-engah menaiki tangga yang sangat tinggi tersebut, peluhku mulai bercucuran, tapi aku tidak peduli.

Aku hanya ingin menemui gadisku.

Saat di lantai paling atas, aku segera berlari mencarinya, lalu aku sampai didepan lift dan melihat, barusan lift yang tertutup tersebut menujukan lantai paling bawah.

Aku kembali memakai tangga darurat, entah sudah berapa lantai yang sudah aku lewati, aku terus berlari.

Saat dibawah semua orang mentapku heran, aku tidak peduli dan terus mencari gadisku, aku melihat seorang wanita dengan setelan pegawai berwarna abu-abu, yang tengah menelfon sedang menuju pintu keluar.

Dengan sigap aku menggapai tangannya dan memaksanya berhadapan denganku.

"Anda mencari siapa?"
"Ma..af, sa..ya sudah salah orang"
"Tidak apa-apa"

Tidak mungkin, apa hanya kyalanku saja?

Tapi begitu terasa sangat nyata, Ade ? Bisakah kita bertemu kembali?

Aku lalu pergi ke basement supirku sudah menunggu disana,
"Kenapa Mr. Terlihat kusut seperti itu?"
"Tidak .. Tidak apa-apa ayo kekantor sekarang"
"Baik Mr."

'Benarkah hanya khayalan?'
'Tidak mungkin! Aku benar-benar melihatmu tadi'
'Aku kerumahmu kemarin, kau dan keluargamu bahkan pindah rumah? Apa untuk menghindariku'

"Argggghhhh~"
"Ke .. Kenapa Mr.?"
"Ma..af pak, jalan saja tidak perlu khawatirkan saya"
"Baiklah Mr."

Ade pov's

"What? Jadi beneran tadi kau liat dion de?"
"Iya tapi rasanya tidak mungkin ia di indonesia, ia bahkan tidak tau bisa kembali atau tidak"
"Kau terlalu kangen kali?"
"Mungkin aja sih dinda?"

"Udah-udah kita disini untuk pajama party, dalam rangka mengakhiri masa lajangnya dinda" goda fila.

"Wkk, kan ini sesi curhat naf"
"Jadi gimana tadi de?"
"Jadi tadi aku ditelfon raven mengenai cutiku, aku kemudian menuju lift, sayangnya liftnya keburu tertutup, jadi nda bisa mastiin bener dion atau enda."

"Sabar ya de, jodoh gak kemana kok!"
"Terasa begitu nyata"
"Oiya orangtuamu pindah kerumah kak rama de?"
"Iya kak rama yang suruh, bilangnya kak rama kesepian kalau nda ada ayah sama mama"

"Bagus dong? Kak carisa yang lagi hamil anak kedua juga perlu dimanja sama mertuanya, kan kak rama gak setiap hati dirumah"
"Bener tuh, jadi rumah yang lama diapain?"
"Cuma di kontrakin? Minat? Hubungi orang tuaku fina"

"Cuma nanya doang de"
"Kan aku cuma promosi"
"Nonton film yuk?"
"Jadi habis resepsinya dinda, kita mau liburan kemana?"
"Nda mungkinkan kalian mau ikutin dinda sampe honeymoon"

it's you ❤ [COMPLETE]Where stories live. Discover now