Sweet Song

4.7K 188 0
                                    

Seperti biasa Ade dan Naf pergi keperpustakaan, kali ini bukan untuk nge-stalk kak Wanda dan kak Farel tapi untuk meminjam buku Biologi.

"sudah dapat belum, bukunya, Naf?" tanya Ade.

"Belum nih, aku mau pinjam buku Fisika lagi kan ada PR?" ujar Naf lalu ke lemari bewarna coklat dengan tulisan "Fisika" diatasnya.

"Oiyah, aku malas ah pinjam banyak-banyak entar aku liat soalnya ya Naf," ujar Ade. "Beres De!" Kata Naf sambil berusaha mengambil buku Fisika yang letaknya 'ehem' lebih tinggi daripada Naf.

"Duh, bantuin napa De!" Keluh Naf, dia tidak sadar bahwa sekumpulan laki-laki yang sedang -entah melakukan apa- di perpustakaan, sedang memperhatikannya sambil sedikit tertawa.

Jujur saja Ade agak kesal dengan sekumpulan laki-laki itu, tapi mengetahui itu adalah kumpulannya "Dion", Ade terlalu malas untuk mengahampiri Naf, dia juga terlalu malas untuk membuka sepatunya kembali.

"Malas buka sepatu lagi Naf! Coba pake kursi!"

Naf pov's

"Duh, bantuin napa De!" Keluhku karena letak buku itu lebih tinggi dariku, dan aku mulai merutuki diriku sendiri.
"Malas buka sepatu lagi Naf, coba pake kursi!" Kata Ade masih menunggu sambil duduk santai di depan penjaga perpus. Saat aku mencari kursi kosongpun ternyata terpakai semua oleh kumpulan laki-laki.
"Nda ada yang kosong" gumamku sedih.

Tiba-tiba seorang laki-laki dari kumpulan itu datang mendekatiku sambil mengembalikan buku yang dibacanya dengan santai padahal letaknya hampir sama dengan buku Fisika yang ingin kuambil.

"coba aku tinggi," kataku iri didalam hati

"Mau ambil buku apa?" tanyanya.
Spontan aku menjawab, "buku Fisika, tolong ya?" ujarku senang sambil menunjuk buku yang ingin aku ambil.
"Nih, makanya tinggi sedikit," ujar laki-laki itu sambil memberikan buku Fisika itu padaku.

"Jleb!" itu yang kurasakan, rasanya mataku panas dan sedikit berair.
"Thank's," kataku lirih dan pergi meninggalkan orang itu tanpa menatapnya.

"Gak perlu pake nyindir bisa kan?" gumamku tanpa disadari laki-laki itu masih bisa mendengarnya.

Author pov's

"Ciee, diambilin," Goda Ade.

"Apaan sih! Aku benci dia De, masa ngambilin aja pake nyindir lagi!" Kata Naf kesal.

"Yang penting diambilin Naf," kata Ade lagi, "ENGGA!" Teriak Naf yang masih kesal.

Tiba saat mereka menaiki tangga, mereka mendengar seseorang bernyanyi dengan menggunakan gitar, "eh?" kata Ade, sambil menahan tangan Naf, dan untuk tetap sembunyi di balik tangga.

"Kenapa sih De?" tanya Naf yang masih kesal, "kak Farel main gitar Naf, kesempatan langka nih!" kata Ade senyum-senyum sendiri. "Hufftt" Naf hanya membuang napas dan duduk di tangga.

Beruntung sekarang masih jam kosong kalau tidak mereka pasti akan kena hukum, "wah, keren Naf! Lagunya john legend - all of me," bisik Ade masih senyum-senyum sendiri.

Tiba-tiba segerombolan laki-laki yang tadi di perpus, naik dan jelas saja wajah Naf langsung berubah, mengingat kejadian yang tadi. "Woy, ngapain disini bolos ya?" tanya Dion, "engga kok, orang cuma ... Ah tungguin Nafilah ikat tali sepatu!" Kata Ade sambil menunjuk Naf yang sekarang memang sedang mengikat tali sepatu untuk menghindari tatapan dengan orang menyebalkan tadi.

"Oh ya sudah, duluan ya!" Kata Dion dengan senyuman manisnya lagi. "Ah, ini cuma alasan kan Naf? Kau masih kesal dangan laki-laki tadi?" tanya Ade "Masihlah De! Ayo ah, bentar lagi pergantian jam." Kata Naf menarik tanganku.

