chapter 33

2.7K 166 37
                                    

"Apa?" Teriak Marques Edward kaget mendengar penuturan itu.

"Bagaimana bisa mereka datang menyerang" ujar nya lagi.

"Hamba tidak tau Marques Edward, tadi secara perlahan saja mereka datang lalu langsung menyerang dan menghancurkan semua persiapan" ujar kesatria.

"Baiklah kau boleh pergi dan suruh semua kesatria di istana untuk melawan iblis iblis itu aku juga akan datang kesana sesudah mengurus sesuatu" suruh kaisar heksa dan langsung di turuti kesatria itu.

Sekarang tinggal kaisar heksa dan Marques Edward di sana eh ralat maksudnya mereka berlima dengan ke tiga yang masih tidak sadar.

Mereka berdua menatap ke-tiga taman temannya yang masih belum sadar itu.

Kaisar semakin memijit pangkal hidungnya.
"Apa yang sebenarnya terjadi ini?"

"Bagaimana ini kaisar? Waktu sihir yang kau berikan untuk menghilang memakan waktu 3 jam dan sekarang kita membutuhkan mereka untuk membantu mengalahkan para iblis tapi mereka masih tak sadarkan diri dan harus menunggu 3 dahulu untuk bangun" ujar Marques Edward bingung.

"Aku tidak tau Edward" kaisar heksa perustasi dan menyesal karena telah menyihir mereka bertiga menjadi tidak sadar.

"Huh~ kita harus menangani ini berdua sampai mereka bangun Edward"

"Tapi- ah baiklah aku akan Langsung pergi ke alun-alun kota untuk memantau agar tak terjadi kekacauan yang lebih besar"

"Hem baiklah aku akan menyusul mu setelah memindahkan mereka bertiga" Marques Edward mengangguk mengerti memberi salam terlebih dahulu lalu ia dengan cepat pergi menuju ke alun-alun kota.

Sedangkan kaisar heksa mulai menggunakan sihirnya kembali untuk memindahkan ke tiga temannya itu ke tempat yang lebih layak.

  ***

Di alun alun kota sudah sangat berantakan, suara tangis dan teriakan para rakyat yang ketakutan berlari ke sana sini terdengar sangat keras di penjuru alun alun kota dengan di ikuti oleh suara ledakan ledakan yang m ngerikan.

"Zia awas" teriakan itu terdengar dari belakang membuat sang pemilik nama langsung melihat ke arah belakang.

Bommmm...

Jedarrrrr...

Ledakan terdengar setelah suara teriakan itu.
Regan, yah Regan lah yang berteriak meneriaki nama Zia yang hampir terkena sihir api yang di layangan oleh para iblis.

Untung saja Regan dengan cepat menarik Zia untuk menghindari itu dan sembunyi kalau tidak sudah tidak tau bagaimana nasib Zia yang sangat ceroboh karena tak menghindar padahal sudah beberapa kali Regan memperingati nya agar hati hati tapi ini?.

"Apa yang kau lakukan hah? Dari tadi kau hampir celaka" Marah Regan kepada Zia yang masih bengong dengan tindakannya tadi.

"Zia!" Sentak Regan lagi membuat zia tersadar dari lamunannya.

"Maaf" sesal Zia sambil menunduk.

"Apa yang kau pikirkan sampai sampai begitu ceroboh, bagaimana jika kau benar benar terkenal api itu hah"

"Maaf Regan, aku tak tau ada apa dengan diriku tiba-tiba saja aku merasa jiwa ku mulai di tarik sesuatu dan pikiran ku kacau"
Ujar Zia membuat Regan yang mendengar itu langsung menatap nya kawatir.

"Baik tapi kau harus fokus mulai sekarang ok" lembut Regan mencoba memahami Zia, Zia mangguk.

Tiba-tiba saja suara aneh menggema di pikiran Zia
"Hahaha hai Zia, sebentar lagi kau akan ikut dengan ku" suara itu terdengar sangat senang dan mengeringkan.

TRANSMIGRASI FIGURAN LICIK [On Going]Where stories live. Discover now