Always Him

8K 324 3
                                    

Ade pov's

"Suara ribut-ribut apa itu di luar?" Ujarku sambil mengucek mataku, ini hari minggu tapi di luar sudah ribut sekali.

Sebenarnya pantang bagiku untuk bangun jam 8 seperti ini, bahkan paling cepat jam 9, aku baru bangun dari ranjang kesayanganku.

"Mama, Ayah ... ada apa sih ribut banget?" tanyaku masih setengah ngantuk.
"Ade bangun jam segini?? Wah sebuah keajaiban"
"Alay ih kak"

"Itu keponakanmu datang!" Kata Ayah.
"Hah? Mira? mana?" Ujarku bangun sepenuhnya.

Kedatangannya bagaikan sebuah nasib yang tidak baik untukku. Karena dia selalu menggangguku.

"Nte Adee!" Teriak seorang anak perempuan dengan cemprengnya.

"Miraa .... " Ujarku sok manis, bayangin didepan ortuku dan ortunya gimana engga manis coba?

"Udah ah, Ade mau mandi dulu!" ujarku mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi.

"Loh Mama, Ayah, Kak Ryan sama Kak Syifa kemana ?" Tanyaku kepada Kakak keduaku Kak Rama.

"Pergi tadi, katanya mau liat rumah. Nih, jagain Mira, aku ada janji bye~" Ujarnya meninggalkanku.

"Miraa, tante makan dulu ya, Mira tunggu di sini dulu jangan nakal." Ujarku, dia hanya mengangguk menonton kartun kesayangannya.

Selesai makan,

"ntee, jalan! jalan! jalan!" Teriaknya sembari menarik baju bawahku dan menuju ke pintu.

'Ini nih! kalau di manjain ... Hufft.' Ujarku dalam hati.

"Jalan kemana Miraa??" Tanyaku malas. "Mall Nte! yuk!" Ujarnya yang sudah entah dari kapan memasang sepatunya sendiri.

"Sekalian beli kamus deh," gumamku "oke tunggu yaa, tante ambil tas dulu."

Selesai mengambil tas dan dompetku. Akupun mengunci pintu dan menunggu di halte bus.

Maklum belum bisa bawa motor ataupun mobil, lagipula aku bukan anak yang manja jadi tidak perlu supir, jadi naik bis saja.
"Miraa duduk yang bener," ujarku gereget dengan tingkah Mira. Dia memang tidak pernah bisa diam.

Author pov's

Saat bus berhenti karena lampu merah, Ade tidak sengaja menoleh ke jendela dan melihat pria yang menabraknya kemarin, sedang menunggu lampu merah juga, dan style-nya Ade bilang cukup lumayanlah. Eh?

Adepun memalingkan wajahnya karena mengurus Mira yang tidak bisa diam. Sesampainya di halte berikutnya, hanya cukup berjalan kaki beberapa meter, dia sudah sampai di dalam mall.

"Mira ikut tante ke gramedia dulu ya, nanti baru beli yang Mira mau ya?" Bujuk Ade. Sedangkan Mira hanya mengangguk.

Selesai mendapatkan kamus yang di cari,

"Mira mau beli apa?" Tanya Ade "Ess Nte!" Sambil menunjuk brosur yang tertempel pada pintu kaca sebuah cafe.

"Yuk!" Ajaknya menggandeng Mira, memasuki cafe.

"Ice Cream-nya mau warna apa Mira?" Tanya Ade sambil menggendongnya. Mirapun menunjuk warna pink dan biru.

"Mbak, ice cream-nya rasa strobery dan vanila-nya di gabung ya, jadikan dua porsi." kata Ade yang diikuti anggukan wanita itu. Saat menuju meja kami, Ade tidak sengaja melihat pria yang menabraknya kemarin.

Dia sedang berbicara dengan teman-temannya sambil sesekali meminum jusnya.

'Aku harap, dia tidak melihatku.' Gumam Ade takut.

"Miraa ini ... di habisin ya," Ujar Ade menyodorkan ice cream pesanannya. Mira hanya mengangguk dan tumben tidak bertingkah yang berlebihan seperti biasanya, jadi dia tenang-tenang saja memperhatikannya.

Ade pov's

Saat aku mengecek ponselku, ada 5 missed call dan 3 sms yang masuk, akupun membalas semua sms itu, siapa lagi kau bukan orang-orang di rumah ?

Saat layar ponselku mati tidak sengaja memantulkan bayangan pria itu, dia terlihat manis saat tertawa, dia memiliki lesung pipi, dan juga dia terlihat gagah saat sedang berstyle seperti itu.

bayangkan saja kulitnya yang putih dipadukan dengan jeans hitam dengan kemeja merah kotak-kotak yang kancing atasnya di biarkan terbuka, beserta lengannya di gulung, beserta rambutnya yang sedikit diberi gel semakin membuatnya terlihat tampan, eh? Kok jadi senyum-senyum gini sih? Masa iya aku suka sama dia? Dia kan galak!

Selesai, membayar ice cream akupun mengajak Mira untuk pulang.
"Nte kok, senyum sendiri, kesambet yaa habis makan Ess?" Ujar Mira membuyarkan lamunanku.
"Udah ah Miraa, yuk turun sudah sampai." Kataku mengalihkan pembicaraan.

"Assalamualaikum," ucapku. "Walaikumsalam, waahh yang dari jalan-jalan." kata mama.
"Iya nih, habis ngapain sayang ?" tanya Kak Syifa.
"Makan Ess Ma." Jawab Mira polos.

"Sudah, Ade capek mau ke kamar dulu ya." Ujarku lalu beranjak kekamar.
"Dia berbeda? Tapi sifatnya engga kayak gitu! Argh, Ngapain juga aku mikirin dia .. Ish" ujarku sambil berguling-guling di ranjang.

________*F*________

Yap! Gaje ya ? Menurut gue sih wkwk, jangan lupa komen guys! Saran dari kalian begitu berarti buatku.

fyi. Jangan lupa kunjungin cerita vanila26 yang lain ya ;)
-Little Tears
-The Hidden Love
-Another Feeling
-The Fault

Oiyah vanila26 bakal ngedit cerita ini, biar enak bcanya, maklum waktu itu iseng ngebuat hihi^^

Enjoy it!
AIN-1

it's you ❤ [COMPLETE]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