Ade pov's

"Kak Farel keren banget tadi nyanyiin lagunya!" Kataku dalam hati, "kenapa rasanya itu lagu untuk aku ya?" lanjutku. "Aahh.. Sudahlah Ade, jangan terlalu banyak berkhayal!" Lanjutku sambil sesekali memperhatikan Naf.

"De! Nafilah kenapa? Kok dari tadi diam terus mukanya kesel begitu?" tanya Tiya. "Bukannya Naf memang pendiam?" jawabku. "Biasanya kan sama kita-kita nda sependiam itu De!" kata Fina yang mulai menarik kursi ke depan meja Ade.

"Naf, kau kenapa?" tanya Dinda sambil mencolek belakang Naf. "Engga apa-apa kok, cuma ngantuk hehe," kata Naf berbohong. "Hmm ... Oiyah sudah nonton film ini belum?" tanya Fina sambil membuka laptopnya.

Saat istirahat, kami memutuskan untuk istirahat di hall saja yang memang sering sepi, karena di kelas begitu ribut oleh laki-laki yang sedang main game bola versi layar lebar, dan spontan mengundang anak kelas lain masuk ke kelas kami.

Yang ada di hall hanya aku, Naf, Fina, dan Tiya. Sedangkan Cici dan Dinda masih nekad untuk masuk ke kelas. Oiyah aku juga melihat kak Farel di ujung hall sambil berkumpul dengan gerombolan Dion. "Aahh ... Tatapannya itu loh," tiba-tiba Fina menyindirku.

"Apaan sih Fin, hehe." Cengirku. "Kerenkan?" tanya Fina. "Iya, aku suka suaranya," kataku bohong. Yap! Kak Farel nyanyi sambil main gitar lagi. Setelah itu di gantikan oleh Dion. "Dia juga bisa main gitar?" tanyaku pada Fina.

"Ya bisalah De, mereka kan masuk Club Musik di sekolah ini," kata Fina yang memang uptodate, aku hanya mengangguk saja.

"Apa ini hanya perasaanku?" kataku melihat Dion menyanyikan sebuah lagu. "kenapa De?" tanya Naf

Aku hanya menggelengkan kepala.

'Kok liat kesini terus sih?' pikirku.

Dan setelah itu laki-laki yang sudah membuat Naf kesal hari ini yang memegang gitar.

"Gitarnya dioper-oper mulu, mereka kira bola kali! Nda kasian apa sama itu gitar ...." Kata Naf lalu mengalihkan perhatiannya ke orang-orang yang sedang main futsal , dan mengundang tawa Fina dan Tiya. Aku tau dia masih kesal sama laki-laki itu jadi aku hanya iya-iyain aja.

Laki-laki itu menyanyikan lagu yang seperti mewakili perasaannya,

'apa dia mau minta maaf sama Naf? Kok lagunya sad begitu' pikirku.

"Dia galau ya? Kok lagunya sad?" tanya Fina.
"Maybe?" Jawab Tiya mengangkat bahunya.

Dirumah,

"Apa aku cuma kegeeran ya? Dion nyanyi tadi, terus liatin aku? Ih gak mungkin? Jadi liatin siapa? Aahhh kenapa aku mikirin itu. Oiyah laki-laki yang buat Naf kesal, apa dia merasa bersalah?" pikirku.

"Lagu dan timingnya juga tepat? Apa dia mau minta maaf sama Naf? Apa Naf sadar dari tadi dia diperhatikan? Rasanya impossible dia perhatikan, dia terlalu kesal sama laki-laki itu!" ujarku.

"De ... Ayoo makan!" Teriak Mama

"Iya Maa!" Jawabku lalu pergi keluar kamar.

_________*F*_________

Gaje? Banget ? Mohon dimaklumi ya! Hehe oiyah jangan lupa vote and coment nyaa ..

fyi. Jangan lupa kunjungin cerita vanila26 yang lain ya ;)
-Little Tears
-The Hidden Love
-Another Feeling
-The Fault
-Fall For You

Oiyah vanila26 bakal ngedit cerita ini, biar enak bcanya, maklum waktu itu iseng ngebuat hihi^^

See you~

AIN-1

it's you ❤ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang